Serpihan Masalalu

34 5 1
                                    

.
.
.
.

Ada begitu banyak hal yang aku lupakan. Beberapa kenangan secara absurd muncul berkeliaran. Ada lemari yan tertutup rapat dan terkunci. aku ingin membuka lemari itu bagaimanapun caranya.

I_S

.
.
.
.
Di dalam taksi pikiran Irene berkecamuk. Memikirkan perkataan Suho tadi. Apakah hubungan mereka masih seperti hubungan percintaan anak SMA? Pikirannya kacau. Moodnya down.

Drttttt drttttt drtttttt

Hp Irene bergetar cukup lama namun diacuhkan olehnya. Dengan malas ia mengangkat telfon yang masuk.

"Halo." Suaranya terdengar tak semangat.

"Hiks hiks hiks, kak." Terdengar suara isakan perempuan diseberang membuat Irene melirik nama sang penelfon.

Sara nama yang tertera dilayar hpnya. Irene bingung dengan adiknya itu yang tak pernah sekalipun ia menelfon dengan keadaan menangis.

"Shareloc."

Tut. Tanpa basa basi ia langsung mematikan telfon sepihak. Segera taksi berputar arah mengikuti shareloc Sara. Shareloc Sara menuju tempat tak terduga. Ketempat bangunan tua nan sepi.

Ia bergegas turun dan berlari menuju tempat Sara berada. Memasuki gedung yang belum selesai pembangunannya dan dibiarkan terbengkalai begitu saja.

Matanya terfokus mancari Sara disetiap sudut bangunan. Akhirnya Irene menemukan Sara yang tergeletak pingsan ditengah ruangan. Irene berlari kearah Sara mencoba membangunkannya tapi Sara tak kunjung bangun.

Ia memandang Sara lamat mencoba memastikan jika adiknya tak terluka parah. Sara hanya terluka dipergelangan tangan, kaki dan dikepala itu pun tak cukup parah.

Srekkkkkkkkkkk.

Irene mendengar suara benda yang diseret dari arah belakangnya. Cepat-cepat ia membalikan tubuh. Menatap datar pria yang ada dihadapannya.

"Oh, halo nona kecil. Masih ingat dengan saya?" Pria lusuh dengan rambut panjang yang mulai memutih. Mukanya tak bisa ia kenali. Dengan tongkat sebagai penumpu tubuhnya.

Irene mengerutkan keningnya mencoba mengenali wajah pria tua itu.

"Jika nona lupa maka izinkan saya untuk mengingatkan nona. Ingat kejadian dimeotel Star Famous 7 tahun lalu?" Pria itu menyunggingkan senyumnya.

Sejenak Irene berfikir mengingat kejadian lampau dan Irene pun langsung merubah mimik wajahnya saat mengingat kejadian itu. Ia pun menyunggingkan simrik dan tatapan mematikannya.

"Bagaimana bisa aku lupa, bapak Radian." Mendengar ucapan Irene laki-laki paruh baya yang berusia kisaran 45 tahun itu tertawa sumbang.

7 tahun lalu

Radian atau Zn merupakan kepala komplotan penculikan anak dan remaja dibawah umur. Komplotan mereka boleh dibilang paling menakutkan. Mereka menculik anak-anak dan remaja sekolah.

Semua korbannya merupakan anak orang kaya sehingga mereka bisa meminta tebusan dengan jumlah yang menggiurkan. Namun, sebagian dari para korban dijadikan pemuas nafsu lelaki hidung belang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HELLO PSYCHOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang