Chapter VI

9 1 0
                                    

Pov Vee

Tubuh ku sangat lemas
Apa yg terjadi?
Kepala ku...
Aku hanya bersandar di pundak Sekyo

Aku sempat menutup mata ku

"KIM SEKYO"

-Dynaty : E-

Seseorang memanggil Sekyo keras
Aku kenal suara itu
Sepontan aku langsung melepaskan diri dari pelukannya
Mengambil batu pipih tadi lalu berlari kearah nya

Lengan kanan nya terluka karena tergores batu pipih yg ku bawa

"Argh!!" Rintih nya kesakitan

Aku tau ia adalah Kim Joohan
Orang yg selalu mengawasiku saat aku masih bersama Appa Onjo

"Apa mau mu kemari Joohan?"

"Aku ingin mencari Sekyo- " ia terkejud
"B-Bwi... " Ia terkejud berbicara pada ku

Aku bisa melihat dari sudut mataku jika Sekyo berlari masuk kerumah tanpa diketahui Joohan

"Apa yg kau ingin kan dari Sekyo?" Aku kembali bertanya

"Kh.. sial"
"MINGGIR DARI KU!!"
"PRAJURIT!! GELEDAH RUMAH NYA!!" Teriak Joohan

Ia pasti mencari buku diary itu
Seketika aku langsung masuk kedalam lalu mencari Sekyo

DOR!!

Itu suara yg sangat ngaring
Peluru itu masuk ke punggung ku
Tepat nya di tulang sayap kiri ku
Tapi aku tak memedulikan itu

Aku tetap mencari Sekyo
Akhirnya aku menemukannya di kamar

"KELUAR DARI SINI!!" Tegas padanya

Bukannya keluar ia malah berlari kepadaku
Tanpa banyak bicara aku pun berlari kearah nya dan langsung mengangkat pinggang nya
Tubuh kecil nan ringan nya membuat ku sangat mudah untuk menggendongnya
Tubuhnya keletakkan dipundak kananku
Dan berlari secepat yg aku bisa

"Ka-kakak turunkan aku"
"Kakak kan sakit" katanya

"Jika kau yg mati aku akan jauh lebih sakit" jawab ku sambil tetap berlari

Sesampai nya di gang gang sepi aku berhenti dan menurunkan Sekyo dari pundak ku
Aku bernafas sebisa ku karena aku punya sesak pada pernafasanku
Aku melihat keseliling ku

Ini tempat apa?
Apa ini kota?
Pikir ku begitu
Aku tak begitu memperhatikan Sekyo hingga aku panik ia tak ada di samping ku namun tiba tiba ia datang membawa 2 kaleng minuman hasil mencuri?

"Kak, minumlah"
"Rileks kan tubuhmu dulu" katanya sambil menyodorkan kaleng nya

Aku mengambilnya lalu membukannya
Dan meminumnya beberapa detik kemudian aku baru sadar kalo minuman kaleng ini adalah bir
Sontak aku langsung mengambil kaleng milik Sekyo dan membuang nya

"Kak, kenapa kau membuangnya?"
"Aku susah susah mengambilnya tau?" Omel nya yg aku acuh kan

"Kau mau mabuk ditengah jalan?" Tanya ku sambil merenggangkan tubuh ku

"Tentu saja tidak mau"
"Kenapa bisa mabuk?"
"Memang nya minuman apa itu?" Tanya nya sok polos

Astaga Sekyo kau sangat terlihat jika sedang berbohong

"Tak usah bertanya, jika kau pernah meminum Soju" jawab ku sambil mengeluarkan beberapa lembar uang

"Jika kau sudah tau kenapa kau melarangku?" Ketus nya

Lalu ia duduk disamping ku sambil mengeluarkan diary yg dicari orangtua gila tadi
Setelah menghitung uang aku berjalan ke toko dekat situ dan membeli minuman jus dan susu
Sekyo ku beri minuman susu

"Susu vanila kesukaan ku!!"
"Aku sayang kak Bwi!!"
"Aku menyayangimu!!" Katanya kegirangan sambil memelukku

Senang melihatnya berlagak bagai anak kecil tapi ia lupa jika tulang punggung ku terluka
Aku sedikit menjingkat terkejud saat ia menyentuh luka tembakan itu

"Iyh iyh" kulepaskan pelukannya dan mendudukkannya dengan memegang pucuk kepalanya

Astaga bahuku rasanya remuk
Astaga ingin rasanya kulepas tangan kiri ku

"Kak Bwi, sampai kapan kita akan disini?"
"Kak Bwi kan sedang terluka?"

