ALMET IJO

Rapat Organisasi

Dia berbeda dengan yang lain, dan secepatnya dia akan menjadi milikku seutuhnya.
~Noval Angkasa~

Terlihat sosok perempuan yang beberapa kali sering berpapasan dengannya. Ya, dia adalah Aleta Acelina. Perempuan yang memiliki keanggunan dan aura cantik natural yang terpancar dari wajahnya.

Aleta sepertinya sedang menunggu angkutan umum yang lewat di depannya, tapi Noval amati kurang lebih 10 menit, angkutan belum muncul juga.
Akhirnya Noval menghampiri dengan mobil lamborghininya.

"Gua liat-liat dari tadi elu, nungguin angkutan ya?" tanya Noval.

"Sotoy (sok tau), elu." jawabnya ketus.

"Al ... Al, gua udah ngamatin elu kali, sekitar 10 menit yang lalu." ucap Noval.

"Gak usa sok akrab sama gua deh. Mending elu pergi aja sekarang." jawab Aleta.

"Elu mau rapat organisasi, kan? Gua juga sama kok. Yakin elu gak mau bareng sama gua? Rapat juga bentar lagi mulai. Jam segini mana ada angkutan umum yang lewat." jelas Noval.

Aleta memikirkan jawabannya, antara menerima tawaran itu apa tidak. Aleta juga memikirkan surat yang ia tulis untuk Noval. Akhirnya Aleta menerima ajakan Noval untuk berangkat bersama. Di tengah perjalanan, Noval membuka suara terlebih dahulu.

"Al, emang elu sebencinya sama gua, ya?" tanya Noval tiba-tiba.

"Pasti elu mau ngebahas surat itu, 'kan?" tanya Aleta.

"Bukan ... Bukan gitu maksudnya." jawab Noval.

"Oke, gua jelasin secara live aja ke elu." ucap Aleta.

"Gua emang gak suka sama elu, sok kegantengan, sombong, elu itu juga selalu ngasih harapan ke cewek-cewek lewat senyuman, elu." tambah Aleta apa adanya.

"Terus elu maunya gua harus gimana?" tanya Noval.

"Ngapain elu tanya ke gua? Itu hidup-hidup elu." jawab Aleta.

"Kata siapa itu hidup gua aja." tanya Noval.

"Maksudnya?!" Jawab Aleta.

"Elu kan nantinya akan menjadi sebagian hidup gua." ucap Noval.

"Enak aja, emang gua mau sama elu." jawab Aleta.

"Akan ada saatnya elu akan suka sama gua,Al." ucap Noval.

"Gak usa mimpi kalii!!!" jawab Aleta sambari melirik Noval yang sedang tertawa menggoda  Aleta.

"Al ..." ucap Noval, tapi Aleta dia menghiraukannya.

"Al ..." panggilnya lagi.

"Berasa ngomong sama batu gua." tambah Noval.

Tak terasa mobil sudah ada di halaman kampus. Aleta langsung membuka pintu mobil.

"Al ... Elu gak bilang makasih dulu gitu? Main turun aja." ucap Noval melihat Aleta membuka pintu mobilnya. Lalu Aleta mengurungkan niatnya untuk membuka Pintu.

"Terima kasih, Noval ..." ucap Aleta dengan senyum terpaksa.

"Eits, ini belum cukup jika hanya terima kasih aja." jawab Noval.

"Kan gua curiga sama elu, kalau gak ikhlas ngapain tadi beri gua tumpangan." ucap Aleta sebel.

"Gua ikhlas kok, kata siapa gak ikhlas. Tapi, bagi nomor whatsapp elu dong!" jawab Noval langsung ke pointnya.

"Sorry, gua orang sibuk dan orang penting." ucap Aleta langsung turun dari mobil.

"Al ... Tungguin napa, kita kan satu tujuan arahnya." teriak Noval.

Sampai di dekat tempat rapat, Reno dan Bima melihat Noval yang tengah mengejar Aleta. Tapi, Aleta menghiraukan teriakan Noval.

"Buset, tu anak gercep banget ya, Ren." ucap Bima.

"Hahahhaha, walaupun gercep, tu liat ... Aleta aja cuek gitu." jawab Reno dengan tawa.

Aleta langsung masuk ruangan. Tapi srbelumnya Reno dan Bima mendapat tatapan sinis darinya. Lalu Noval juga ingin masuk ke ruangan, tapi sampai di tengah sudah di halangi oleh Reno dan Bima.

"Eits ... Santai dulu, Val." ucap Reno.

"Apaan sih elu pada." jawab Noval sinis.

"Minggir elu semua, gua mau masuk." tambah Noval.

"Mulai serius ya, sama nie cewek." sindir Bima.

"Iya ya, Bim. Katanya mudah banget dapaetin dia." ucap Reno ikut menyindir.

"Dia berbeda sama cewek lain, Bro. Gua suka gayanya." jawab Noval yang merasa tersindir.

"Ya sudah, kita mulai acara rapatnya dulu, gak enak juga di tunggu di dalam sama yang lainnya." ucao Reno selaku pemimpin rapat.

"Siap, bos." jawab Bima.

Rapat pun di gelar dengan baik dan penuh dengan candaan dan seriusan.