Li Changtian berjongkok di dalam kandang besi, bahkan jika dia mencoba memecahkan kepalanya, ia juga tidak mengerti mengapa dia sangat tidak beruntung.
Orang lain yang berpindah, jika tidak menjadi raja maka kaisar, jika tidak menjadi ksatria maka shizun. Bahkan jika situasinya sangat buruk, juga bisa menjadi penjahat yang bisa membuat masalah. Meskipun mungkin akan melalui masa-masa sulit, tetapi pada akhirnya selalu bisa mencapai puncak kehidupan.
Dan dia. Bagaimana bisa. Setelah berpindah, setiap orang berteriak dan memukulinya?
Barusan, dia ditendang tanpa alasan apapun. Mendengar cara berbicara orang itu, sepertinya nyawa kecilnya tidak bisa lagi diselamatkan. Hanya saja dia tidak tahu, penderitaan macam apa yang harus diderita sebelum dia mati. Itu terlalu mengerikan.
Dia ingin mendatangi dirinya di kehidupan terakhirnya. Dia yang bekerja dengan rajin dan berperilaku jujur. Selain menyalin pekerjaan rumah dan mencuri melon ketika dia masih kecil, berkelahi dalam perkelahian geng dan menangkap ayam, dia tidak pernah melakukan hal-hal buruk yang lainnya!
Li Changtian tidak bisa menerimanya. Jika dia tidak berkorban untuk misi di kehidupan sebelumnya, dia sekarang seharusnya mengenakan bunga merah di dadanya untuk menerima penghargaan. Sekarang dia telah jatuh ke titik ini. Mungkinkah dia hanya bisa menunggu kematian dengan tidak berdaya?
"Hahh......" Li Changtian menghela napas. Perutnya yang sakit karena ditendang masih terasa sedikit sakit, dia meringkuk dengan sedih, mencoba untuk menekan serangan rasa sakit yang samar-samar, dan lanjut berpikir.
Berpindah maka berpindahlah, tetap saja masih tidak ada ingatan sebelumnya dari pemilik tubuh ini, dia juga tidak tahu apakah gadis malang itu meninggal karena dirinya atau tidak. Sebenarnya Li Changtian tidak menyalahkan orang-orang yang memukulinya, jika gadis itu benar-benar disiksa oleh orang ini, maka orang ini memang pantas untuk mati.
Tetapi poin pentingnya, yang akan menahan rasa sakit dari penderitaan adalah dirinya! Disebut apa sialan ini!
Li Changtian merasa tertekan. Seseorang masuk ke dalam penjara. Dia mengambil kunci di pinggangnya dan membuka pintu kandang besi. Penjaga itu memegang belenggu di tangannya, mengintip di luar kandang besi. Sepertinya dia takut Li Changtian akan menyerang dan memukulinya, atau berjuang untuk melarikan diri.
Li Changtian menunggu beberapa saat, dia menemukan bahwa penjaga itu masih meringkuk di luar kandang besi untuk menghindarinya, memikirkan bagaimana cara memakaikannya belenggu dengan baik.Li Changtian tidak punya pilihan dan berkata: "Kemarilah, aku tidak akan melawan, aku akan membiarkanmu menyiksaku."
Penjaga itu tertegun dan berkata: "Kau bisa berbicara."
Li Changtian sedang bersenang-senang*, dan mencibir: "Aku ini idiot, bukan bisu."
Penjaga itu mengangguk: "Oh, iya juga."
(苦中作乐 kǔ zhōng zuò lè, artinya menikmati sesuatu terlepas dari penderitaan, mencari kegembiraan di tengah kesedihan.)
Sambil berkata, dia berjalan ke depan Li Changtian dengan belenggu. Dia memasang rantai berat di leher dan pergelangan tangan Li Changtian, dan menutupinya dengan dua papan kayu. Li Changtian berkata bahwa dia tidak melawan maka dia tidak melawan, dia membiarkan penjaga itu mengikatnya.
Penjaga itu telah memasang belenggu dengan baik, dia menarik rantai besi di leher Li Changtian, dan berkata: "Berdiri, ayo pergi."Li Changtian terhuyung-huyung berdiri, dan tiba-tiba menyeringai: "Saudaraku, tahukah kamu ada kata yang disebut San Jiao Jiao Sha*?"
