Malam nya Rey hanya berdiam diri di kamar setelah makan malam berlangsung. Rey masih memikirkan ucapan pemuda kemarin saat di parkiran sekolah.
"maksudnya apasih? "batin nya
Huft
Rey menghela nafas lelah memikirkan ucapan ambigu dari pemuda kemarin yg tidak dikenal nya itu.
"mending tidur dari pada rey mikirin itu, huh ngantuk"
***
Matahari sudah naik, seorang remaja tengah memperhatikan penampilan nya yg ferpect tanpa celah sedikit pun. Remaja itu turun menuju lantai satu dimana semua anggota keluarga nya tengah duduk dengan anteng menunggu sosok remaja itu.
"pagi" sapa rey sambil menarik kursi untuk nya
"pagi" balas nya dengan senyum manis
"hari ini rey berangkat sama siapa? "tanya rey setelah menghabiskan sarapan nya
"sama abang aja" ucap zhafir cepat
"oh oke. Yaudah berangkat sekarang aja bang" ajak rey
"bun, yah rey berangkat dulu assalamualaikum "pamit rey setelah mencium pipi orang tuanya.
"Waalaikumsalam "
***
Sesampainya disekolah rey langsung berjalan dikoridor yg lumayan rame itu dengan senyum manis yg selalu menghiasi bibir pink nya. Ia berjalan dengan ceria seakan tidak memiliki beban di hidupnya, setelah sampai kelas rey langsung duduk di kursi bagian belakang karna itu memang kursi nya.
Bertepatan dengan rey yg duduk dikursi nya guru pun datang dan memulai pelajaran sampai bel istirahat tiba.
Kring kring
"sampai disini apakah kalian semua paham?" tanya guru tersebut
"Paham" balas mereka serentak
Setelah guru tersebut keluar kelas mereka yg ada didalam kelas pun satu per'satu mulai melakukan aktivitas masing-masing seperti kekantin ataupun perpustakaan sekedar membaca buku.
Dan rey memilih opsi pertama yaitu pergi ke kantin:v laper coyyy
Rey berjalan dengan tergesa-gesasa saat melewati beberapa murid yg tengah bergosip entah membericarakan apa rey tidak peduli, rey hanya risih saat beberapa dari mereka ada yg melirik nya dengan tatapan ............. merendahkan?
Brak
"sshh" ringis rey dengan pelan saat siku nya terkena lantai
"Oh ini si cupu yg udah dilupain sama asya ya~" ejek salah satu orang yg menabrak rey. Sebut saja dia 'Dion'
"Kenapa lo? Nyari duit liatin lantai terus?" tanya orang disebelah Dion, dia 'Refan'
Rey hanya mampu menahan tangis saat merasakan ngilu pada siku nya yg terdapat memar kemerahan tercetak jelas disana.
"Cih! Sok banget hidup lo, sekarang gk ada yg bakal belain lo lagi"ucap Dion dengan seringaian nya.
"Mau langsung apa gimana yon? "tanya Refan dengan nada tak sabaran.
Dion yg mendengar pertanyaan sahabatnya hanya mengangguk mengiyakan saja.
"Ikut gw! "ucap Dion dengan nada membentak
Rey hanya bisa pasrah dan berdiri dengan menahan nyeri pada siku nya yg ditarik dengan kasar oleh Refan dengan berjalan tergesa-gesa ke arah gudang sekolah.
Sedangkan dibalik tembok itu berdiri sosok remaja seumuran rey yg sedang menyaksikan dari awal kejadian rey yg ditabrak dengan sengaja sampai akhirnya rey ditarik dengan kasar menuju gudang sekolah.
"Gw pikir lo bakal ngelawan mereka ckck, kenapa asya bisa suka sama lo? "batin nya.
***
Gudang sekolah
Bruk
Shhh
"Bangun lo! " bentak Dion
"Hiks ke-kenapa kalian hiks dorong rey hiks? "tanya rey dengan sesenggukan
Cih!
"Masih nanya lagi lo, lo itu cuma orang yg dikasihanin sama asya jadi gk usah ngarep yg gk² sama dia. "ucap Dion dengan seringaian nya
"Lo itu cupu, bego, childish, mana mau asya sama yg modelan kek lu! "lanjut nya.
"Langsung aja yon?" ucap Refan dengan menaikan turunkan sebelah alis nya dan dibalas anggukan oleh Dion.
Bugh
Bugh
Bugh
Akhh
Mereka (Dion-Refan) langsung memukul dan menendang rey dengan membabi buta sampai rey melemas dan hampir saja menutup mata nya sebelum suara seseorang yg membuatnya lega tapi juga sedikit......bingung?
Brak
"Lo pada ngapain anjing!" tanya orang itu dengan nada tak suka, dia Sagara.
"lo siapa? Gk usah ikut campur mending lo balik kelas aja"ucap Refan dengan santai.
Sagara tidak menanggapi ocehan Refan dia memilih berjalan kearah Dion lebih tepatnya orang yg sedang lesehan dilantai dengan keadaan yg mengenaskan.
"Lo gak papa? Bisa bangun sendiri? "tanya Sagara tanpa ekspresi.
Shh
Rey tidak langsung menjawab pertanyaan Sagara karna sekujur tubuh nya serasa remuk.
"Ma-makasih"ucap rey dengan pelan tapi masih didengar oleh Sagara yg mempunyai pendengaran tajam.
"hm"
Sagara langsung membantu rey yg ke susahan untuk berdiri setelah berhasil membantu rey tatapan sagara langsung tertuju pada 2 orang pelaku yg mem-bully rey dengan tajam.
"lo gk akan hidup tenang setelah ngelakuin ini"ucap sagara pelan tapi penuh penekanan.
Happy New Year 💫
Maaf yah aku baru update sekarang, kemaren" itu aku sibuk.
Sekali lagi aku minta maaf :(
KAMU SEDANG MEMBACA
REYASYA
Short Story⚠ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠ " Diandra Harsyal Arzanka si gadis dingin se-antero sekolah SMA HARAPAN " "Nevan Zaferino Reynand lelaki Childish dan kekanak-kanakan" Pertemuan pertama mereka sungguh tidak terduga, dimana Asya yg sedang mengikuti tawuran de...