Bab 10 - Kau Tidak Bisa Menjadi Ayah, Tapi Bisa Membunuh atau Memotong

688 122 23
                                    

Li Changtian telah selesai mencabut rumput liar di dekat makam, menepuk-nepuk tanah di telapak tangannya, dan menunggu dengan tenang. Jika dia tidak salah menebak, pria berpakaian putih di depannya berencana untuk mengambil nyawanya setelah dia menyembah gadis itu.


Bagaimanapun, hari ini adalah hari kematian ketujuh gadis itu, hari yang baik untuk membunuh pelakunya hingga berdarah-darah, dan membalaskan dendam untuk si gadis. Li Changtian hanya memohon padanya untuk tidak menggunakan pil aneh itu lagi. Saat kau akan mulai memotong, lakukanlah dengan cepat. Jangan memotong dirinya hingga setengah mati, itu akan membuatnya kesakitan untuk waktu yang lama.


"Hahh......" Dia berkata dengan sedikit enggan. Bagaimanapun, dia telah dilahirkan kembali, dan berakhir dengan kondisi seperti ini. Li Changtian menghancurkan pikiran yang ada di dalam hatinya sambil menunggu pria berpakaian putih itu membuat gerakan. Tanpa diduga, sekelilingnya menjadi sunyi, dan Yan Shu tidak bergerak untuk waktu yang lama.


Li Changtian lelah menunggu, dia membuka mulutnya dan berkata: "Ini adalah makam gadis yang meninggal di sampingku hari itu, kan? Kau membawaku ke sini untuk membalaskan dendam gadis itu bukan?"


Yan Shu baru saja memusatkan matanya untuk berpikir. Setelah mendengar kata-kata Li Changtian, dia diam-diam mengangkat kepalanya, dan menatap Li Changtian. Dia tidak terpengaruh oleh desakan Li Changtian, merenung lagi untuk waktu yang lama, dan perlahan berbicara: "Kamu ikut denganku."

Li Changtian meratap: "Masih harus pergi ah! Saudaraku, aku tidak bisa berjalan!"

Yan Shu melihat wajah pahit Li Changtian, membuang-buang waktu dan tidak bangun, tidak hanya dia tidak marah, tetapi dia berkata: "Kalau begitu kamu tetap di sini, jangan bergerak, aku akan pergi......"

Li Changtian: "Apa?! Kau bisa membunuh atau memotongku. Kau ingin menjadi ayahku? Tidak bisa!"

Yan Shu: "...... Apa?"

Li Changtian melambaikan tangannya: "Yah, abaikan saja aku, anggap aku sebagai orang idiot."

Yan Shu: "Oke."

Li Changtian: "......"

Kau jangan memberiku tangga, naiklah saja*!


(给个梯子就往上爬 gěi gè tīzi jiù wǎng shàng pá, memberi tangga dan naik, memiliki makna yang sama dengan:
给你阳光你就灿烂,给你洪水你就泛滥
gěi nǐ yángguāng nǐ jiù cànlàn, gěi nǐ hóngshuǐ nǐ jiù fànlàn, memberimu sinar matahari kamu akan bersinar, memberimu banjir kamu akan meluap.)


Yan Shu melihat Li Changtian, setelah memastikan dia tidak memiliki kekuatan untuk pergi jauh, dia mengetuk jari kakinya. Sosoknya dengan ringan melompat ke dalam hutan bambu di sampingnya, seolah-olah dia adalah burung layang-layang, dan menghilang dalam sekejap mata.

"Persetan?" Li Changtian tampak tercengang.


Li Changtian berpikir, menarik napas dalam-dalam, melompat di tempat dua kali, mencoba merasakan adanya gravitasi. Ujung-ujungnya, ketika dia melompat, gerakannya terlalu besar dan menarik lukanya, Li Changtian yang sedang sakit, berteriak meratapi. Begitu Yan Shu kembali, dia melihat Li Changtian meratap dan mengutuk lukanya.

Yan Shu: "......"

