Gua mencintai lo, tapi gua gabisa ngomong karena gua tau, ada saatnya memendam lebih baik daripada mengungkapkan.
"Pagi anak anak," sapa bu Nia memulai pelajaran jam ke tiga.
"Pagi bu," kompak seisi kelas.
"Ambil selembar kertas, kita ujian hari ini, Aciel dimana?" Tanya bu Nia.
"Gatau bu," kompak lagi seisi kelas.
"Tidak masuk apa anaknya?"
"Masuk bu tadi barusan keluar kelas," jawab Rerel.
"Yaudah tinggal aja, ayo mulai, nomer 1.." bu nia memulai ujian saat itu.
Di perpustakaan sekolah.
"Gelaap didalam tanya~
Menyembunyikan rahasiaanya~
Ouohohh~" nyanyi Aciel dengan riang."Husssttt.. gausah brisik," marah bu Evy penjaga perpustakaan.
"Iya bu maaf,"
"Loh, kamu kok masih disini? Gaada kelas?" Tanya bu Evy heran.
"Gak bu, jamkos tadi, daripada gabut saya kesini," alasan Aciel.
Yang Aciel butuhkan hanyalah kedamaian belajar, tidak sebegitu peduli dengan pelajaran yang ada di kelas.
"Bu mau tanya, ini nanti pengumuman seleksi jam berapa?" Tanya Aciel.
"Mungkin habis istirahat pertama," jawab bu Evy geram.
Teng teng teng
(Bel istirahat pertama)"Wah sekarang dong bu, dimana bu?" Tanya Aciel lagi.
"Di mading sekolah Cil, tanya mulu ni anak deh," jawab bu Evy semakin geram.
Setelah pak Jamal menempel kertas pengumuman, hanya ada 3 nama dan 2 cadangan jika sewaktu waktu ada anak yang tidak bisa mengikuti olimpiade.
"Yah pak kok aku gak ada pak?" Tanya Rerel.
"Ya ikut seleksi olim olim lainnya aja, atau bangga in sekolah di bidang lain," jawab sabar pak Jamal.
"Kok gitu pakk, sedih deh," wajah murung Rerel.
Aciel berlari dari perpus ke mading.
"Siapa aja yang lolos,hah hah hah," Aciel berlari sambil terengah engah.
"Itu ada nama lo, gausah sombong," jawab Rerel kesal.
"Yess, siapa aja?"
"Reza, Aqil, sama lo,"
"Oh.."
"Ohh? Gitu doang? Makasih kek, eh ni anak sumpah gaada sopan santunnya astaga woii Aciel!" Umpat Rerel kesal.
Aciel meninggalkan mading dan pergi ke kelas ingin memberi tahu Reza.
Tapi di kelas terlihat Aqil dan Reza sedang duduk dibangku berdua belajar bersama."Eh cil," Reza menghampiri Aciel
"Maaf tentang kemarin, gua salah omong kemarin, nih gua beliin minum biar lo ga marah lagi sama gua," tawar Reza dengan tulus.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE And SMART
RomansaGimana sih rasanya tumbuh cinta berawal dari sebuah persaingan untuk memperebutkan siapa yang paling pintar di kelas? Apakah si cowo cerdas yang suka tidur dikelas? atau si cewek rajin yang belajar setiap hari? Dan dari mana kisah cinta mereka bermu...