The Angel In Devil

02 : Mate?

Kring !! Kring !!

Bunyi bel tersebut memberitahu bahwa sudah saatnya para murid mengisi perut kosong mereka. Dan ya, jam istirahat telah tiba. Guru yang ada di kelas JiKook itu segera menyelesaikan jam pelajaran nya.

Setelahnya, para murid lari berhamburan keluar dari kelas hanya untuk pergi ke kantin. Beda dengan murid-murid yang langsung berlari menuju kantin sekolah, Jimin memilih untuk membereskan barang-barang nya yang sedikit berantakan di mejanya.

"Ayo, Hyung." Ucap Jungkook sembari memasukkan tangannya ke saku celananya.

Jimin mengangguk.

"Oh, Mingyu kau mau ikut dengan kami ?" Tanya Jimin.

Mingyu mengangguk, lalu ketiga orang berbeda ekhem tinggi itu mulai keluar dari kelas. Jam pelajaran Pak Song terasa sangat lama. Apalagi, mata pelajaran yang beliau ambil adalah matematika. Itu lah yang menyebabkan waktu terasa begitu lambat. Bagi mereka.

Hari pertama mereka pindah kesana pun sudah di suguhi mapel yang mereka benci. Sangat :D

Sesampainya di kantin, mereka melihat bangku kosong tak jauh dari jangkauan mereka. Mereka bertiga memutuskan untuk duduk disana.

"Jadi, siapa yang akan memesan ?" Tanya Mingyu.

"Biar aku saja. Kalian ingin memesan apa ?" Tawar Jungkook yang sebenarnya malas sekali. Namun, ini juga demi mendapatkan perhatian dari Hyung tercintanya, bukan begitu ?

Jimin dan Mingyu menyamakan pesanan mereka dengan pesanan Jungkook. Jungkook hanya menurut dan mulai pergi untuk memesan makanan.

ƬΉΣ ΛПGΣᄂ IП DΣVIᄂ

Chap 2
"Mate?"

Di saat yang bersamaan, di hutan wilayah kerajaan Gulfnewc. . . . . .

Di sebuah hutan lebat yang berada di wilayah kerajaan Gulfnewc, yang merupakan kerajaan alam terdengar suara kaki kuda yang tengah berlari. Penunggang kuda tersebut yang memiliki aura yang kuat, segera menarik anak panahnya. Dengan mata tajamnya, ia mendapatkan hewan yang menjadi incarannya sejak tadi.

Orang itu beserta kuda nya berjalan menuju hewan incarannya tadi. Seekor rusa berbadan sedikit gemuk itu mati karena anak panah orang tadi. Orang itu merupakan putri kesayangan dari pasangan Lee Dami dan Lee Gahyeon. Yup, itu adalah. . . .

Lee Siyeon.

Siyeon segera memasukkan rusa tadi ke dalam karung yang ia bawa. Beruntungnya, ia mendapatkan mangsa yang sedikit gemuk dan besar, pasti ayahnya akan bangga dengan hasil buruannya kali ini.

"Kerja bagus." Siyeon mengusap kuda putihnya, lalu tersenyum kecil.

Ia segera menaiki kuda tersebut, lalu mulai pergi menuju kerajaan Domnclew. Dan ia tidak tahu, jika ia daritadi, ralat, hari ke-dua saat ia berburu kesini ia selalu di awasi oleh seseorang.

Dan benar saja, dari jauh, seseorang memperhatikan Siyeon dengan tatapan penuh puja. Saat melihat kepergian Siyeon, ia mulai keluar dari tempat persembunyiannya.

Tersenyum penuh arti, matanya berubah menjadi hijau seperti yang ku tunjukkan pada chapter awal cerita ini.

'Kau. Milikku. . . . .'