22. Truth

65 1 1
                                    

Kim Jaejoong menatap Nahyun datar ketika gadis kecil itu terus menangis dan merengek menyebut nama Changmin apalagi diikuti embel - embel 'appa' yang semakin membuatnya geram.

Sejak pertemuannya dengan Shim Changmin dua minggu lalu sikap Nahyun berubah, gadis kecil selalu menolaknya dan merengek pada Yeonhee jika ingin menemui Changmin padahal Jaejoong selalu berusaha mengajak Nahyun dan Yeonhee untuk jalan - jalan bersama namun ia hanya berhasil mengantar Nahyun ke daycare sesekali saja, seperti hari ini lagi - lagi ia hanya mendapat penolakan lalu memutuskan untuk pamit dan memberikan tatapan dinginnya pada Yeonhee.

Jinhee yang berada disana memilih tinggal dan berusaha menenangkan Nahyun namun dalam hatinya ia tertawa, tatapan Jaejoong tadi memperlihatkan jika namja itu marah akan sikap Nahyun dan hal itu membuat Jinhee senang karena nilai Yeonhee mulai berkurang dimata Jaejoong karena Nahyun.

"Nahyun jangan menangis lagi ya." Ujar Jinhee mencoba menenangkan.

"Nahyun mau dengan appaaa." Sahut Nahyun masih terisak.

"Mau dengan appa ya? Kan sudah ada daddy." Jinhee seakan memanas - manasi Nahyun.

"Tidak mau." Tolak Nahyun.

Yeonhee yang mendengarnya semakin pusing, sejak ia bertengkar dengan Changmin didepan Nahyun, gadis kecilnya itu terus merengek meminta bertemu Changmin, Nahyun mengerti jika ia melarang Changmin datang jadi hampir setiap hari Nahyun akan merengek dan menyalahkan Yeonhee yang mengusir Changmin hari itu.

Namun yang paling dikhawatirkan Yeonhee adalah sikap putrinya itu pada Jaejoong dan selalu membahas Changmin kala namja itu berkunjung, apalagi hari ini ketika Nahyun dengan tegas menolak ajakan Jaejoong untuk yang kesekian kalinya, Yeonhee hanya takut Jaejoong berbuat sesuatu pada Nahyun karena tatapannya tadi nampak menyeramkan.

"Sebaiknya kau pulang Jinhee-ya." Ujar Yeonhee.

"Nahyun mau dengan aunty saja, tidak mau dengan eomma." Teriak Nahyun setelah mendengar Yeonhee meminta Jinhee untuk keluar.

"Lee Nahyun." Yeonhee sedikit menaikkan suaranya membuat Nahyun memeluk Jinhee erat.

"Sudahlah eonni biar Nahyun ikut denganku, eonni tenangkan diri saja sepertinya sejak kemarin selalu marah - marah." Ucap Jinhee santai lalu beranjak sembari menggandeng Nahyun.

"Nahyun say goodbye to eomma." Ujar Jinhee pada Nahyun namun gadis kecil itu malah memeluknya erat dan enggan menatap ibunya.

Yeonhee hanya menatap nanar kepergian adik dan putrinya, ia menarik rambutnya frustasi, mungkin ia memang harus menenangkan pikirannya dulu karena ia takut sikapnya pada Nahyun akan lebih keras karena pikirannya yang kacau.

Dua hari Yeonhee berusaha menenangkan pikirannya dan memilih menyibukkan dirinya untuk bekerja, ia memutuskan menghubungi Changmin dan berbicara dengannya tanpa emosi, ia tetap meminta namja itu menjauh walaupun harus dengan memberikan kebohongan karena ia tidak ingin melibatkannya dengan Jaejoong apalagi mereka pernah bertemu sebelumnya.

Yeonhee masih belum tahu rencananya kedepan, untuk sekarang ia masih memikirkan cara untuk menjauh dari Jaejoong dan juga berusaha melupakan Changmin, ia sudah mendorong lelaki itu menjauh dan memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengannya.

Yeonhee awalnya berniat menjemput Nahyun di apartemen Jinhee namun ponsel adiknya itu tidak bisa dihubungi dan setelah tiba disana apartemen itu ternyata kosong akhirnya Yeonhee memilih pulang ke apartemennya dan akan kembali besok, ia berpikir mungkin Jinhee sedang mengajak Nahyun jalan - jalan atau makan diluar.

Namun keesokan harinya Jinhee masih tidak bisa dihubungi bahkan pesan yang dikirimkan olehnya kemarin juga tidak dibalas, tiba - tiba Yeonhee panik dan takut jika adiknya itu melakukan sesuatu pada putrinya, kemarin ia terlalu larut pada perasaannya hingga melupakan jika Jinhee berada di pihak Jaejoong.

THE MEANING OF HAPPINESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang