Chapter 4

1K 82 0
                                    

Masuk...

Laurend mendorong pintu ruangan tersebut hingga akhirnya terbuka dan terlihat seorang pria yang sudah tua sedang duduk di atas sofa dan menyeruput teh di dalam cangkir.

"Ayo duduk di sebelah papa" kata pria tua tersebut yang Laurend yakini adalah papa dari Laurend yang asli.

Laurend lalu berjalan mendekat ke arahnya dan duduk di sofa tepat di sebelah pria tua tersebut.

"Terima kasih papa"Jawab Laurend sembari tersenyum ke arahnya.

"Bagaimana keadaanmu,apakah sudah lebih baik?" Tanya pria tua tersebut.

"Sudah lumayan baik,aku juga sudah beristirahat di kamar"Jawab Laurend.

"Baiklah..Kata pelayan yang menjagamu,karena kepalamu terbentur,dan kau menjadi lupa ingatan?" Tanya pria tua tersebut yang membuat Laurend menegang.

"Kurasa begitu,kepalaku terasa sangat pusing saat aku bangun dan aku tak mengingat kalian"Ucap Laurend dengan wajah yang pura pura sedih.

"Lalu apa kau mengingatku?"tanya pria itu lagi.

"Karena kakak bilang papa menungguku disini maka aku bergegas kesini dan saat aku masuk kau menyuruhku duduk di samping mu dengan terdapat kata papa,makanya aku tau kau itu papaku"Jawab Laurend seadanya.

Pria itu terkekeh beberapa saat lantas kembali bersuara.
"Namaku Frederick Johansenn orang memanggilku Fred"Kata pria yang bernama Fred tersebut.

"Ah baiklah aku akan mengingatnya,maafkan aku karena melupakan nama papa"Kata Laurend sambil menunduk.

"Tidak apa apa putriku,yang penting kau baik baik saja aku sudah merasa lega"Jawab papanya Laurend.
Mereka pun langsung berpelukan beberapa saat.
Sesudah berpelukan antara anak dan ayah mereka kembali duduk.

"Ada sesuatu yang ingin ayah katakan padamu" Kata Fred

"Apa itu ayah"Tanya Laurend yang mulai penasaran.

"Ayah akan memasukan kau ke sekolah kerajaan untuk mendidikmu menjadi seorang bangsawan yang baik."Kata Fred dengan wajah lesu karena dia tau bahwa putrinya pasti akan langsung menolak itu karena putrinya pemalas belajar dan hanya melakukan apapun semaunya.

"Sekolah kerajaan?"Tanya Laurend dalam hati karena ia baru tau disini ada juga sekolah para bangsawan.Ia berpikir sebentar dan menimang-nimang ucapan ayahnya."Sepertinya seru kalau aku masuk kesana,aku bisa mengetahui dunia disini dan bertemu dengan anak-anak bangsawan lainnya dan mengerjai mereka,hahaha"Pikir Laurend dalam hati sembari tersenyum mengingat apa yang akan pada bangsawan disana.

"Jadi..bagaimana keputusanmu?..jika kau tidak mau papa tidak akan memaksamu"Kata Fred sembari menatap Laurend cemas dengan jawaban putrinya.

"Aku setuju"Jawab Laurend cepat dengan mata berbinar.

Fred kaget dengan jawaban putrinya yang serentak mengatakan bahwa ia setuju,padahal tahun lalu saat ia mengatakan ini kepada putrinya,Laurend marah marah tidak jelas dan menghancurkan semua barang-barang disana serta menghukum para pelayannya,padahal mereka tidak bersalah dan malah kena imbas dari kemarahan Laurend.
Fred kembali menatap putrinya dengan tersenyum dan menepuk pelan puncak kepalanya."Gadis baik"Kata Fred.

Pintu ruangan kembali terbuka dan masuklah Gerald kakaknya Laurend.

"Apa aku mengganggu kalian"Tanya Gerald.

"Ah tidak kami baru selesai berbicara"Jawab Laurend pada Gerald.

"Ohya Laurend aku lupa mengatakan bahwa kakakmu juga akan bersekolah disana"Kata Fred sambil menatap Gerald dengan tersenyum.

Bad Princess (HIAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang