"Lebih baik kita datangi dan lihat keadaan my Prince" kata Refa dengan bibir bergetar
"Iya mari, bibi juga ingin melihat keadaan anak bibi" timpal Bi Asti yang salah bicara tapi yang lain tak menyadari itu.
"Man, kamu mau ikut kekantor polisi?" tanya Refa
"Iya ayo" jawab Amanda "kamu mau ikut gak Tha?" lanjutnya
"Gak.! Buat apa datengin orang kriminal yang udh nabrak nyokap gue dan gak tanggung jawab lagi" jawab Agatha merendahkan pangeran
"THAA!!!" kata Amanda yang mengunakan nada tinggi
"Udh lah mending kita pulang aja yuk Rizz, panas lama-lama dirumah seorang kriminal"
"Iya ayo" jawab Yurizz, mereka berdua pun naik motor dan pergi dari rumah Pangeran
"LO NGERASA PANAS KARENA LO SETAN" teriak Amanda
"Udh biarin aja nda, kita kekantor polisi aja sekarang" kata Refa
"Tapi emang gpp malam-malam kekantor polisi, ini bukan jam berkunjung?" tanya Amanda
"Kita gak berkunjung tapi menyusul" jawab Refa
"Ayo bibi khawatir sama den Pangeran"
"Iya bi, ayo"
"Mau naik apa kita?" tanya Amanda
"Naik mobilku nda".
Selama diperjalanan Bi Asti sangat gelisah. Ibu mana coba yang gak gelisah kalau anaknya masuk penjara dan itu karena fitnah.
🍭🍭🍭🍭
"Bi, bibi percayakan sama Pangeran, Pangeran gak nabrak ibu Agatha" kata Pangeran yang memegang tangan Bi Asti dengan raut wajah sedih
"Iya, Bibi percaya sama kamu, Bibi tahu bagaimana sikap den Pangeran yang begitu sangat baik" jawab Bi Asti yang berusaha menguatkan dirinya dan anaknya
"Iya, kita juga percaya sama my Prince kok" timpal Refa
Air mata tak henti-hentinya membasahi pipi Pangeran, ia tak pernah mengira akan difitnah seperti ini.
"Maaf Bu, waktu berkunjung sudah habis dan sekarang sudah larut malam, tahanan ini harus segera kembali ke sel" ujar mbak polwan
"Bentar lagi mbak please" mohon Pangeran
"Tidak bisa" jawab polwan lalu menarik tangan kanan Pangeran sedangkan tangan kirinya ditarik oleh Bi Asti
"Sudah Bi, masih ada esok harinya" ujar Refa
Mereka kembali kerumah Pangeran untuk mengantar pulang Bi Asti. Sampainya dirumah Refa langsung pergi tanpa pamit.
Bi Asti kembali ketempat party yang seharusnya bahagia tapi malah jadi hancur.
Bi Asti duduk di sofa ruang tamu sambil memeluk piguran foto Pangeran.
Kenapa nak? Kamu mendafatkan fitnahan seperti ini? Ibu menyesal memberikan kamu ke pak Cio dan bu Cello, mereka tak menyayangi kamu. Ibu terkadang sedih melihat kamu yang selalu dicuekin oleh mereka.
Tanpa disadari air matanya tak terbendung lagi dan mengalir deras dipipinya. Bi Asti menelpon pak Cio untuk segera pulang.
Via telpon
Hallo ada pak sih Bi?
Pangeran masuk kepenjara dan ditahan disana.
Kok bisa?
Dia berbuat nakal? Tawuran?Mohon pak, anak saya tidak senakal itu.
Dia difitnah, saya minta tolong bapak pulang besok dan membebaskan PangeranIya nanti saya usahakan
(Nyusahin aja sih, nyesel gue ambil tuh anak) batin pak CioTutt tuttt
Bi Asti memasuki kamar nya dengan foto yang masih dipelukannya. Bi Asti menidurkan badanya dan menatap langit-langit
Ibu harap kamu baik-baik dipenjara sana dan semoga tidur nyenyak sayang. Batin Bi Asti
Good night Ibu Asti
Good night nak Pangeran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetap Dalam Jiwaku (On Going)
Teen Fiction"Agatha, meskipun aku dah tiada. Kamu akan tetap menjadi first loveku dan sampai aku mati, aku takkan meninggalkanmu, aku akan selalu berada disisimu. Love u Gatha" Kata terakhir yg keluar dari mulut Pangeran sebelum ia meninggal Sampai ia meningga...