9. Harapanku tidak didukung orang tua

11 2 0
                                    

ATURAN MEMBACA :

1. Siapkan niat dan hati.

2. Berikan komentar di setiap bagian yang menurutmu menyentuh hati, agar aku bisa terus bercerita.

3. Screenshot dan share di Instagram  Stories atau platform medsos lain yang kamu suka! Jangan lupa tag aku
ya, di @ceritakuntukmu

Selamat membaca!

•••

Terkadang, perkataan orang tua justru menghancurkan mimpi dan harapan yang dibangun oleh anaknya sendiri.

Dan sayangnya, orang tua tak pernah menyadari akan hal itu.

•••

Untukmu, ibu dan ayah.

Aku tau apa itu "batas kebebasan."

Aku juga tau batas kata bebas.

Aku tau, mana yang harus aku lakukan dan mana yang tidak baik untuk dilakukan.

Tau mana yang harus aku beri penolakan.

Aku bukan lagi anak kecil yang harus berada dalam genggaman.

Aku juga bukan binatang yang harus selalu dikekang.

Aku, punya pilihan.

Aku tidak sanggup jika kalian selalu menekan dengan kalimat-kalimat pengharapan.

Aku tidak sanggup jika kalian menjadikanku seperti boneka kesuksesan.

Lalu sekarang, bolehkah aku merasa lelah?

Bolehkah aku istirahat lantas menyerah?

Jika aku berkata demikian, apa aku salah?

Atau aku harus tetap pasrah?

Terhadap semua pengharapan yang menjadi perintah?

Dulu kalian bilang, "bermimpilah setinggi mungkin."

Tapi kenapa sekarang kalian membuatku kurang yakin.

Kenapa aku tidak yakin dengan hal-hal yang sejak lama aku ingin?

Kalian pernah bilang, "Terserah kamu, asalkan itu hal yang baik, Nak."

Tapi kenapa sekarang selalu ada kata-kata pengharapan yang membuatku susah sekali untuk menolak?

Ya, aku tau.

Bahwa tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya menjadi tidak berguna.

Tapi bukankah anak juga punya hak atas semua pilihan mereka?

Bukankah itu pantas?

Iya, aku sadar.

Kadang kala, aku yang tidak mengerti apa maksud dan mau kalian.

Aku seringkali hanya melakukan sesuatu semauku. Yang mungkin, itu tidak sejalan dengan maumu.

Maafkan aku.

Jika seringkali membuat kalian kecewa.

Aku memang belum merasakan berada di posisi kalian.

Tapi kumohon, hargailah pendapatku.

Aku juga menginginkan kebebasan seperti temanku yang lainnya.

Aku ingin kalian mengerti apa mau dan maksudku.

Terimakasih Ayah, Ibu.

Aku, menyayangimu.

•••

Jadi, apa kata hatimu sejauh ini? Jika sudah rampung, yuk cerita lagi.

Ya karena sebenarnya, ceritamu adalah cerita untukku juga!

- Dwita Amalia

Jangan lupa untuk menemui ku juga di Instagram @ceritakuntukmu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ini Cerita ku UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang