3.kejahilan duo traublemaker

69 9 5
                                    

Nathan menatap Ivan dengan tatapan heran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nathan menatap Ivan dengan tatapan heran. Tidak biasanya wajah menyebalkan Ivan yang selalu tersenyum itu berubah menjadi masam. Apa jangan-jangan ini setan yang merasuki tubuh Ivan?

"Hei Ivan! Kau kenapa? Wajahmu seperti orang dapat sial saja" lantur Nathan sambil mengunyah roti bluberry yang ia dapatkan dari Snilly karena telah selesai mengerjakan pekerjaan OSIS.

Ivan menatap sebal sahabat karibnya itu. Inilah resiko punya sahabat tidak peka. Padahal ia sudah melihat bagaimana kesialah Ivan hari ini, tapi dia masih saja bertanya?

Kemana perginya Ryan, Kory dan Dylan? Oh, kalau ketiga junior laknat itu sudah pergi ke asrama mereka seperti instruksi Nathan yang tidak sengaja mereka temui sedang menikmati roti bluberry di kantin sambil menenteng jajanan gratis pemberian Ivan yang sebenarnya di berikan setengah hati.

Tapi apa peduli mereka? Yang penting gratis.

"Kakak tidak apa-apa? Wajah kakak hari ini terlihat kusut?" Suara malaikat kecil yang mampir di telinga Ivan membuat wajah masam remaja itu bertukar menjadi senyum senang.

Walaupun senyuman itu terlihat mengerikan dari mata Nathan.

Melony, si malaikat yang dimaksud terlihat menatap kakaknya dengan tatapan khawatir. Jujur saja kalau ada adiknya itu perasaan kesal Ivan bisa terganti dengan cepat dengan perasaan senang. Berbeda dengan kakak sulungnya yang lebih sering membuat moodnya bertambah buruk.

"Oh... Melony? Aku kira kau pergi melihat asramamu! Ternyata kau di kantin? Kakak baik-baik saja kok! Tadi Nathan tidak sengaja merusak buku kakak! Makanya kakak kesal! Gak ada yang terlalu serius! Santai saja" Nathan langsung terbatuk-batuk saat mendengar alasan tidak masuk akal Ivan.

Merusak? Dia saja tidak menyentuh satupun buku milik Ivan hari ini apalagi merusak! Dengan cepat, Nathan langsung menatap tajam Ivan sambil mengunyah rotinya dengan kasar. Benar-benar teman laknat!

Melony mengangguk pelan saat mendengar alasan sang kakak. Lalu tersenyum terkecil.

"Kenapa kau tidak pergi ke asrama?" Tanya Ivan yang membuat Melony teringat dengan tujuannya ke kantin.

"He...he...he tadi Melony di traktir sama Lifa! Katanya dia sudah janji sama kak Ivan mau traktir aku! Jadi disini aku mau tanya kak Ivan ada janji apa sama Lifa?" Apa yang diucapkan Melony langsung membuat mood Ivan kembali down.

Ingatan tentang apa yang terjadi dengan dirinya di gerbang sekolah tadi kembali menghantuinya. Ingin jujur takut sang adik merasa bersalah tapi jika ia berbohong.....

Berbohong untuk kebaikan tidak apa-apa kan?

"Ha...ha...ha tadi itu kak Ivan taruhan sama dia! Yang menang itu kakak! jadi kakak suruh dia traktir kamu saja karena uang kakak hari ini lagi banyak! Biasa baru gajian" dusta Ivan yang langsung di sambut dengan delikan malas Nathan.

ARTIST ACADEMY(Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang