Hari ini adalah hari perlombaan disekolah yang diadakan rutin setiap tahun. Angela tidak pernah menyangka dia akan mengikuti kegiatan seperti ini disekolah barunya. Baginya kompetisi seperti ini hanyalah hal kecil yang tidak perlu dia seriusi, karena dia yakin dia bisa menang dengan kemampuan yang Ia miliki.
Benar saja dia dengan mudah menumbangkan semua lawannya. Dia tidak perlu bersusah payah, dia berhasil membawa kelasnya menjadi juara 1 di sekolah. Namanya makin dikenal semua orang disekolah karena berhasil mengalahkan juara terkuat.
" Hi Angela selamat ya " ucap Valent dengan membawa sebuah paperback
" Apa ini? " tanya Angela sambil menerima bingkisan itu
" Hadiah untuk mu "
" Oke, terimakasih " Angela pergi untuk bergabung dengan teman sekelasnya yang sedang heboh menonton pertandingan badminton. Valent mengikuti di belakang Angela.
" Siapa yang sedang bermain sekarang? " tanya Angela pada wanita yang heboh disampingnya itu
" Perwakilan kelas kita. Angela apa kau dan kak Valent sedang pdkt? "
" Tutup mulut mu jangan asal bicara " Angela menepis dengan sinis pertanyaan itu
" Lalu mengapa dia mengikuti mu sampai kesini? " jelas semua orang akan berfikir mereka sedang dekat, karena mana mungkin ketua osis tidak ada di kursi seharusnya.
" Terserah dia ingin pergi kemana, bukan urusan ku " jawab Angela yang masih asik menonton jalannya pertandingan
" Angela apa kau menyukai olahraga? " tanya Valent yang membuat beberapa teman sekelas Angela menengok ke arahnya
" Tidak " singkat, padat, dan sangat jelas
" Lalu kenapa kau pandai bela diri? Kelihatannya juga kamu menyukai olahraga " Valent berusaha untuk akrab dengan Angela tapi apalah daya yang diajaknya sangat tidak perduli
" Entah "
" Apa kau tidak menyukai hadiah dari ku? " Jelas sekali siapa yang tidak berfikir ada sesuatu yang aneh saat seseorang yang baru saja memberi mu sebuah hadiah tapi kau bersikap biasa saja
" Aku belum membukanya jadi tidak tau " Angela sepertinya kau gadis terdingin tahun ini di sekolah mu
" Kalau begitu bukalah sekarang " semangat membara dapat terlihat dari wajah Valent saat meminta Angela membukanya. Tapi dia malah mendapatkan tatapan mengerikan dari gadis itu.
" Bisa diam? Kau sangat mengganggu " jawab Angela yang membuat beberapa orang ternganga mendengarnya
Valent langsung mengatupkan mulutnya dan enggan kembali membuka suaranya. Sampai sebuah kalimat "Angela aku pergi dulu "
Hembusan nafas panjang membuat Angela sedikit lebih lega.
:::
Sekarang sedang waktunya break acara, beberapa orang memilih untuk makan di tribun dan ada juga yang kembali ke kelas. Tapi Angela memilih pergi ke rooftop untuk meminum sekaleng soda dingin.
Saat dia sampai di rooftop dia mendengar suara berisik. Tanpa segan dia terus melangkah sampai akhirnya dia sampai. Lagi-lagi pembulian. Angela tidak ingin peduli akan apa yang mereka lakukan, dia lebih memilih mengabaikannya.
" Apakah dia yang mendapatkan juara tadi? " tanya seorang Siswa dengan baju yang tidak dikancing
" Kalau ingin bicara nanti saja, aku tidak ingin di ganggu " jawab Angela
" Hei ayolah jangan sombong seperti ini, berapa aku harus membayar untuk meniduri mu? " langkah Angela terhenti mendengar kalimat laknat itu
" Tidur dengan mu? " tanpa membalikan badan Angela bertanya, entah pada yang berbicara atau dirinya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Looking for The Truth
ActionMengandung unsur: Adult, crime, action, dan adegan kekerasan lainnya. "Merubah sebuah fakta dan menjadikannya sebuah kebohongan adalah sebuah bentuk penghianatan kepada Tuhan dan takdirnya. Dan aku datang membawa sebuah kebenaran tentang takdir yang...