16. Obstacle

70 3 0
                                    

Yeonhee menyuapi Nahyun yang sedang fokus dengan mainannya, tanpa sengaja fokusnya tertuju pada jari manisnya yang dilingkari cincin pemberian Changmin pekan lalu.

Sehari setelah lamaran yang Changmin ucapkan ditepi sungai Han, namja itu mengunjungi Yeonhee dengan kotak beludru yang berisi cincin padahal Yeonhee belum mengiyakan pinta namja itu.

Namun Changmin sangat pintar dengan mendekati Nahyun dan menawarkan apakah gadis kecil itu mau tinggal dengannya dan tentu saja Nahyun mengiyakan dengan antusias.

Akhirnya Yeonhee menerima cincin dari Changmin dan meminta untuk menjalani hubungan terlebih dahulu sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius.

"Eomma aku mau bertemu appa." Ucap Nahyun membuyarkan lamunan Yeonhee.

"Appa sepertinya sibuk sayang." Ujar Yeonhee yang memang tidak bisa menghubungi Changmin sejak kemarin, terakhir namja itu bilang jika jadwal dan pekerjaannya sedang padat.

Nahyun cemberut dan memilih melanjutkan bermain dan menolak untuk menghabiskan makanannya, Yeonhee menghela nafas dan memilih melihat ponselnya dan pesannya masih belum dibalas oleh Changmin.

Yeonhee memilih menelepon Changmin dan pada dering kesekian akhirnya panggilannya diangkat Changmin dengan suara serak.

"Oppa dimana?" Tanya Yeonhee.

"Di apartemen, astaga ini jam berapa?" Keluh Changmin.

"Oppa gwaenchana?" Khawatir Yeonhee setelah mendengar Changmin mengerang disebrang telepon.

"Kepalaku pusing sekali Yeonhee-ya." Ujar Changmin akhirnya.

Setelah mematikan sambungan telepon Yeonhee bersiap menuju apartemen Changmin bersama Nahyun, yeoja itu yakin Changmin pasti kelelahan hingga jatuh sakit.

Yeonhee menghela nafas melihat keadaan Changmin yang membukakan pintu apartemennya, namja itu terlihat pucat dengan rambut yang cukup berantakan dan cambang halus terlihat disekitar dagunya bahkan Changmin masih memakai kemeja dan celana bahan yang sudah sangat kusut.

"Appaaa." Teriak Nahyun dan langsung memeluk kaki Changmin.

"Hai sayang." Balas Changmin tersenyum sembari mengelus puncak kepala Nahyun.

"Sudah makan oppa?" Tanya Yeonhee setelah masuk kedalam apartemen Changmin.

Changmin hanya menggeleng sebagai jawaban, Yeonhee akhirnya memilih menuju dapur untuk membuatkan Changmin bubur.

Setelah berkutat cukup lama didapur Yeonhee kembali keruang tengah dan mendapati Nahyun sedang menonton televisi sendirian.

"Appa dimana sayang?" Tanya Yeonhee.

"Katanya mau mandi eomma." Jawab Nahyun.

"Mandi?" Kaget Yeonhee.

Yeoja itu memutuskan untuk masuk kedalam kamar Changmin dan bertepatan dengan namja itu yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan bertelanjang dada.

"Oppa kan sedang demam, seharusnya jangan mandi dulu." Omel Yeonhee.

"Aku belum mandi sejak kemarin, nanti aku tidak bisa memeluk Nahyun jika tidak mandi." Gurau Changmin.

Yeonhee mendekat dan mendaratkan punggung tangannya pada kening Changmin dan ia masih bisa merasakan suhu panas pada namja didepannya ini, Changmin meraih tangan Yeonhee dan menggenggamnya erat.

"Aku sudah lebih baik setelah bertemu dengan Nahyun." Gumam Changmin.

"Kalau begitu oppa ganti baju dulu." Yeonhee berniat melepaskan genggaman Changmin namun namja itu malah menariknya kedalam pelukan.

THE MEANING OF HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang