ALMET IJO

Demo 2

Mungkin Tuhan mempertemukan kita dengan cara dan waktu yang tepat, Kita hanya saja menunggu waktu itu tiba.

~Noval Angkasa~

Mereka bertiga sudah ada di apartermen Noval dan sibuk dengan gadget masing-masing. Padahal whatsapp mereka tak ada notifikasi masuk dari siapapun. Reno mulai bosan dengan aktivitasnya yang dari tadi membuka aplikasi whatsapp, Noval yang tiduran meratapi langit-langit kamarnya dan Bima yang sibuk dengan game onlinenya. Tiba-tiba muncul ide dari Reno.

"Bro, daripada gak jelas kayak gini. Kenapa kita gak cari makanan untuk besok?" Tanya Reno.

"Emang elu mau piknik di tengah demo, gitu?" Jawab Bima dengan main game.

"Kan buat stok kalau kita laper di tengah-tengah demo, Bim. Gimana menurut elu, Val?" Tanya Reno pada Noval.

"Gua mau cari sunscreen aja lah." Jawab Noval.

"Emang buat apaan, Val." tanya mereka berdua.

"Besok pastinya panas, bego. Kulit elu makin item kalau gak pakek gituan." Jawab Noval.

"Wah, bisa bahaya. Ya udah, cepet nyari sekarang. Tapi, gua mau mandi dulu." Jawab Reno.

"Gua juga." Ucap Bima.

"Ya udah cepetan. Gua walaupun gak mandi, kadar ketampanan gua, gak akan ngilang kok." Jawab Noval.

"Tungguin gua, Val." Jawab Bima.

"Sonoh, cepetan. Gua tunggu di kamar. Nanti kalau udah siap semua, bangunin gua ya. Gua mau tidur dulu." Jawab Noval.

"Buset ... elu yang ngajakin, elu juga yang masih mau tidur." Ucap Bima pada Noval, namun Noval sudah terlelap lebih dahulu.

Akhirnya Reno dan Bima sibuk membersihkan diri. Berbeda dengan Noval yang masih tertidur pulas di kamarnya. Menurut Noval, tidur adalah sesuatu yang paling berharga di hidupnya. Tak heran jika Noval sering tertidur saat kelas dan saat ada waktu-waktu luang.

Hari semakin sore, sementara Reno dan Bima sudah selesai dengan ritual mandinya. Beda dengan Noval yang masih tertidur pulas. Melihat Noval yang masih tertidur, Reno dan Bima mempunyai ide cemerlang agar Noval bangun dari tidurnya.

"Bim, nie orang belum bangun juga." Ucap Reno.

"Ho ... oh. Padahal dia yang ngajak duluan." Jawab Bima.

"Gimana kalau kita siram pakai air aja, kan lucu kayaknya." Usul Reno menahan tawanya.

"Setuju gua, hitungan ketiga elu yang siram mukanya, ya." Ucap Bima dengan memberikan kode.

"Satu ... dua ... ti..." Belum sampai hitungan tiga, Noval sudah bangun terlebih dahulu.

"Yah ... gagal deh. Elu kurang cepet ngitungnya." Ucap Bima.

"Ngapain elu berdua." tanya Noval.

"Gak ngapa-ngapain, nunggu orang yang tadi ngajak keluar ... eh ... tahunya masih molor." Cletus Reno.

"Ho ... oh. Kalau gua sih, mending nungguin doi peka, dari pada nunggu kebo yang molor mulu." jawab Bima.

"Idih, mangkanya jones, bucin aja teros. Hahahaha." Ucap Noval.

"Gua mau mandi, tungguin bentar." Tambah Noval langsung menuju kamar mandinya.

Satu jam sudah berlalu, tapi Noval belum juga keluar dari kamarnya. Dari tadi Bima yang sibuk memikirkan surat yang ada di meja Noval. Sementara Reno sibuk memainkan game onlinenya.

"Ren..." Panggil Bima.

"Apaan?" Jawab Reno.

"Kita kan udah lama bareng sama si Noval." Ucap Bima.

"Hemm..." Hanya deheman yang keluar dari mulut Reno.

"Elu, pernah liat fans Noval ngirim surat ke dia, gak?" tanya Bima.

"Emang kenapa, sih? Sampai saat ini gak pernah ada yang berani ngirim kayak begituan." Jawab Reno.

"Gua tadi nemuin surat di meja Noval. Sama Noval suruh buang aja. Ya gua simpan sekarang, siapa tau penting tu surat." Ucap Bima.

"Elu udah baca suratnya?" Tanya Reno.

"Ya belum-lah, itu kan surat untuk Noval, bego." Jawab Bima.

"Ya, kita kan gak tau itu surat penting apa enggak, kalau belum di baca. Elu gimana sih?" Ucap Reno.

Tiba-tiba Noval muncul dari ambang pintu kamarnya dengan memakai style yang casual. Walaupun hanya T-shirt pendek dan jort (celana pendek) masih tetap saja ganteng.

"Anj**y, jadi ini yang kita tunggu-tungguin dari tadi." Sindir Reno.

"Ya sudah ayokk, katanya mau cari sunscreen." Ajak Noval.

Akhirnya Noval dengan kedua kawannya pergi dengan lamborghini milik Noval, untuk mencari sunscreen dan mencari cafe untuk acara nongkrongnya.