Welcome back! Maaf ya tadi malam lagi-lagi harus PHP :( mau update double chapter malah mati lampu jadi gak bisa publish. Jadi sisa chapter akan aku update hari ini.
Oiya sedikit spoiler, dari chapter ini akan mulai bermunculan clue dan konflik lhooo hehehe.
Jangan lupa vote and comment. Happy Reading ♡
.
Nara's POV
"LAAAHHHH ELUU!"
Gila, aku tidak bisa membayangkan betapa gilanya hari ini. Kupikir setelah seharian sibuk bergelud dengan tugas dan kuliah, malam ini akan menjadi malam yang menyenangkan untukku. Hari ini cukup membosankan bagiku, jadi aku tidak akan menceritakan secara detail kepada kalian.
Seperti layaknya mahasiswa pastilah kalian tahu kegiatan apa saja yang aku lakukan di weekdays seperti ini. Hanya berkuliah, mengerjakan tugas dan terus mengerjakan tugas. Ah ya dan satu hal yang perlu kalian tahu, Renjun tak mengabari ku sejak kemarin.
Menyebalkan sekali bukan?
Dia bukan seperti Renjun yang kukenal sebelumnya, tapi ya sudahlah aku berusaha menampik semua rasa curigaku kepadanya. Mungkin saja dia sedang memiliki kesibukkan lainnya yang lebih penting. Sebagai pasangan yang baik aku juga harus bisa belajar mengerti keadaannya, benar begitu bukan?
Kembali lagi ke permasalahan saat ini. Makan malam keluarga bersama keluarga Om Taeyong yang kutunggu-tunggu mendadak menjadi alasan moodku berubah seketika.
"LU NGAPAIN DI SINI BUSETTT" Teriakku kepada lawan bicara yang sedang duduk berhadapan denganku saat ini.
Hingga akhirnya papa yang malu akan tingkahku, menyenggol tubuhku seolah menandakan bahwa aku harus tetap menjaga sikap sekali pun itu kepada keluarga Om Taeyong.
Seperti yang pernah aku sampaikan, keluargaku dan Om Taeyong memang sudah sangat akrab. Maka dari itu terkadang aku sering sekali tidak ingat batasan dalam bertindak, toh lagi pula Om Taeyong tak pernah memarahiku, dia bahkan merasa baik-baik saja karna hubungan kami akan menjadi sangat dekat dengan sikap ku yang seperti ini.
Tapi lihatlah, mendadak aku tidak ingin lagi berurusan dengan keluarga bermarga Lee ini. Rasanya mendadak aku ingin hilang tertelan bumi ketika bertemu dengan anak Om Taeyong yang selalu membuatku penasaran.
Dia Lee Jeno.
Lee Jeno musuh bebuyutanku adalah anaknya Om Taeyong, heol!
Ini sangat gila, kenapa kebetulan yang ada di dunia ini sangat mengerikan untukku! Dan selama ini kenapa juga aku baru tahu kalau dia adalah anaknya Om Taeyong!
"Nara, ini anaknya om, Lee Jeno. Sepertinya kalian sudah saling kenal ya? Atau kalian teman akrab?" Pertanyaan dari Om Taeyong sontak membuyarkan lamunanku.
Hah, teman akrab katanya? Cih, sampai kapan pun aku dan Lee Jeno tak akan pernah namanya berteman baik!
"Lee Jeno selamanya akan jadi musuh bebuyutanku." Jawabku sinis sambil memandang orang yang baru saja namanya kusebut.
Sadar akan tatapanku, lantas lelaki tersebut dengan senyum manis palsunya berusaha mengelak demi menunjukkan manner baiknya yang dibuat-buat.
"Maksud Nara, selamanya akan jadi teman baikku, pa. Maklum, orang jaman sekarang pada tsundere gitu jadi bilangnya benci tapi aslinya sayang gitu. Ya kan Nara?"
Aku benci sekali melihat eyes smilenya itu, dasar penipu! Rasanya ingin kucolok saja matanya.
Ketika kembali kuhendak membalasnya, suara dari mama berusaha mengambil alih situasi aneh kami saat ini. Sepertinya mama paham jika perdebatan kami dilanjutkan, malam ini akan menjadi makan malam yang buruk. Bahkan sampai buruknya, bisa jadi saja hubungan antara keluargaku dan keluarga Om Taeyong akan menjadi tidak baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ransom | Huang Renjun
Fanfic"Diriku, mungkinkan telah ditakdirkan untuk menjadi sang penebus?" -Renjun . "Dan pada akhirnya dosaku telah ditebus oleh anakku sendiri. Selamat datang untuk pendosa yang lainnya." -Jaehyun . "Selamat tidur sang penebus, kan kutitipkan hangatnya pe...