Penjaga: "Ah? Apa-apaan**? San Jiao Jiao Sha***? Apa itu?"
(三角绞杀 sān jiǎo jiǎo shā, maaf ku ga yakin sama pengertiannya benar atau tidak, jadi ku tinggalkan saja mandarinnya.)
(啥玩意儿 shà wán yì er, jika diartikan ke dalam bahasa inggris artinya adalah What The Hell.)
(三搅嚼啥 sān jiǎo jiáo shá, ini miskomunikasi, penjaga itu salah mengartikan.)
Li Changtian berdiri dan berkata: "Sebuah metode bertarung. Saat tangan dan lehermu terikat, kau masih bisa menggunakan kekuatan kaki dan lututmu untuk mencekik lawan, mencekiknya sampai mati."
Penjaga itu tidak mengerti, dia mendorong Li Changtian: "Omong kosong apa yang kau ocehkan, cepatlah jalan."
Li Changtian didorong hingga terhuyung, dia menghela napas dan bergumam: "Membosankan. Hei, Dage, kau ingin membawaku kemana?"
Kediaman hakim daerah, halaman barat daya.Li Changtian dikurung di kandang ternak dan unggas, di mana angin dan hujan bocor. Saat itu adalah musim gugur yang dingin. Malam dingin dan salju turun, orang-orang yang kedinginan menggigil tanpa henti. Itu tidak sebagus penjara dengan dinding batu di semua sisinya.
Li Changtian tidak bisa menahannya dan menghela napas panjang, ada rantai besi yang tergantung di leher dan pergelangan tangannya. Ujung rantai yang lain diputar dua kali di tiang kayu kandang unggas dan dikunci dengan kunci besi seukuran telapak tangan. Rantai besi yang tergantung di lehernya sangat berat, memaksa Li Changtian untuk tidak bisa mengangkat kepalanya. Dia tidak punya pilihan lain, hanya bisa menggunakan tangannya untuk memegang rantai agar leher yang lemah itu memiliki kesempatan untuk bernapas.
Li Changtian menemukan sudut yang sedikit kering, dan baru saja dia akan duduk, sepasang sepatu bot sabun hitam berpola awan tiba-tiba muncul di depannya. Itu adalah pria yang menendangnya kemarin.
Li Changtian tiba-tiba mengangkat kepalanya, sebelum dia bisa melihat orang itu dengan jelas, sepatu bot hitam itu terangkat, dan menginjak rantai besi di lehernya. Rantai itu tiba-tiba mengencang dan leher Li Changtian tertekan. Dia diseret ke depan dan jatuh ke tanah dengan malu. Itu adalah jatuh yang buruk.
Yan Shu tidak peduli apakah rantai itu akan mencekik leher Li Changtian atau tidak. Dia mengulurkan tangannya dengan tenang, menarik kedua ujungnya dengan kuat. Setelah memastikan bahwa itu terpasang kuat dan tidak mudah lepas, dia kemudian menarik kembali kakinya.
Tarikan yang barusan itu hampir tidak mencekik Li Changtian, dia bersujud di tanah, menutupi bibirnya dan terbatuk. Leher dan pergelangan tangannya semua bertanda merah akibat tercekik rantai besi. Ini memalukan dan membuatnya kehilangan muka. Meskipun lebih baik mati daripada hidup, tetapi keputusasaan yang seperti ini membuat Li Changtian sedikit tidak bisa menahannya. Dia berbicara perlahan, setengah bercanda setengah serius.
"Hei, saudaraku, bisakah kamu memberiku kepuasan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Transmigration: Why am I a Prisoner?
RomantikChinese Title: 都是穿越凭什么我是阶下囚 (Dōu shì chuānyuè píng shénme wǒ shì jiēxiàqiú) English Title: It's All Transmigration, Why am I A Prisoner? Indonesian Title: Itu Semua Transmigrasi, Untuk Alasan Apa Aku Menjadi Seorang Tahanan? Author: 伊依以翼 (Yī yī yǐ y...