Demo beneran!

2.2K 91 0
                                    

Kamu seperti bidadari yang di takdirkan untukku.
~Noval Angkasa~

Hari ini Reno dan Bima sudah bangun lebih pagi. Berbeda dengan Noval yang masih molor. Reno dan Bima juga bergegas mempersiapkan dirinya untuk berangkat ke kampus dan di lanjutkan demo massal nantinya. Setelah mereka sudah siap dengan apa yang mereka kenakan. Mereka menuju ke kamar Noval. Kamarnya begitu sepi, seperti tidak ada orang di dalamnya, hanya suara dengkuran yang terdengar.

"Gua curiga kalau Noval belum bangun, Bro." Ucap Bima.

"Gua sih, sepemikiran sama elu." jawab Reno.

"Val .... Elu dah bangun, belum?" tanya Bima.

"Kan, sudah gua tebak. Nie anak belum bangun." tambah Bima lagi, sembari membuk kenop pintu Noval.

"Woyy ... Bangunn ... Sekarang udah jam berapa, keburu di tinggal sama anak-anak Maba lainnya." Ucap Reno.

"Huwahhhhh, jam berapa nie?" ucap Noval sambil menguap.

"Noh, jam berapa?" jawab Bima menunjukkan jam tangannya.

"Anj**y, elu dari tadi gak bangunin gua ya." ucap Noval berlari ke kamar mandi.

"Cepetan, Val." ucap Bima.

"Elu berdua turun, siapin lamborghini yang warna putih, jangan yang di pakai tadi malem." suruh Noval dari kamar mandi.

"Siap, Bos." jawab Reno dan Bima, langsung turun dari apartermen.

Reno dan Bima sudah berada di luar. Sementara Noval, sibuk dengan assesoris yang di gunakan. Noval membawa tas ranselnya berwarna hitam, dan juga masker hitam. Eits, Noval juga tak lupa selalu membawa kacamata brand yang dimilikinya.
Sampai di bawah, Reno dan Bima menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ya udah ayokk!!" ajak Noval.

"Let's go!" jawab Reno dan Bima barengan.

"Nie, usapin ke kulit elu pada. Biar gak item-item amat nantinya." ucap Noval.

"Oh oke, Bos." jawab Reno.

"Kita ini, alay gak sih, Val?" tanya Bima.

"Apaan yang alay, coba. Ini kan kebutuhan kita bego." jawab Noval.

"Iya juga ya, duit-duit siapa yang di buat beli. Heaters ma bodo amat." tambah Noval.

"Nah bener tu kata pak Bos." jawab Reno.

"Eh, Val. BTW yang Aleta-Aleta tu gimana?" tanya Bima.

"Gua bakalan bikin dia jatuh cinta ke gua." jawab Noval.

"Serius elu?" tanya Reno dan Bima barengan.

"Elu kagak percaya amat sih, jadi orang." jawab Noval.

"Gua juga belum tau wajah nie anak." tambah Noval lagi.

"Tenang aja, nanti kan demo berjamaah, pasti dia ada di golongan kita, nantinya." jawab Bina.

"Oke," jawab Noval.

Tak terasa mereka sudah sampai kampusnya. Seluruh mahasiswi melihat ke arah lamborghini milik Noval Angkasa. Ada sepasang mata yang melihat Noval dengan ekspresi tak suka. Lalu Noval dkk. Turun dari mobil dengan sepatu convers, dan kacamata yang dipakai-nya. Banyak mahasiswi yang memujinya.

"Anj**r, tu cowok ganteng bener."

"Subahannallah, itu anak siapa sih?"

"Andaii, gua ada di antara mereka, betapa famousenya gua."

Dan masih banyak lagi pujian-pujian lainnya yang sering terdengar.

"Eh ... Val. Tu dia yang namanya Aleta."  ucap Bima mengkode dengan matanya.

"Hemm, lumayan juga ternyata." jawab Noval.

"Kalau ini, gua jadikan pacar sekaligus istri juga gua mau."  tambah Noval lagi.

"Dasar, kalau ada cewek cantik aja langsung begitu elu." jawab Reno.

"Bentar-bentar, ini ada Whatsapp. Kalau kita di suruh kumpul sebentar di lapangan dan selesai itu langsung berangkat." ucap Bima.

Akhirnya mereka menuju ke lapangan. Dan di san mereka di beri instruksi-instruksi terkait demonya. Selesai berkumpul, seluruh mahasiswa langsung menunjukkan aksinya ke gedung DPR setempat.

Acara demo tertib dan tidak ricuh. Sementara  Noval dkk. Tertawa-tawa.

"Kenapa DPR membuat RUU kayak gitu ya?" tanya Reno.

"Kok elu tanya ke kita sih. Kok gak langsung tanya ke ketua DPRnya aja, mumpung ada di sini."  jawab Noval.

"Gua laper," tambah Noval.

"Laper? Lagi demo gini." ucap Bima.

"Iya, laper keadilan." jawab Noval.

Semua orang di dekat Noval dkk pun tertawa. Selesai acara demo, Noval dkk menuju ke basecame.

ALMET IJOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang