19

1.9K 103 30
                                    

Hallo minna, pastikan sebelum baca ini kalian sudah membaca my love cupu yang satunya, silahkan cari di daftar bacaan author 🤗

Happy reading 📖
.....

Boruto mengelus surai hitam Sarada dengan lembut, Sarada masih menangis dalam pelukan Boruto. Hati nya sudah memanas saat melihat Sarada menangis histeris seperti ini, ia benar benar marah pada orang yang membuat Sarada begini.

Sarada melepas pelukan pada Boruto menatap nya dengan mata bengkak, hidung merah. Persis seperti Pinokio.

Menghapus air mata yang sudah mengering, kaca mata merah nya ia lepas membersihkan jejak air mata yang masih tersisa di sana.

"Lebih baik kita berangkat kesekolah," Boruto menuntun Sarada berjalan menuju motor ninja nya.

'Liat aja lo Tsuru, gue akan balas dendam sama apa yang udah lo perbuat, sekali sentuh milik gue, lo akan menderita'

Di jalan Sarada hanya diam sambil memeluk Boruto, ia terlalu lelah untuk berbicara ingatannya kembali berputar pada kejadian tadi pagi, dimana Sasuke lebih memilih mengantar Tsuru dari pada dirinya.

Sedih.

Siapa yang tidak sedih orang tua nya lebih memilih sahabatnya dari pada anak sendiri, Sarada memang tidak dendam tapi dia kecewa. Semudah itu mereka menelantarkan Sarada, anak yang Sasuke dan Sakura rawat dari masih balita hingga sekarang.

.......

Boruto terus mengekori Sarada kemana pun ia pergi termasuk ke toilet tentu saja Boruto harus menunggu di luar, Sarada yang di perlakukan begitu sebenarnya risih tapi apa boleh buat Boruto menyuruh nya dan itu termasuk perintah, ia tak bisa seenaknya jidat menolak perintah dari Boruto. Ingat dia sudah berjanji saat pertemuan pertama dengan Boruto, akan menjadi budak nya.

"Sar, udah belum?" Boruto berteriak dari luar toilet.

"Bentar."

Ceklek

Pintu toilet terbuka, Boruto segera menghampiri Sarada menatap intens ke arahnya memastikan tidak ada lecet sedikit pun.

"Gak ada luka kan?"

"Masa cuma ke toilet bisa luka," ucap Sarada dengan bingung.

"Cuma untuk memastikan, Sara."

Sarada menggeleng sambil tersenyum, Boruto langsung menutup mulut Sarada menggunakan telapak tangan nya.

"Jangan senyum, nanti ada yang suka sama kamu, yang cuma boleh suka sama kamu itu aku seorang. Itu juga termasuk senyuman yang hanya boleh aku liat."

Sarada terdiam kaku, pipi nya bersemu merah iris hitam itu menatap ke arah lain. Boruto terlalu dekat, Jantung nya berdekat lebih cepat Sarada berharap tidak mati di tempat.

"Liat ke mana sih?"

'Kenapa Boruto jadi kayak gini sih, apa gara gara dia habis sembuh dari sakit makanya berubah?'

"A-aku-"

"Boruto!"

Suara gadis itu membuat rahang Boruto mengeras, tangan yang semula di mulut Sarada berganti merangkul pundak nya.

"Aku cariin ternyata di sini, yuk ke kelas bareng."

Menarik lengan kokoh Boruto gadis itu sungguh tak tau malu, ia menganggap Sarada tidak ada. Boruto menepis kasar tangan yang berani memegang tubuh nya tanpa izin.

"Pergi dari sini! sebelum gue buat lo nyesal."

Tangan kiri nya terlihat mengepal berusaha menahan amarah, ia masih ingat di hadapan nya ini cewek kalau cowok mungkin cowok itu  sudah pasti masuk rumah sakit.

My love cupu  (borusara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang