27

591 60 29
                                    

"YANG KEMARIN KU MELIHAT MU KAU SELINGKUH DENGANNYA~" Inojin bernyanyi sambil berdiri di kelas tak lupa pada kain yang tengah di putar putar olehnya.

"TERUS JIN, TINGKAT PRESTASI MU NAK!" Suara tegas itu muncul dari arah pintu di sana Bu Ino berdiri tak lupa penggaris kayu di tangan.

"Mama, ngapain disini?" Tanya Inojin dengan tampang watados nya.

"Hari ini Guru Tsunade gak masuk dan Mama yang menggantikan nya, terus kenapa kamu berdiri di meja? Mau konser?" Tanya Ino membuat Inojin segera turun dari atas meja menuduk takut.

"Enggak ma," ucap Inojin menahan isakannya, sedangkan teman sekelas menertawakan tingkah Inojin.

"Bediri di depan kelas sampai pelajaran selesai!" Tegas Ino, Inojin hanya bisa meratapi nasib.

"Jahat amat sama anak nya," celetuk Inojin membuat Ino segera menjewer telinga kananya.

"Apa kamu bilang jahat? Kalau jahat udah mama telantarkan kamu jadi gelandangan di jalan sana," ucap Ino tak lupa wajah sangar nya.

"Udah cepat keluar jangan berani beranjak sedikit pun dari depan kelas kalau gak, semua fasilitas yang di kasih ayah, mama sita," lanjut Ino.

"Jin gue turut senang ya!" Teriak Iwabe membuat Inojin geram.

"Kurang ajar lo!" Geram Inojin.

"Nikmati hukuman manis mu ya," ucap Chocho membuat teman sekelas tertawa.

"Manis, manis lo kira gula, udah tau rasanya kayak kopi, pahit!" Teriak Inojin mendapat pukulan di kepala nya siapa lagi kalau bukan Ino yang memukul nya.

"Udah gak usah cekcok mending kamu berdiri di depan kelas!" Ucap Ino segera Inojin berjalan keluar kelas dan berdiri.

"Baik anak anak ayo kita mulai belajar," pinta Ino.

🧵🧵🧵

Angin berhembus menerbangkan beberapa helai surai hitam Sarada, Boruto menatap wajah gadisnya yang fokus pada pemandangan di depan mereka berada di rooftop.

"Hari nya cerah," bisik Sarada.

"Hm."

"Apa setelah ini semua nya akan baik baik saja?" Tanya Sarada dengan pelan, Boruto memegang pipi Sarada membuat iris hitam itu menatap iris biru nya.

"Ya, pasti."

Sarada tersenyum, Boruto mengubah posisi nya menjadi duduk mengangkat tubuh Sarada dan mendudukannya di pangkuan Boruto, Sarada terdiam mencerna apa yang baru saja terjadi.

"Apa ada yang menganggu pikiran mu?" Tanya Boruto menenggelamkan wajahnya pada leher Sarada.

"Tidak ada, justru seharusnya aku yang bertanya begitu pada mu kau kelihatan sangat gusar," ucap Sarada mengelus surai kuning itu dengan lembut.

"Kau membuat ku gusar Sarada, sedari tadi kau terus saja diam itu membuat ku khawatir," Boruto menghirup aroma tubuh Sarada yang menjadi candu bagi nya.

"Aku hanya memikirkan tentang Tsuru, kira kira gimana kabar nya?" Lirih Sarada menatap awan biru yang nampak cerah.

"Entah lah aku tak ingin memikirkan nya," ucap Boruto tanpa beranjak dari posisinya.

"Hmm, habis ini kita jalan yuk!" Ajak Sarada menatap iris biru itu dengan senyum.

"Tumben, biasa juga gak mau," ucap Boruto membuat Sarada cemberut.

My love cupu  (borusara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang