°°°
Belajar untuk hidup bersendiri karena orang takkan ada dengan kamu selalu :)
—esperando—
°°°
***
Jauh dari ayah adalah hal menyulitkan untuk Killa, mengingat hanya ayahnya lah orang tua satu-satunya yang ia punya. Menjalani hidup sendiri di tempat yang asing di kota ini bukan lah hal yang mudah. Tapi ini sudah menjadi keputusannya.
Killa harus memastikan seseorang.
Killa sudah bosan dengan penantian dan tak kunjung mendapatkan jawaban?
Ah, bukan bosan hanya lelah saja. Menunggu seseorang yang belom tentu mau kembali dengan kita lagi dan bodohnya Killa selalu menunggu seseorang itu.
Banyak orang pasti setuju kalau penantian bukanlah hal yang menyenangkan.
Killa menatap langit yang gelap dari atas balkon kamarnya, ia menatap langit dimalam hari yang dipenuhi dengan bintang-bintang.
"358 hari lagi? apa cukup waktunya?" Kata Killa.
Apa maksud Killa dengan 358 hari?
"Udah seminggu di Jakarta tapi Killa belom tau keberadaannya, jujur Killa cape. Tapi kata ayah Killa gak boleh nyerah gitu aja sebelum apa yang Killa mau Killa dapatkan."
"Killa kangen sama ayah,"
***
"Demi neptunus si Nando sok kegantengan banget!" Ujar Jeje yang melihat tiga orang pria sedang berjalan dikoridor kelas 11.
"Dulu aja muji-muji," Celetuk Anes.
Jeje menggaruk tengkuknya yang gak gatal. "Y-yakan itu sebelum gue tau ternyata dia orangnya rese bgt!"
"Anes,Jeje ayo anterin Killa ke kantin. Killa mau beli susu kotak!" Ucap Killa.
"Aduh mager gue Kil!" Ngeluh Jeje.
"Yauda sama gue aja ayo!" Ujar Anes disambut antusias Killa.
"Lah terus gue ditinggalin sendiri gitu?"
Killa mengangguk polos, "Lagian Jeje gak mau nemenin Killa."
"Aduh bukannya gitu Killa sayang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ESPERANDO
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kalau kamu sudah mau menyerah, benar-benar memang sudah lelah dan mau mengakhiri. Setidaknya, tolong beri aba-aba. Jangan pergi begitu tiba-tiba. Mendadak beku dan asing meninggalkan tanda tanya. "Aku memangnya salah apa? Me...