Belum sempat aku menjawab ia melepas cardingan hasil rajutnya kemaren ditanah

"Kak Bwi berbaring lah, aku akan berusaha mengobati luka mu" katanya

Aku ingin menolak tapi kata kata nya begitu halus dan terdengar tulus bagi ku jadi aku menuruti nya dan berbaring di cardingan rajut nya
Ia membuka baju ku perlahan dan mulai mengobati ku

"Kak, jika sakit tahan sebentar yh" katanya sambil berhati hati mengambil timah panas itu

Aku tak menjawab, aku hanya memcoba menahan apapun yg terjadi
Hingga ia selesai mengobati ku

"Apa yg kalian lakukan disini?"

Tak sadar tiba tiba seorang lelaki datang pada kami
Aku mendongak menatap lelaki itu
Seketika Sekyo langsung sujud didepan lelaki itu

"Ku-kumohon, kakakku sedang terluka"
"Aku harus mengobatinya dan kami tak mempunyai tempat tinggal"
"Jadi beri kami waktu untuk tetap disini" katanya dengan sopan

"Sekyo apa yg kalo lakukan" batinku terkejud

"Astaga kalian berasal dari mana?"
"Dan apa katamu?"
"Kakak mu terluka?" Lelaki itu cukup terkejud mendengar perkataan Sekyo

Aku hanya bisa diam karena berusaha mencerna apa yg sedang terjadi sekarang
Sekyo mendongak

"Kami berasal dari desa bambu, Korea"
"I-iya, kakakku terluka, punggung nya tertembak"
"Da-dan aku berusaha untuk mengobatinya" jelas nya lirih

"Sekyo kau bicara terlalu jujur" batinku geram

"Astaga kau tidak bisa mengobatinya dengan sembarangan"
"Itu akan membuat nya semakin parah"
"Mari aku akan ke rumah sakit" ajak lelaki itu

Aku cukup terkejud namun hanya bisa diam
Sekyo sangat senang sampai ia berkata

"Kak Bwi, ayo ke rumah sakit- " ia terdiam sebentar
"Apa itu rumah sakit?"
"Apa tempat berkumpulnya orang sakit?" Tanyanya polos

Aku tertawa kecil karena kepolosannya

"Tentu saja itu tempat orang orang sakit" jawab lelaki itu

Pov Author

Sesampai nya dirumah sakit Bwi langsung dibawa ke ICU untuj dirawat
Sudah 4 jam dokter tak kunjung keluar tapi lelaki itu dan Sekyo tetap menunggu didepan ICU
Sekyo sangat khawatir hingga ia mengabaikan lelaki itu yg sedari tadi menatap nya

Sekyo menatap lelaki itu lalu berkata

"Kakak mau susu vanilaku?"
"Kakakku yg membelikannya untuk ku" katanya dengan polos

Lelaki itu tertawa kecil

"Anak kecil ini lucu sekali pada saat saat menegangkan bisa saja ia bergurau seperti itu" batin lelaki itu

"Ngga, terima kasih"
"Kamu aja yg minum, kan susunya buat kamu" jawab lelaki itu

Sekyo menatap susu nya lalu meminumnya

"Aku khawatir, apakah kakak akan baik baik saja?"
"Dan disini-"

HATJU!!

"Dingin" kata Sekyo yg terpotong karena bersinnya

Lelaki itu mendekat
Melepas jaketnya lalu meletakkan nya di pundak Sekyo

"Tenang, ini rumah sakit"
"Orang yg sakit bakal sembuh kok, tenang aja"
"Ngomong juga rumah sakit ada ac nya jadi ngga heran kalo kamu kedinginan" kata lelaki itu sambil menunjuk ac yg menempel didinding

"apa itu AC?" Jawab Sekyo

"Pendingin ruangan" jawab lelaki itu

"Ah iyh, tuan tanpa nama"
"Aku ingin bertanya sesuatu... " Sekyo bertanya

Vote Comment Share yh^^
Also visit my collab friends ddux25

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dynasty : ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang