.
.
Sudah seminggu ini Hermione merasa uring-uringan, apa yang dia kerjakan seakan mengundang emosinya. Kadang tak cukup membanting pintu, memarahi sekretarisnya, Hermione bahkan membatalkan beberapa sesi konseling dengan semua calon pengantin. Seakan mereka semua sedang menghinanya dengan keromantisan yang mereka ciptakan di depan mata Hazelnya. Viktor sama sekali tak membantu selain hanya mengobati kerinduannya pada Malfoy. Aku kan sudah bilang, Hermione belum ada rasa dengan lelaki Rusia itu! Dan ternyata wanita itu memang hanya ingin menikmati hubungan yang biasa-biasa saja tidak sampai se istimewa pernikahan. Sampai kapan? Tidak tau! Aku benar-benar tidak tau! Tetapi satu hal yang kita ketahui bersama, semua masalah ini pastilah berpusat pada seorang lelaki bernama Draco Malfoy.
Seakan Viktor tak cukup membuatnya kesal setengah mati, dengan memintanya untuk tinggal bersama. Siapa yang mau? Sex hari-hari hanya akan membuat badanmu remuk dan nyatanya Hermione tak menikmati apapun dari Viktor. Berbeda dengan Draco Malfoy yang selalu bisa memanjakan setiap inti tubuhnya. Hermione nyengir membayangkan bagaimana dulu gadis-gadis muda ingin merasakan empuknya ranjang Draco, menghabiskan malam bersama lelaki tampan itu dan dia perempuan yang selalu selangkah lebih maju. Kau tak akan pernah menyangka, lelaki yang menjunjung tinggi kemurnian darah itu rela hujan-hujanan di depan kastil Hogwarts demi mendapatkan cinta seorang mudblood di tahun ke tujuh mereka saat itu.
Flashback
Hermione saat itu sedang bersenandung kecil sambil membaca bukunya di perpustakaan, udara sudah mulai mendingin saat itu karena sepertinya hujan akan turun dengan deras dan benar saja tak berapa lama dia menebak, hujan langsung menguyur kastil dengan hebatnya. Itu terpantul dari jendela perpustakaan tempat dia berada.
"Tak kusangka Malfoy akan melakukan tindakan se-idiot itu"
"Menanti perasaan seorang gadis di tengah hujan deras seperti ini, bah! Hal gila paling gila!"
"Siapa perempuan yang beruntung mendapatkan cintanya? Malfoy benar-benar romantis"
"Kalau bukan jalang Slytherin, siapa lagi! Kau kan tau dia penganut paham kemurnian! Tolol"
Hermione memutar bola matanya, Dasar Penggosip! dia memandangi sekelompok anak di tahun ke lima yang baru saja datang dan langsung bergosip selepas mereka meletakkan bokong mereka di kursi. Tetapi dia cukup tertarik, siapa kira-kira perempuan yang di maksud mereka sampai membuat laki-laki yang katanya terpintar kedua setelah dia itu rela berhujan-hujanan seperti sekarang. Dia jadi teringat beberapa film muggle murahan yang mengambil tema roman picisan berhujan-hujanan sambil menyatakan perasaan. Sungguh bodoh!
"Astaga Granger! Apa yang kau lakukan disini?!" Seorang gadis berseragam Slytherin, berambut hitam pekat mendatanginya. Gadis yang Hermione kenal namanya, Pansy Parkinson. Hermione menaikkan alisnya satu. Apa-apaan dia! sudah jelas dia disini untuk membaca. Bukankah sudah hal lumrah ,Dia dan Perpustakaan.
"Draco menunggumu!"
Bak petir disiang bolong, yang mana kebetulan ada petir saat itu berbunyi nyaring sekaligus mewakili keterkejutan Hermione atas informasi fenomenal yang mengguncang jiwa dan raganya. Draco menunggunya!! BloodyShit! Tapi Hermione dengan akal kelewat cerdas mana mungkin percaya dengan pepes-an kosong seperti ini. Draco menunggunya adalah hal paling tidak mungkin terjadi didunia ini, bahkan sangking tidak mungkinnya bisa di masukkan ke Guinness Book of Record sebagai hal paling tidak mungkin. Dia membanting bukunya di meja, membuat beberapa siswa terpekik lantaran suasana memang sangat hening ketika mereka berusaha memasang kuping keponya.
![](https://img.wattpad.com/cover/239071716-288-k653131.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EX MALFOY
FanfictionPERATURAN SEBELUM MENIKAH ! - TIDAK EGOIS - SALING MENGHORMATI - SALING MEMBANTU ketika ketiga aturan itu tak bisa kau penuhi maka kau tidak akan mendapatkan sertifikasi layak dari Hermione. Dan para Slytherin penganut supremasi darah murni semua ga...