Jangan lupa vote dan komennya ya:)
Hari ini sekolah mengadakan acara pensi yang selalu setiap tahunnya. Semua siswa menikmati dengan bahagia, tidak dengan ku.
Kegiatan ini membuat Nara bosan, Nara tidak diperbolehkan untuk mengikuti semua lomba ada itu pesan orang tuanya. Nara hanya bisa melihat perlombaan itu dari lantai 2. Jangan tanya teman ku dimana, yang pasti mereka sedang melihat lelaki yang mereka idam-idam kan.
"Nara!!" Aku mencari asal suara itu dari mana. Temanku Acha dan Anya teriak dari bawah, dia menyuruhku untuk kesana. Nara menggeleng kan kepalanya sebagai jawaban, namun Acha tetap memaksa Nara untuk kesana. Dengan terpaksa Nara harus menyusul ke tempat mereka berada.
"Ada apa?" Tanyaku setelah menghampiri mereka.
"Lu gabosen apa disana sendiri terus? Mending disini liat gebetannya Acha tanding noh." Goda Anya membuat pipi gadis itu bersemu merah.
"Apaan sih Anyaaaa." Jawab Acha dengan muka yang sudah menahan malu.
"Lu udah minum obat?" Tanya Acha dengan raut muka yang khawatir. Aku menggangukan kepala sebagai jawaban bahwa aku sudah meminumnya.
"Baguslah. Jangan sampe telat ya!" Jawab Acha dengan senyum manisnya. Nara duduk di tepi lapangan. Acara yang sedang berlangsung adalah perlombaan basket, semua perempuan bersorak riang dan menyebutkan nama-nama pemain sebagai tanda menyemangati.
Pertandingan berlangsung lama, point tercetak seri antara kelas Nara dengan kelas sebelah
Nara melihat dari kejauhan bahwa seseorang akan menghampiri tempat ini. Dia menghampiri Acha. Ahh sepertinya dia pacarnya Acha, batinku
"Haii Anya." Lelaki itu menyapa Anya yang sedang memainkan ponsel di genggamannya. Anya merasa namanya terpanggil, memberi senyuman ke lelaki itu.
"Cha, minum gua di lu kaga?" Tanya lelaki itu sembari mengeringkan rambutnya yang penuh dengan keringat.
"Ahh iya, minum lu ada di gue." Acha membuka tas yang ada di sampingnya, menunggu Acha memberikan air minumnya. Tanpa sengaja tatapan Nara dengan lelaki itu beradu, namun dengan segera Nara mengalihkannya.
"Nih van." Acha memberikan 2 botol air minum, devano menautkan alis melihat Acha yang memberikan air lebih. Acha yang peka dengan perubahan wajah Devano ia cepat-cepat menjelaskannya.
"Satunya ini buat Rega. Bantuin kasih ini buat dia."
"Lu sendiri aja lah yang kasih tuh minum ke Rega." Balas Anya yang sedari tadi memperhatikan obrolan mereka.
"Bener kata Anya, kenapa harus gua?" Tanya Devano heran.
"Malu lah bego, ga peka bangett." Jawab Acha dengan memukul tangan kanan Devano.
"Biasanya juga malu-maluin, yakan Nara?" Tanya Anya kepada Nara. Nara hanya mengiyakan omongannya.
Nara yang mendengar ucapan Anya ikut tertawa, jangan salah di wajah cantik Acha itu tersembunyi kebiasaan gila disetiap harinya.
"Iya. Acha, Anya gue ke kelas duluan ya." Nara berpamit ingin ke kelas duluan namun tangan Nara di tahan oleh Acha.
"Sebentar elah Nara, urusan gue sama Devan belum selesai. Tunggu sebentar oke." Ucapnya
"Samping lu siapa dah? Anak baru?" Tanya Devan
"B-" Nara yang baru saja ingin menjawab, namun terputus oleh omongan Anya
"Dia bukan anak baru, cuma lu nya aja yang jarang main ke kelas kita." Jawab Anya
"Lah masa sih? Gue kira anak baru, jarang keliatan sih."
"Ya gimana mau keliatan, orang nih anak sibuk ngurus OSIS belum lagi les les abis pulangnya." Jawab Acha
"Gapapa sih Sans. Gue balik ke kelas duluan ya?" Pamit Nara kepada kedua temannya, dengan terpaksa mereka mengiyakan ucapan Nara.
Nara meninggalkan kedua temannya di lapangan. Ketika langkahnya sampai di koridor kelas, Nara bertemu dengan Andra yang sedang berbicara dengan temannya.
Andra yang melihat Nara dari kejauhan, segera mendekatinya dan menggandeng tangannya.
Sebelum nya, Dia Andra Mahesa. Dia adalah pacar Nara hubungan mereka berjalan semenjak kelas 11 semester ganjil, namun bedanya dia sekelas dengan Devano lelaki yang bertemu dengannya di lapangan tadi. Hubungan Nara dan Andra berjalan baik dari awal. Andra yang sabar menghadapi Nara yang sibuk, dan Nara yang sangat menyayangi Andra dengan sikap sabar yang dia berikan kepada Nara.
"Kamu udah makan?" Tanya Andra di sela-sela perjalanannya. Nara mendongakan kepalanya, melihat Andra yang sedikit tinggi darinya. Andra yang sadar bahwa Nara memperhatikan nya Sedari tadi.
"Kenapa sayang?" Mengelus kepala Nara dengan penuh kasih sayang. Nara yang di perlakukan seperti itu tidak bisa untuk menyembunyikan senyumnya dari Andra.
"Beluum, kamu udah makan belum? Kalau belum ayo makan ke kantin." Jawab Nara dengan senyumnya yang manis bagi Andra.
"Ayo kita makan!!!" Ucap Andra bersemangat. Nara mengeratkan genggamannya dan menyamakan langkahnya dengan Andra.
"Kenapa pagi belum sarapan?" Introgasi Andra kepada gadisnya yang selalu melawatkan jam sarapannya.
"Eummmm..... Males." Jawabnya tanpa dosa. Mendengar jawaban Nara, Andra mencubit pipinya gemas.
"Kebiasaan." Menengkup kedua pipi Nara dengan tangannya.
"Leepaass ndlaaa." Nara yang kesusahan berbicara semakin memberi kesan imut di wajahnya. Andra senang melihat gadisnya seperti tadi.
Bagaimana? Next?
Semoga kalian suka ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever And A Day
Fiksi RemajaBenar kata orang "Jangan terlalu banyak bereskpetasi dengan manusia, jika nanti tidak sesuai dengan ekspektasi mu, kamu juga yang sakit hati." Itu yang Nara rasakan, Memang salah Nara yang menaruh ekspetasi terlalu tinggi kepada orang itu Dan Bodoh...