✵┕⎪ 𝖖𝖎𝖓𝖌⋆𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌 ⎪┑✵
▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭▭Hoannyeong! Revisi area!
Khamsatengkyu udah mampir dan Khamsatengkyu atas respon baiknya!
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
TIEXTI dan TREJO berjengit kaget dan kagum saat menyambut kedatangan Doyoung yang didampingi oleh dua guardnya.
Teo dan Tio pun setia berada di sisi kanan dan kiri Doyoung. Seolah menjaga tuannya dari bahaya barang sekecil apapun.
"halo semuanya.." sapa Doyoung gembira.
"ha...lo..."
Doyoung mendengus kesal saat sapaannya tidak dibalas dengan benar, biasanya kan selalu ada satu orang yang maju dan memeluknya.
"ini gak ada yang mau meluk gue git─eh aissh! Gak ada yang mau peluk dobby apa...?" tanya Doyoung geram plus memelas.
Yang lain hanya saling tatap, bukannya tidak mau hanya saja tatapan dan aura dari si kuda terbang berwarna hitam itu terlalu menakutkan dan terlihat mengancam nyawa mereka.
"Ajun hyung..." panggil Doyoung memelas, ia hendak maju namun Junkyu lebih dulu menghindar sembari menyengir.
"dihh mukanya si kutetem serem banget hyung! Kita kan jadi takut!" celetuk Haruto bergidik.
"kutetem?"
"iya, kuda terbang item."
"gak papa peluk, asal jangan sakitin dobby, jangan hirauin tio.." ujar si kuda putih ramah.
Suasana jadi sedikit tenang.
"sini doy," panggil Asahi datar.
Sedatar-datarnya orang datar, masih sangat datar Asahi.
Doyoung tersenyum lalu berjalan kearah Asahi dan memeluk hyungnya yang selalu datar itu.
"maafin dobby karena banyak nyusahin hyungdeull sama manggnae selama ini..." gumamnya lirih.
⬗
⬗Semua sudah dijelaskan dan semuanya sudah diluruskan serta semuanya sudah di pahami alias di mengerti.
"berarti hyung gak perlu jelasin apa-apa lagi kan, ke dobby?" tanya Hyunsuk.
Doyoung mengangguk mantap,
"iya hyung."jawabnya."oh iya──kata eyang.──
──kamu abis ketemu eyang?" potong Mashiho kaget.
Doyoung mengangguk dengan senyum manisnya.
"hehe.. iya hyung. Tadi itu eyang dateng trus bilang kalau eyang sayang kita semua..." ujarnya.
"berarti cuma dobby hyung yah, yang udah liat eyang secara langsung"
"wawan juga kok!" sambar Junghwan tak selo."gue juga tuh!" sahut Yoshi.
"iya dah iya.."
"sekarang kita balik ke topik, kita bahas rencana wawan dulu.. Dobby belum tau kan?" tukas Yeonjun menengahi.
"dobby udah tau hyung, dikasih tau teo.." kata Doyoung sambil menunjuk Teo disampingnya.
"gimana bisa?" tanya Yeonjun bingung.
"rencana junghwan tertulis di buku yang diwariskan oleh eyang untuk dobby.." jawab Teo menjelaskan.
"buku? Buku treasure valuable kah?" tanya Jihoon.
Doyoung dan kedua partnernya mengangguk.
"emm buku itu cuma bisa dibaca oleh pewarisnya, kan?" tanya Soobin ragu.
"iyah.. Kata eyang buku itu cuma dobby yang bisa liat dan baca.." jawab Doyoung.
"jadi kenapa bisa rencana wawan ada tertulis dibuku itu?" tanya Yedam butuh penjelasan.
"dua terakhir" celetuk Tio datar.
Yang lain tentu masih bingung, dua kata itu tidak cukup menjadi penjelasan untuk mereka.
Semuanya terlihat berfikir keras hingga Yoonbin sang jenius berbicara.
"dua terakhir, dua itu adalah dobby dan wawan. Ingat seribu keistimewaan wawan, mungkin ini salah satunya. Dua terakhir adalah yang paling wah diantara kita, dan yang paling istimewa."
"mungkin cuma dobby yang bisa melihat dan baca buku itu, tapi wawan bisa tau apa isi buku itu karena keistimewaannya. Ide hebat dari wawan tertulis di buku itu karena dia more special diantara kita."
"yah intinya mereka istimewa, lebih dari kita. Sebagaimana yang eyang takdir kan buat kita, mereka berdua terhubung lebih dari hubungan kita satu keluarga.."
"itu menurut gue..." Yoonbin mengakhiri unek-uneknya yang entah benar adanya atau hanya kesalahan belaka.
"tidak salah cucu eyang taeil memilih kamu, ha yoonbin..." kata si kuda hitam alias kutetem, alias Tiofly.
Semuanya menatap Yoonbin dan merespon berbeda-beda, itu artinya apa yang Yoonbin bicarakan tadi adalah benar.
"oh iya.──
──bisa kita istirahat dulu?"
Semuanya menatap Mashiho, lalu menatap Hyunsuk dan Yeonjun selaku tetuah diantara mereka.
"okeh, kita istirahat aja dulu.. Gue juga mau lanjutin tugas gue bareng yeonjun," tukas Hyunsuk.
Semuanya mengangguk lalu meninggalkan ruang rahasia milik tiexti.
Mashiho berjalan kearah Junkyu yang sedang makan bersama Junghwan dan Doyoung.
"hyung.." panggilnya pelan.
"eh mashi, kenapa? Sini duduk dulu," kata Junkyu lalu menggeser duduknya memberi ruang untuk Mashiho.
"eh gak usah hyung, gue cuma mau ngasih tau tadi lo dipanggil suk hyung," balas Mashiho.
"oh yaudah, biar wawan makan sama dobby hyung aja," sahut Junghwan diangguki Doyoung.
"yaudah, hyung pergi dulu.."
⬗
⬗"gue merasa ada gerak-gerik aneh diantara kita-kita..." tutur Hyunsuk serius.
"gue juga, gue merasa ada api iri dan cemburu yang sangat kuat sejak kedatangan dobby.." sahut Mashiho ragu.
"ada yang iri sama takdir dobby.." celetuk Junkyu gedek.
"kita harus lebih hati-hati. Gak selamanya keluarga itu baik dan tulus.."
Mereka bertiga berada di salah satu cafe gembira yang pengunjungnya lumayan banyak.
Hingga membuat mereka tidak menyadari keberadaan sosok dengan aura hitam mematikan.
"kita bisa ajak dia kerja sama..hahaha,"
🥀🥀🥀
➫chapter 17 revisi, selesai 🧡