6. Lee Yeonhee's side 3

29 2 0
                                    

Yeonhee menghela nafas berat ketika ia mendapati Seunghyun bersandar pada mobil mewahnya didepan kantornya, sudah lebih dari satu minggu namja itu mengganggu lagi kehidupan Yeonhee entah dikantor ataupun di apartemen.

Namja beristri itu bersikeras mengajak Yeonhee untuk kembali bersama, Seunghyun beralasan ia tidak bisa melupakan Yeonhee dan masih mencintai yeoja itu, Yeonhee masih bersikeras menolak untuk kembali bersama Seunghyun karena ini bukan tindakan tepat, Seunghyun sudah mempunyai istri juga seorang putra.

"Yeonhee-ya." Seunghyun meraih lengan Yeonhee yang hendak berjalan melewatinya.

"Berhenti menggangguku Choi Seunghyun-ssi, aku sudah bilang aku tidak bisa." Ucap Yeonhee frustasi.

"Biarkan aku mengantarmu pulang." Pinta Seunghyun dan Yeonhee tetap tidak bergeming.

"Untuk yang terakhir kali, kumohon." Lanjut Seunghyun ketika Yeonhee tidak menjawab permintaannya.

Akhirnya Yeonhee menurut setelah mendengar Seunghyun mengatakan ini untuk yang terakhir kalinya dan hanya kebisuan yang menemani perjalanan mereka hingga sampai di apartemen Yeonhee.

"Bisakah aku mampir? Aku merindukan kopi buatanmu, kumohon untuk yang terakhir Yeonhee-ya." Pinta Seunghyun ketika Yeonhee hendak keluar dari mobil, Yeonhee hanya mengangguk sebagai tanda persetujuan.

Seunghyun duduk diruang tamu ketika Yeonhee membuatkan kopi untuknya, tak berselang lama Yeonhee datang dengan secangkir kopi untuk Seunghyun dan namja itu dengan semangat menyeruputnya, ia merindukan kopi buatan Yeonhee yang sangat tahu kadar manis dan pahit yang disukai Seunghyun.

Mereka tak banyak bicara, Yeonhee juga tidak berniat memulai obrolan ia hanya tidak ingin merasa bimbang jika Seunghyun mulai merayunya karena bagaimanapun Seunghyun masih cukup berarti baginya.

"Aku ganti baju sebentar." Ucap Yeonhee lalu bangkit dari duduknya.

Baru beberapa langkah berjalan Yeonhee terkejut ketika Seunghyun tiba - tiba memeluknya dari belakang, Yeonhee berusaha melepaskan pelukan itu namun Seunghyun semakin mengeratkannya.

"Oppa kumohon." Lirih Yeonhee.

"Aku tidak bisa mencintainya Yeonhee-ya, sekeras apapun aku mencoba hanya kau yang ada dipikiran dan hatiku, tidak bisa digantikan siapapun." Ucap Seunghyun pelan membuat Yeonhee menahan tangis.

Seunghyun selalu seperti ini, Yeonhee tidak pernah merasa dicintai dan hanya dengan Seunghyun ia selalu merasa menjadi orang yang paling dicintai.

"Tapi oppa sudah menikah bahkan sudah memiliki seorang putra, kita tidak bisa seperti dulu." Yeonhee berkata dengan air mata yang sudah menetes.

Seunghyun melepas pelukannya dan menarik Yeonhee untuk berhadapan dengannya, namja itu meraih kedua sisi wajah Yeonhee dan mengusap air matanya pelan.

"Aku akan menceraikannya, tunggu sebentar lagi hingga putraku setidaknya sudah cukup besar, jadi hiduplah denganku lagi seperti dulu dan tinggalkan semuanya sekarang dan mulai hidup baru denganku." Ucap Seunghyun lembut.

"Tapi oppa-"

"Percaya padaku Yeonhee-ya, tidak lama hingga aku akan bercerai dengannya dan kita akan menikah, kita akan memulai kehidupan yang kita impikan sejak dulu." Potong Seunghyun.

Yeonhee menatap tepat pada manik mata Seunghyun dan tidak ada keraguan atau kebohongan sama sekali, dan Yeonhee selalu merasa dimata Seunghyun hanya ada dirinya seorang.

Tak ada kata - kata lagi setelahnya, hanya ada tindakan Seunghyun yang mulai membawa Yeonhee pada pagutan lembut dari bibirnya, Yeonhee cukup meragu namun buaian Seunghyun sangat sulit ia tolak, yeoja itu membalas pagutan Seunghyun yang semakin dalam dan ikut memeluk erat pinggang Seunghyun.

THE MEANING OF HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang