11

1.4K 76 1
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 15 menit yg lalu tapi rey masih berdiam diri di kelas yg hanya ada sebagian siswa yg sedang melaksanakan piket. Rey masih memikirkan 'hukuman'yg dikatakan asya di toilet.

"ini gimana rey gk mau dihukum? Apa rey pulang lewat pintu belakang sekolah aja? Uhh rey takut~ tapi klo rey pulang nanti Dii tambah marah sama rey? Gmn dong huaaa" monolog rey sedari tadi.

Bruk

"Woi! "teriak orang depan pintu kelas.

"mana yg namanya rey?! "lanjutnya.

Deg

"Sa-saya kak. Ke-napa ya? "ucap rey takut. Gimana gk takut orang yg main nya itu inti gang lion (kevin).

"Ikut gw "ucap kevin dengan santai

"Kemana kak? Saya mau pulang"ucap rey yg sudah didepan pintu.

"....."

"Kok ke parkiran sih? Kak? Lah kemana orang nya? "ucap rey sambil celingukan mencari kevin. Dan tak sadar sudah ada asya disamping nya

"Ayok"ajak asya

"Eh? Kok ada Dii disini? "ucap rey kaget.

Asya tidak memerdulikan ucapan rey, dia langsung menarik tangan rey kearah mobil kesayangannya. Ia akan sedikit bermain dengan rey.

"Masuk! "ucap asya tegas.

"Em Dii kita mau kemana?"tanya rey saat asya menjalankan mobil bukan kearah mansion reynand.

"mansion gw"

Setelah menjawab pertanyaan rey, suasana menjadi hening kembali. Sekitar 20 menit mereka sudah sampai di mansion keluarga Arzanka.

Asya berjalan beriringan dengan rey yg terlihat gugup menuju pintu utama mansion.

"Dii? "ucap rey

"Hmm"

"Mm rey belum bilang ke bang diaz kalo-"ucapan rey terpotong mendengar omongan asya.

"gw udh izin sama ayah lo"

Hening.

Rey melihat sekeliling ruangan yg mereka masuki semua barang nya terlihat mahal, asya membawa nya menaiki lift menuju lantai 3, dan berhenti didepan pintu warna coklat yg dijaga 2 bodyguart dengan baju serba hitam.

"Dii, kita mau kemana sebenarnya? "tanya rey dengan penasaran.

"Hukum lo"

Rey yg mendengar kata 'hukum langsung bergetar karna takut membayangkan bagaimana hukumanya. Bahkan untuk menelan saliva nya saja susah.

"Duduk rey! "perintah asya.

Sedangkan rey sudah duduk dikursi yg diletakan ditengah-tengah itu asya malah pergi untuk mengambil sesuatu yg akan membuatnya senang.

"Dii? Ka-mu bawa a-apa? "ucap rey gemetar saat melihat asya membawa pisau lipat dengan mata pisau yg sangat tajam dan silet yg sangan kecil!
"Apa kmu udah gk sabar rey? Kamu pilih yg mana? Pisau atau silet hm? "ucap asya menyeringai senang melihat rey ketakutan.

"Rey gk mau dua-duanya! "ucap rey reflek membentak.

"Ohh sudah berani rupanya"ucap asya dengan menahan emosi karna rey membentaknya.

"en-enggak dii maaf tadi rey kelepasan"ucap rey menahan tangis saking takutnya.

Tapi asya tidak peduli dia malah mendekat ke tempat rey duduk dengan membawa pisau lipatnya, dan itu sukses membuat rey menangis. Siapa suruh berani berangkat sendiri tanpa menunggu asya dan ohh tadi rey-nya sudah berani membentaknya.

"Berikan tangan kanan mu rey ini tidak akan sakit"ucap asya sambil tersenyum manis.

"enggak mau Dii"ucap rey memelas sambil menyembunyikan tangan nya dibelakang tubuh.

"Akhh hiks sa-sakit Dii! udah hiks sakitt! "ucap rey berteriak karna asya menyayat tangan kiri nya dan membentuk kata 'mine'

"Tenanglah baby ini tidak akan lama sakit nya"ucap asya dengan santai dan malah memperdalam pisau nya.

"Selesai! "ucap asya dengan semangat

"hiks hiks hiks" tidak ada suara yg dikeluarkan rey hanya isak tangis nya saja yg terdengar.

"Ayok" ajak asya dengan lembut seakan melupakan kejadian yg baru saja dia lakukan.

"Ke-mana? "ucap rey sesenggukan.

"aku obati lukanya, ayok berdiri! "ucap asya tegas, dia tak suka melihat rey menangis. (gk nyadar dia sendiri yg buat rey nangis hiks)

Sesudah mengobati luka ditangan rey, asya membawa nya ke kamar untuk tidur. Bahkan rey tidak menolak saat disuruh untuk tidur karena dari tadi menangis dan berakhir dengan dirinya tertidur dipelukan asya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












































Aku cuma bisa bikin segini dulu, cape klo banyak" ini aja udh lebih dari 600 kata.
Yaudah aku cuma mau bilang gitu aja, hehe
Jangan lupa kasih bintang!!

REYASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang