4. Aku insecure

20 5 0
                                    

Bab kali ini akan sangat relate pada setiap orang.

Ku ulangi, setiap orang.

Bahkan bukan hanya orang-orang di sekitar ku yang cerita padaku tentang insecure-nya mereka, aku pun juga begitu.

Dan untuk mu yang membaca tulisan ini, kuharap kau bisa mengambil poin yang ingin ku sampai kan. Jadi, bacalah ini dengan baik.

Semoga hatimu bisa menerimanya :)

•••

ATURAN MEMBACA :

1. Siapkan niat dan hati.

2. Berikan komentar di setiap bagian yang menurutmu menyentuh hati, agar aku bisa terus bercerita.

3. Screenshot dan share di Instagram Stories atau platform medsos lain yang kamu suka! Jangan lupa tag aku
ya, di @ceritakuntukmu

Selamat membaca!

•••

Well, insecure. Apa sih itu?

Okey, kita merujuk pada Kamus Bahasa Inggris dan Indonesia.
Insecure: tidak kuat, gelisah.

Biasanya yang kerap terjadi adalah, saat merasa tidak aman, seseorang cenderung hidup dalam ketakutan.

Setelah itu, semakin merasa tidak percaya diri.

Insecure itu selalu ada dalam diri seseorang. Di dalam pikirannya. Membandingkan diri dan sesuatu dengan orang lain.

I think it's normally.

Itu manusiawi. Namun tentu saja, perasaan ini bisa jadi masalah besar kalau kau rasakan ini berlarut-larut. 

Tetapi masalahnya adalah, ketika kau merasa insecure, atau kau membandingkan dirimu dengan orang lain. Kupikir sebaiknya kau jangan hanya merasa insecure saja. Jangan hanya mengeluh karena perbandingan itu. Jangan juga melihat orang lain lebih dari dirimu saja. Jangan hanya iri semata, justru disitulah seharusnya diri memberi motivasi pada yourself.

Ketika merasa insecure, cobalah agar dirimu jangan hanya melihat orang yang lebih darimu. Lebih baik kamu melihat orang yang kurang darimu. Kurang dalam urusan ekonomi misalnya. Dari sana, kamu akan jadi manusia yang sering bersyukur. Bukannya malah menjadi manusia takabbur.

Kamu, kita, tidak seharusnya mengeluh saja atau hanya berucap omong kosong. Kalau kau merasa insecure dengan manusia lain diluar sana, merasa manusia lain itu lebih baik daripada dirimu, seharusnya kau berusaha. Bukan hanya meratapi semata. Pada nyatanya, omong kosong tidak akan merubah apapun tanpa yang namanya usaha.

Jangan ketika kamu merasa insecure, kamu bilang bahwa,

"Kenapa aku gini banget ya?"

"Mereka kok bisa gitu ya? Aku, bisanya hanya gini-gini aja!"

Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat diluar sana yang sering di pikirkan ketika merasa insecure atau overthinking.

Well, it's simple. Ketika kamu merasa begitu, sebenarnya tidak seharusnya kamu berucap begitu. Lebih baik kalau kamu bilang,

"Kenapa mereka bisa yah, aku juga harus bisa kalau gitu. Mereka bisa dengan usaha mereka sendiri, aku juga harus bisa dengan usahaku sendiri."

Iya, begitu lebih baik, bukan?

Okey, sampai bawah sini pasti banyak yang bilang,

"Kalau cuma ngomong aja sih gampang, prakteknya susah."

Dan kalimat-kalimat lainnya.

Ya, aku tau itu. Membuat tulisan ini memang mudah, tapi ketika mempraktekan nya sendiri, akan sangat kewalahan. Saranku, jika kau belum bisa berusaha, maka bersikap cuek dan bodo amatlah. Dengan sikap itu, kau tidak akan membandingkan dirimu dengan orang lain.

Ingat, insecure yang baik adalah ketika kamu iri pada kebaikan agama yang dilakukan seseorang. Bukan hanya insecure terhadap hal-hal duniawi semata.

Hidupmu sebenarnya bukanlah untuk perbandingan. Tidak bisa dibandingkan dengan milik siapapun. Punya porsinya masing-masing.

In life, we should to try. We wouldn't know the results, if we never tried.

Kalau kau sedang berada di situasi itu, atau bahkan saat membaca tulisan ini, kumohon jangan hanya berkata. Jangan hanya mengeluh tanpa ada usaha. Tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini selagi kau berusaha, berdo'a dan berserah diri untuk hasil akhirnya.

Jangan juga kau insecure terhadap hal-hal yang pada dasarnya tidak perlu kau bandingkan. Apalagi urusan dunia yang rata-rata hanyalah titipan semata. Paham ya?

Sekarang, coba kamu renungkan kembali. Insecure-mu selama ini, hanya seputar hal apa saja? Apa pernah kamu merasa insecure terhadap taatnya seseorang pada agamanya, atau hanya fisik semata?

Kamu lebih insecure pada seseorang yang memiliki paras cantik, pintar, dan terkenal atau pada seorang anak kecil yang biasa saja tetapi hafal Al-Quran?

•••

Catatan penulis :

Jika sudah rampung semua, yuk cerita lagi.

Ya karena sebenarnya, ceritamu adalah cerita untukku juga!

- Dwita Amalia

Baca juga tulisanku di...

| Instagram : @ceritakuntukmu |

Ini Cerita ku UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang