.
.Two years later
Wanyi telah melakukan donor kornea, menempati janji orang itu. Pada satu setengah tahun lalu,dia di nyatakan sudah sembuh dan berhasil melakukan operasi. Dan keluarnya juga sangat senang akan hal itu, dan paman huang menyuruhnya mengunjungi rumahnya.
Namun,Wanyi tidak ingin lebih dulu. Sebab pandangan matanya masih buram, dia ingin saat pandangannya sudah jelas.
Dia akan melakukan sesuai apa yang dia ingin kan waktu itu.
Kini dua tahun berlalu dan dia dapat melihat dengan jelas. Orang tuanya memberikan cermin untuknya. Tapi dia tak ingin melihat matanya, dia ingin melihat orang itu sendiri untuk pertama kalinya yang di pandang.
Jadi, atas ijin dari paman huang, dia datang kerumahnya. Menaiki lantai atas, membuka pintu di depanya dan melihat ruang tersebut.
Di sanalah xiao menghabiskan waktunya, tidur disana, melakukan kegiatan hariannya disana, ya, itu kamar xiao-nya.
Terdapat fotonya terpanjang di dindung, wanyi melangkah menghampiri foto tersebut.
Melihat rupa xiao-nya yang tampan, warna mata yang segelap malam, senyumnya yang menawan.
Wanyi terpesona akan rupa rupawan xiao-nya.
Xiao.... kini aku melihat warna matamu dalam mata ku. Kau akan selalu hadir di setiap tatapan mataku. Aku dapat melihat dunia yang kau ceritakan dengan matamu yang indah.
Ternyata segelap malam berbintang di langit malam, seperti yang pernah kau ceritakan padaku.
Malam yang gelap, namun banyak bintang berkelip disana,dan bulan bersinar dengan indahnya.
Xiao.... aku... aku sangat ingin melihatmu begitu lamanya. Dua tahun lamanya, aku berusaha melakukan pengobatan dengan baik, untuk melihatmu.
Saat itu, aku hanya bisa meraba melalui jari-jari ku. Untuk melihat,merasakn rupa wajahmu, serta bentuk tubuhmu.
Kini aku dapat melihat dengan jelas, rupa rupawanmu. Dan dapat melihat senyum itu di wajahmu.
Kau benar, kamar mu tidak menyimpan banyak hal. Hanya beberpa perabotan disini.
Tapi aku menyukainya.
Wanyi menjelajahi kamar xiao dengan seksama, melihat dengan teliti setiap inci kamar xiao. Tak melupakan sedikitpun, termasuk kamarmandi.
Wanyi membaui aroma sampo, sabun xiao disana. Lalu pergi membuka lemari pakaian xiao,melihat semua pakaian itu. Menyentuhnya, membaui harum tubuh xiao yang masih tersisa.
Wanyi melangkah ke jendelah, teringat yang di katakan xiao. Bila langit berbintang malam sangat indah, namun saat siang hari. Langit juga akan berbintang, tapi kita tak dapat melihatnya.
Xiao berkata akan melihatnya dari atas sana, tapi... bagaimana kau melihat ku? Bila matamu ada padaku xiao....
Disana ada teleskop, seperti apa yang di katakan xiao. Dia sangat senang melihat bintang saat malam.
Wanyi kembali melihat kamar xiao lagi.
Ya, paman huang mengatakan. Bila tak merubah apapun sejak kepergian xiao, hanya membersihkan debu saja. Jadi semua barang di kamar xiao, masih tetap sama seperti sebelumya. Tetap berantakan, dan masih menyimpan harum tubuh xiao disana.
Wanyi dengan perlahan, merebahkan dirinya di tempat tidur xiao. Sambil membawa jaket xiao yang setiap harinya di pakai,wanyi mengambilnya dari lemari xiao.
KAMU SEDANG MEMBACA
above the stars
Random''aku takut tidak bisa melihat selamanya'' Don't copyright my stories. K.1 Fortunaars Complete