ººº
Starting a new life page, new school and new friends. Maybe love is new too?
-esperando-
°°°
Pria paruh baya itu mengehela nafas menatap gadis semata wayangnya.
"Kamu boleh sekolah di Jakarta,"
Gadis itu tersenyum mendengarnya.
"Tapi enggak sendiri!" Ucapnya.
"Ayah ikut?" Tanya gadis itu.
Pria yang dipanggil ayah itu menggelengkan kepalanya. "Ayah enggak bisa ninggalin Bandung, kamu tau itu." Gadis itu mengangguk mengerti ayahnya ini memang tidak bisa meninggalkan pekerjaannya disini.
"Nanti disana ada pembantu dan bodyguard ayah yang akan menjaga kamu."
Gadis itu tersenyum senang, tidak masalah ada bodyguard yang akan menjaganya walaupun ia risih yang penting ia jadi ke Jakarta.
"Ingat Killa kamu menetap di Jakarta hanya setahun lebih dari itu tidak ayah izinkan."
***
Aresya Killa Safaluna kerap disapa Killa menatap menatap gedung sekolah barunya yang akan ia sekolahi selama setahun ini. Mengingat itu, ia jadi teringat pada ayah-nya yang selalu melarangnya pergi ke Jakarta.
Killa menatap kagum sekolah barunya tampak besar dan luas.
Killa berjalan memasuki gerbang sekolah barunya yang tampak sudah ramai. Bisik-bisik para siswa pun terdengar sampai telinganya.
Killa tersenyum manis kepada semua orang membuat yang melihatnya terpesona akan senyumnya itu. Killa berjalan menelesuri koridor sekolah. Terdengar bel sudah berbunyi para siswa sudah masuk kekelasnya masing-masing.
"Aduh ruang kepala sekolah dimana ya, kok dari tadi killa muter-muter gak ketemu." Bingung Killa pasalnya sedari tadi ia belum menemukan ruang kepala sekolah mau nanya tapi sudah pada masuk ke kelasnya masing-masing.
Killa tersenyum menatap seorang pria yang memakai seragam sama sepertinya. Killa berjalan menyamai langkah kaki pria itu.
"Killa boleh nanya?" Tanya Killa menatap pria disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESPERANDO
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Kalau kamu sudah mau menyerah, benar-benar memang sudah lelah dan mau mengakhiri. Setidaknya, tolong beri aba-aba. Jangan pergi begitu tiba-tiba. Mendadak beku dan asing meninggalkan tanda tanya. "Aku memangnya salah apa? Me...