Sedangkan di mansion keluarga Reynand mereka sedang mendengarkan si bungsu yg mengeluarkan keluh kesah nya saat disekolah.
"Rey itu ganteng tapi kenapa gk ada yg mau temenan sama rey ya? "
"rey juga baik kok disekolah"
"nilai rey juga 100 terus"
"rey itu pinter, ganteng, putih, baik apalagi coba yg kurang "ucap rey sambil menghitung kelebihan nya itu.
"Sombong amat dek"celetuk diaz
"iri bilang bos" sahut zhafir dengan sinis
"Tau tuh abang iri mulu sama rey"sahut rey dengan polos
"Abang gk iri ya sorry" ucap diaz dengan nada jengkel nya.
"Sstt gk boleh gitu dek, anak ayah pada ganteng gk ada yg gk ganteng klo ada berarti dia bukan anak ayah" sahut sang ayah dengan nada bercandanya.
"Bang diaz gk ganteng, berarti bang diaz bukan anak ayah ya? "ucapan polos itu meluncur dengan bebas dari bibir rey.
"Bwahahahahaha" tawa mereka pecah saat mendengar ucapan polos rey. Kecuali diaz yg menampilkan wajah masam nya.
Diaz klo ngambek
"Aduh abang sakit perut, jangan ngelawak trus dek" ucap zhafir sambil meredakan tawanya.
"Hm? Siapa yg ngelawak, rey kan cuma nanya sama ayah. Iyakan yah? "tanya rey pada sang ayah.
"Iya iya udh sekarang pada tidur gih udh malem nih, rey bsk sekolah sana tidur"perintah sang ayah
"oke rey ke kamar dulu, good night "ucap rey sambil memberikan kecupan di pipi pada keluarga nya.
"too" balas semua keluarga
Skip
Pagi sudah datang dan penghuni kamar bernuansa putih hitam itu masih bergelung nyaman dalam selimut tebal nya padahal jam sudah menunjukan pukul 05.45
Tok Tok Tok
"Rey abang masuk ya" ucap orang yg ada dibalik pintu kamar rey
"Buset adek gw masih ngebo jam segini, mana gaya nya begitu lagi ckck" gerutu diaz saat melihat tidur sang adik yg mm sudahlah lupakan
Rey masih tidak bergeming dari tidurnya, padahal sang abang sudah membangunkannya. Rey tidur dengan posisi kaki di letakan dibantal sedangkan kepala nya hampir menyentuh lantai entah kemana guling dan selimut nya pergi. Hadeh
"Enggh abang" ucap rey dengan suara serak khas bangun tidur.
"Cepetan mandi dek nanti telat berangkat sekolahnya" ucap diaz menasehati.
"iya" ucap rey dengan lemas sambil berjalan ke arah kamar mandi
Skip
"Morning all" sapa rey dengan semangat.
"too"balas semua keluarga
"Mau sarapan pke apa rey?" tanya Rina pada sang anak
"Roti pke selai coklat aja bu" ucap nya dengan semangat.
"Gk mau nasi goreng aja? "tanya Rina lgi
"Rey mau nya roti aja bun"
"oke"
"Rey udh selesai, berangkat dulu ya Assalamualaikum " ucap rey sambil menyampirkan tas nya dipundak.
"Ayok dek "ajak diaz. Tak lupa mereka mencium tangan kedua orang tuanya.
"Waalaikumsalam, hati-hati dijalan jangan ngebut terus bawa mobilnya diaz"nasihat sang bunda.
"Siap bun" balas diaz dengan teriak karna ia sudah mencapai pintu keluar.
Skip
Sesampainya diparkiran ternyata teman dari diaz sudah menunggu nya sambil berdiri di sisi motor nya. Rey turun dari mobil abang nya dan saat itulah banyak yg menatap nya sinis karna mereka tidak tahu bahwa rey adalah adik dari diaz kecuali teman diaz(bara&deni) dan asya.
Seakan mengerti situasi saat ini diaz langsung menggandeng tangan rey memuju tempat dimana ada teman diaz yg sedang menunggu. Baru saja sampai dihadapan mereka, mereka sudah menggerutu karena diaz lama datang ke sekolah.
"Lo lama amat sih az,ngapain aja coba dirumah? Rumah lo kan deket"tanya deni dengan jengkel karena menunggu sangat lama.
"Sorry adek gw susah dibangunin anjir" ucap diaz dengan pelan agar rey tidak mendengar.
"Ish rey denger tau, pdhl mah abang juga susah bangun nya"ucap rey kesal karena dibilang begitu.
"eh kirain gk denger hehehe maaf dek"ucap diaz sambil meringis mendengar omongan rey.
"Yaudah lah rey mau kekelas dulu bye bang diaz, bang bara, bang deni"pamit rey pada abang dan teman abangnya.
"Hati-hati rey"ucap deni.
"oke"
Skip
Saat rey ingin melangkah masuk kedalam kelas nya tiba-tiba saja ada yg menarik nya dengan tergesa-gesa menuju gudang sekolah.
"eh rey mau dibawa kemana"ucap rey dengan takut
"Diem! "ucapnya dengan membentak
Seakan merasa familiar dengan bentakan itu rey terus berfikir dimana dia pernah mendengar bentakan itu. Dan ya rey sekarang ingat dimana dia pernah mendengar bentakan itu.
"Eh kamu kan yg-"
"Mulai sekarang lo pacar gw"
Eh rey kenapa tuh dibawa ke gudang. Hmm kira" siapa ya yg bawa rey, gantung dulu ya:v
Jangan lupa kasih bintang!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
REYASYA
Short Story⚠ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠ " Diandra Harsyal Arzanka si gadis dingin se-antero sekolah SMA HARAPAN " "Nevan Zaferino Reynand lelaki Childish dan kekanak-kanakan" Pertemuan pertama mereka sungguh tidak terduga, dimana Asya yg sedang mengikuti tawuran de...