5.ikut dong bang🥺

12.8K 948 10
                                    

Author POV

Malam ini kiran sama revan Revan lagi nonton tv di ruang keluarga,bonyok?mereka lagi ada pekerjaan diluar kota,jadi Kiran berdua sama Revan sama ada penjaga rumah juga sih-_

"Bang,itu masa ya yang jadi cewek itu jahat banget"

"Itu jadi orang kok pelakor nggak bisa cari sendiri ngapa"

"Itu cewek kok disakiti cuma nangis doang,kalau gue punya suami kek gitu dah gue cincang tau nggak"

"Kalau jadi tuh cewek dah gue cakar dah wajahnya sok banget jadi cewek"

Itulah celotehan Kiran yang sedang melihat drama Indosiar yaitu suara hati istri yang mengisahkan seorang pelakor

Saat Kiran sedang berceloteh tidak jelas lain halnya dengan Revan yang sedang bermain game tanpa memperdulikan celotehan Kiran

"Bang Lo tahu nggak,kalau gue punya suami kayak gitu,gue bakalan bawa ke tepi jurang"kata Kiran,dan Revan melihat dirinya dengan tatapan bertanya

"Mau gue jatuhin kejurang,kalau pacar gue selingkuh,mau gue mutilasi aja atau lebih baik gue sunat dia dua kali"kata Kiran yang membuat Revan mergidik ngeri

"Lo gebetan aja nggak punya apalagi pacar,eh tapi Lo beneran mau nyunat pacar Lo kalau dia selingkuh?"

"Hmm iya bang,kalau gue mau nih ya gue tinggal kedip aja cowok langsung baris menanti gue,atau ibu-ibu yang menanti gue buat jadiin menantunya"

"Terserah Lo dek,gue mau keluar nanti malem,nggak usah ikut ya"

"Mau kemana bang?"

"Ada deh,anak kecil nggak boleh tau"

"Ayolah Abang,kalau nggak gue kasih tau Dady kalau Abang sukanya baperin anak orang tapi nggak mau tanggung jawab"

"Eh,Lo nggak bisa ngancem gue,gue nggak takut"

"Gimana kalau gue kasih tahu Dad kalau abang suka keluar tengah malam,terus pulang subuh?"tanya Kiran dan membuat Revan gelagapan

"Jangan dong dek,kalau Dady tahu,uang aku Abang bisa dipotong sama Dady"

"Yaudah,Naya boleh ikut ya bang"

"Nggak bisa Naya,udahlah Abang mau tidur dulu"kata Revan dan dia bangkit menuju ke kamar dan Kiran mengikutinya

"Bang Revan,adek boleh ikut ya?"

"Nggak dek,kamu nggak usah ikut"

"Ih kalau gitu adek kasih tau Dad"

"Eh eh jangan dong"

"Makanya adek ikut ya bang ya,ya,ya"🥺🙏

"Huft iya deh kamu boleh ikut,tapi nanti disana jangan jauh-jauh dari Abang"

"Oke makasih Abang"kata Kiran sambil memeluk Revan, sementara Revan hanya bisa tersenyum melihat tingkah laku adiknya yang berubah

"Yaudah Naya tidur dulu,nanti jangan lupa tungguin Naya,kalau nggak nanti Naya marah"kata Kiran setelah melepas pelukannya

"Iya dek iya"setelah Revan mengatakan itu,Kiran masuk kedalam kamar

"Moga aja nanti dia nggak kebangun,biar nggak ikutan"

"ABANG ,ADEK DENGER YA KALAU ABANG BILANG BEGITU"teriak Kiran yang mengagetkan Revan, bukan hanya Revan bahkan satpam yang berjaga juga denger

"Iya dek,tapi kalau Lo nggak bangun ya gue tinggal"

"Udah, kalau itu mah bisa Naya atur"

"Yaudahlah,malem adek"

"Malem Abang"

00.00 WIB

Kiran sudah siap dengan celana jeans hitam panjang,kaos hitam yang berlapis jaket kulit berwarna hitam serta sepatu sneaker berwarna putih dengan topi hitam bertuliskan the devil dan rambut dikuncir kuda,diapun keluar dari kamar bersamaan dengan Revan

Revan POV

Malam ini gue mau lihat temen gue balapan,karena gue udah kemarin,gue ijin sama adek gue,eh dianya mau ikut jadi ya mau nggak mau gue ajak.

Gue udah siap dengan penampilan gue dengan pakaian yang serba hitam dengan sepatu putih dan gue takut kalau nanti Naya ikut bakalan pakai baju yang mini,kan adek gue sukanya pakai pakaian kek gitu,moga aja dia tidur

Saat gue keluar gue lihat ada orang yang pakaiannya serba hitam kek gue,teru pakai topi keluar dari kamar adek gua,gue  curiga nih

"Heh Lo siapa?"tanya gue dan dia berbalik,gue lihat mukanya yekan pas dia ngeliat gue ternyata dia Naya

"Loh kamu to dek"kata gue

"Abang nggak berpikir kalau adek lupa kan?"

"Ya enggak lah" ya enggak salah lanjut gue dalam hati

"Yaudah ayo bang kita berangkat"

"Gue kira Lo bakalan pakai baju mini kayak biasanya"

"Emang Naya pernah ikut Abang?"

"Ya enggak sih"

"Yodah ayo"

"Kemana"

"Abbaanngg"

"Hahahahah,canda ayo"terpaksa gue bawa Naya, sebenarnya gue takut kalau Naya pakai baju mini terus disana banyak cowok mata keranjang

"Bang kita mau main kemana?"tanya Naya saat motor gue udah melaju membelah kota Jakarta yang padat ini-_-

"Abang mau ketempat balapan,Lo nanti disana jangan jauhan sama Abang Lo kalau jauhan nanti Abang rindu"kata gue

"Jangan rindu bang berat biar adek saja"kata si Naya dengan nada dilan

"Yaudah turun"kata gue saat udah sampai

"Agak lama Lo bang kalau naik motor,kalau gue hitungbnih jarak rumah dari ni tempat kira-kira 2km kok sampainya 5 menit"lah buset itu udah cepet coy katanya masih kurang cepet

"Emang harus berapa menit?"

"1 menit bang,nanti gue bonceng kalau nggak percaya"buset dah semenit

"Oke"

"Bang kalau kesini kapan-kapan gue ikut ya?"

"Iya dek"

"Bang,kalau suatu saat Abang tau ada pemeran pengganti yang menggantikan pemeran utama gimana?"nggak tau kenapa si Naya nanya kayak gitu,apa ada sesuatu yang nggak beres?

"Kalau pemeran pengganti itu bisa bikin semua bahagia,itu nggak disebut pemeran pengganti dek"jawab gue padahal gue nggak teu kenapa Naya bilang kek gitu

"Hm Abang bener,semua orang mempunyai hal yang berbeda dengan orang lain"kata-kata Naya kayak nunjukin kalau dia itu orang yang berbeda tapi gue iyain aja  masa adek gue ketuker kan nggak keren

"Udahlah ayo kita lihat balapannya,itu temen gue yang ikut balapan"kata gue buat ngalihin pembicaraan

"Wes benertuh,sama siapa bang?"

"Sama ketua geng cobra"





transmigration bad girl {Hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang