1. Pendapat orang lain terhadapku

52 4 1
                                    

Seorang teman pernah bertanya padaku,

"Menurutmu, apa sih pentingnya pendapat orang lain terhadap kita? Apakah itu acuan agar kita bisa menjadi sempurna, ataukah hanya kritikan belaka?"

Baiklah.

Aku akan berbagi cerita ku untukmu.

•••

ATURAN MEMBACA :

1. Siapkan niat dan hati.

2. Berikan komentar di setiap bagian yang menurutmu menyentuh hati, agar aku bisa terus bercerita.

3. Screenshot dan share di Instagram Stories atau platform medsos lain yang kamu suka! Jangan lupa tag aku
ya, di @ceritakuntukmu

Selamat membaca!

•••

Di dalam hidup ini, akan selalu ada orang yang menyakitimu, mengecewakanmu, membuatmu merasa tidak berguna, merasa dikhianati, diacuhkan serta tidak dianggap, dan lain sebagainya.

"Lantas harus bagaimana?"

Kuncinya hanya satu.

Jaga hati.

Karena dengan begitu, kamu bisa menganggap semua hanyalah kritikan pembangun. Karena "standar" manusia, tidak akan pernah ada kadar habisnya. Tidak akan ada tolak ukur kepuasan.

Jika kamu tidak bisa menjaga hatimu, maka kamu akan terus menerus terperangkap dalam lubang hitam "komentar" orang lain.

Hanya terus berusaha untuk menjadi "standar" yang sesuai pandangan manusia belaka. Berusaha untuk membahagiakan umat manusia yang ada di muka bumi.

"Memangnya, kamu tidak merasa lelah?"

Pesanku, kritikan dan pendapat orang lain memang terkadang sangat dibutuhkan. Tapi lebih baik, jika kita dapat memilah dan mengambil sisi baiknya.

Jadikan ia sebagai landasan kamu, untuk bisa menjadi lebih baik serta bahagia. Bukan menjadi dasar untuk kamu berubah dan menderita.

Semangat Untukmu!

•••

Catatan penulis :

Well, i've heard about this a lot : komentar orang lain itu sangat berpengaruh supaya kamu jadi lebih baik.

Hmm...i don't even know you, but i feel the responsibility to write this. Maksudku, memang ada benarnya, terkadang pendapat atau komentar dari orang lain bisa menjadi acuan agar kamu lebih baik ke depannya.

Tapi, komentar yg seperti apa?

Pendapat yang bagaimana?

Kalau yang dilontarkan hanya seputar "membuat mentalmu jatuh" kenapa itu harus dijadikan acuan untukmu? Apakah jika kamu sukses nanti, lalu kamu bertemu orang tersebut, kamu bisa dengan bangga bilang bahwa "Hey, aku sudah sukses berkat komentarmu 5 tahun silam."

Begitu? Bukan begitu cara kerjanya.

Lantas, apa bedanya kamu dengan orang iu? Saling membalaskan dendam. Yang ingin kutekankan disini adalah, kamu harus bisa lebih selektif memilah mana pendapat yang benar-benar bisa membangun dirimu, dan mana yang tidak. Jika pendapat mereka jahat terhadapmu, biarkan saja. Jangan di hiraukan.

Sayang bukan, jika banyak komentar positif dari sekitar, tapi yang paling kamu fikirkan justru yang sebaliknya?
Coba renungkan kembali. Kira-kira, seberapa sering kamu memberi pendapat atau komentar positif untuk orang sekitarmu?

Jika sudah rampung, yuk cerita lagi.

Ya karena sebenarnya, ceritamu adalah cerita untukku juga!

- Dwita Amalia

Baca juga tulisanku di...

| Instagram : @ceritakuntukmu |

Ini Cerita ku UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang