Disclaimer! Cerita ini hanya fiksi belaka. Tidak ada sangkut pautnya dengan Stray Kids, JYPEnt, maupun member-member yang penulis pinjam namanya untuk chara cerita ini. Mohon menjadi pembaca yang bijak. Terima kasih :)
.
ENJOY
.
Warning! typo(s), MPREG
.
Happy Reading
.
Pernikahan antara Jeongin dan Hyunjin diselenggarakan di salah satu gedung di pusat kota Seoul. Seperti pernikahan kebanyakan, aula besar itu disulap menjadi altar tempat pengucapan janji suci. Meja-meja tamu tersebar di seluruh sudut ruangan. Hiasan dengan dominan warna perak dan violet membuat kesan feminim yang lembut di ruangan itu.
Jeongin menatap sekali lagi tempat pernikahannya. Satu kata untuk menggambarkan pemandangan ini. Sempurna. Bukan sesuatu yang sebenarnya dia inginkan, tapi ini sudah sangat bagus.
Jeongin menginginkan pesta kebun di taman hijau dengan dekorasi vintage, tetapi konsep itu sudah pernah dipakai oleh calon suaminya dulu. Lagi pula uang yang dikeluarkan akan semakin banyak jika mengadakan pesta di luar ruangan. Baik Hyunjin maupun orang tua Hyunjin, dan dirinya sebenarnya, merasa bahwa menghamburkan uang lebih banyak hanya untuk pesta sehari itu adalah pemborosan. Jadi Jeongin menekan keinginan yang untuk selanjutnya tidak akan pernah jadi kenyataan itu.
"Bagus. Aku suka." Ucap Hyunjin yang sedari tadi berdiri di samping Jeongin. Dia merangkul bahu calon suaminya dengan mesra. "Tapi aku lebih suka ada di kamar sederhana, berdua saja denganmu."
Pipi Jeongin memanas. Dia mencubit perut datar Hyunjin saking malunya.
"Sudah ah! Aku mau siap-siap."
Jeongin segera berjalan besar-besar ke ruang riasnya sementara Hyunjin di belakang sana sedang tertawa terbahak.
Upacara pernikahan berlangsung lancar. Semua orang berseru untuk pernikahan mereka dan mengucapkan selamat serta merapalkan doa agar hubungan mereka itu bertahan hingga menjadi debu.
Hyunjin tidak melepaskan tangan Jeongin barang sedikitpun setelah pengucapan janji suci. Mereka berkeliling aula dan menyapa seluruh tamu dengan ramah. Bagaikan dimabuk cinta, keduanya tak menyadari bahwa sedari tadi ada sepasang mata yang menatap mereka berdua tak suka. Kedua mata kecil itu menyipit makin kecil saat melihat laki-laki yang lebih tinggi mencium pipi laki-laki yang lebih pendek.
"Eomma! Kenapa daddy mencium laki-laki itu!?" Bocah laki-laki yang duduk di pangkuan Jisu berseru dengan keras sampai semua orang yang duduk di meja yang sama dengan mereka menoleh.
"Ssst Junghwan.... itu suaminya daddy." Bisik Jisu.
"Tidak boleh! Daddy itu punya eomma! Harusnya eomma yang dicium daddy! Daddy jahat!"
Tangisan Junghwan langsung pecah kala Jisu berusaha menenangkannya. Bocah itu menangis dengan keras dan berhasil menarik atensi seluruh tamu yang ada. Bahkan kedua pengantin baru yang sebelumnya bersimbah kebahagiaan, kini menatap padanya.
Melihat buah hatinya menangis, Hyunjin bergegas mendekatinya. Dengan cekatan dia mengambil alih Junghwan dari Jisu lalu menggendongnya. Tatapan para tamu masih tak beralih dari bocah yang tantrum itu. Seakan itu adalah tontonan gratis yang menarik di tengah pesta pernikahan yang membosankan.
Entah Hyunjin menyadarinya atau tidak, tapi dia melepaskan tangan Jeongin untuk pertama kalinya setelah beberapa menit yang lalu mereka menikah. Yang ditinggalkan masih berdiri di tempatnya. Melihat apa yang semua orang lihat dengan tangan terasa hampa. Dia menggenggam udara, berharap mendapatkan kehangatan yang beberapa detik lalu masih di sana, tapi ternyata tetap nihil. Bibirnya melengkung ke atas dengan gemetar. Gambaran keluarga yang sempurna itu kembali terlihat jelas di depan matanya. Membuat Jeongin merasa ketakutan.
![](https://img.wattpad.com/cover/245369994-288-k161876.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Love Story | Hyunjeong ver.
RomanceSetiap orang ingin menjadi yang pertama untuk pasangannya. Jeongin juga ingin begitu. Tapi yang dia dapatkan adalah Hwang Hyunjin. Laki-laki matang yang pernah bercerai, yang pernah memiliki kisah romansa dengan orang lain. Dan sialnya, semua orang...