Li Changtian: "......"

Li Changtian: "Bagaimanapun juga aku seorang idiot."

Yan Shu: "Aku tahu."

Li Changtian: "...... Hahh, kemana kau pergi?"


Yan Shu tidak menjawab, membungkuk, dan menyerahkan benda yang ada di tangannya ke Li Changtian. Li Changtian melihat ke bawah, terus menerus bingung. Di telapak tangan Yan Shu, ada dua buah hazelnut yang lebih besar dari kenari, tergeletak dengan tenang. Li Changtian mengambil dan meremasnya, menemukan bahwa cangkang kacang ini sangat keras dan tebal, tidak seperti bisa dimakan.


Yan Shu mengambil batu lain dan menyerahkannya kepada Li Changtian, lalu berkata: "Pecahkan."

"Hah?" Li Changtian mendongak dengan bingung.

"Pecahkan untuk membukanya dengan batu." Yan Shu menunjuk ke kacang itu.

Li Changtian tidak bisa menangis atau tertawa. Apa! Mungkinkah kau harus memecahkan dua kacang untuk dimakan sebelum mati? Apakah ini suatu ritual pemujaan aneh di duniamu?


Dia memandang Yan Shu, bertanya-tanya apa yang sedang dia pikirkan di otaknya. Tanpa diduga, Yan Shu dengan tenang dan Li Changtian saling memandang. Pada akhirnya, Li Changtianlah yang menjadi malu, dia diam-diam mengalihkan pandangannya.


"Hahh, pecahkan ya cukup pecahkan saja." Li Changtian berjongkok, meletakkan kacang itu di tanah. Dia mengambil batu dari telapak tangan Yan Shu dengan tangan kirinya, dan memukulnya dua kali, memecahkan kacang itu hingga terbuka.


Seperti yang diduga, kacang yang seperti ini tidak memiliki daging di dalamnya. Li Changtian memilih tumpukan sisa cangkang kacang, mengambil daging buah yang seukuran kuku jari kelingking, memasukkannya ke dalam mulutnya dan mengunyahnya dua kali, dia tiba-tiba meringis: "Cuih, cuih, cuih, ini terlalu asam dan sulit untuk dimakan, untuk apa kau menyuruhku memecahkan ini?"


Li Changtian menatap Yan Shu, tetapi menemukan bahwa dia sedang menatapnya dengan tatapan tidak percaya. Matanya berpindah-pindah, seolah-olah mereka sedang melihat sesuatu yang sangat berbahaya atau sesuatu yang tidak dapat dipercaya.


"Apa ekspresimu itu? Apa jangan-jangan kacang ini beracun?" Li Changtian mendecakkan lidahnya.

Yan Shu setengah berjongkok, mengambil kacang lagi, meletakkannya di tanah di depan Li Changtian, dan berkata kepadanya: "Pecahkan, gunakan tangan kananmu."

"Pecahkan, pecahkan, pecahkan. Aku akan memecahkannya dan membuatmu puas." Li Changtian mengomel. Menukar batu yang dia pegang di tangan kirinya ke tangan kanan dan memukul kacang itu beberapa kali. Tangan kanannya bukanlah tangan dominannya, ditambah lagi dia tidak memiliki banyak kekuatan, dia membutuhkan empat atau lima kali pukulan agar bisa memecahkan kacang itu.

"Ini." Li Changtian mengambil daging buah dari cangkang kacang yang dihancurkan dan menyerahkannya kepada Yan Shu.


Mata Yan Shu melebar, dia tiba-tiba mengulurkan tangan dan mencengkeram erat pergelangan tangan Li Changtian. Tempat itu, karena selalu ada rantai besi yang menjeratnya, kulitnya telah lama lecet dan berdarah. Sekarang daging yang terlihat mengerikan itu menempel di lengan baju dan benar-benar tidak boleh disentuh.


Pada saat ini, Li Changtian yang sedang dicengkeram, gemetar dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya.

[BL] Transmigration: Why am I a Prisoner?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang