Pagi-pagi Eunha mengobrol dengan Sowon di meja kerja Eunha. Awalnya Sowon yang bercerita tentang anaknya yang sudah bisa jalan. Eunha baru tau kalau ternyata Sowon sudah menikah dan mempunyai seorang anak perempuan berusia 2 tahun. Suami Sowon bernama Seokjin yang berprofesi menjadi komandan tentara tapi sudah sebulan ini Seokjin pergi ke luar kota karena urusan pekerjaan.
"Oh iya, ternyata yang bareng bos kamu itu bukan pacarnya loh," celetuk Sowon tiba-tiba. Eunha tidak tau kenapa Sowon mendadak membahas topik itu dan seperti biasa yang dimaksud 'bos kamu' oleh Sowon adalah Jungkook.
"Iya, Kak. Aku juga udah tau," jawab Eunha. "Ternyata itu adiknya. Iya, kan?"
"Yap! Udah dua tahun ini adiknya di Amerika untuk belajar dan kemarin baru pulang. Pantes aja bos kamu seneng banget. Dia pasti kangen banget sama adiknya."
Eunha manggut-manggut. Dari kejauhan Eunha melihat Jungkook berjalan mendekatinya dengan sebuah berkas di tangannya.
"Murid kecil, sudah siap meeting?" tanya Jungkook. Eunha mengangguk antusias. Dia lalu mempersiapkan barang-barang yang mau dibawa ke ruangan meeting.
"Loh, dimana ya?" Eunha mulai panik mencari benda yang tak kunjung ia temukan.
"Cari apa, Eun?" tanya Sowon yang mulai mencari sesuatu yang tidak ia ketahui.
"Flashdisk-nya."
"Apa?!" pekik Jungkook. Ekspresi Jungkook mulai tak mengenakan.
Eunha membuka tasnya dan menuang seluruh isi tasnya ke atas meja tapi benda kecil itu tetap tidak ada.
"Duh, dimana ya?" panik Eunha.
"Gimana sih kamu?! Gimana cara kita presentasi?" Jungkook menghela napas gusar. Ia menghentakkan berkas yang ia pegang ke atas meja dengan kasar sampai Eunha kaget mendengarnya. Eunha menunduk dalam takut menatap wajah marah Jungkook.
"Jungkook, Eunha, tunggu apalagi? Ayo!" Yerin yang baru datang memanggil mereka berdua karena kebetulan lewat sana. Di depan Yerin Taehyung berjalan lebih dahulu dengan langkah lebarnya. Yerin sempat terhenti karena melihat ekspresi aneh antara Jungkook dan Eunha. Maunya Yerin menanyakan ada masalah apa tapi Taehyung keburu memanggilnya untuk berjalan lebih cepat.
"Ayo!" ajak Jungkook dengan tatapan tajamnya kepada Eunha. Dengan takut-takut Eunha mengikuti Jungkook.
Jungkook meminta maaf kepada semuanya kalau dia dan asistennya—Eunha—tidak bisa melakukan presentasi karena bahan ppt mereka ketinggalan.
"Kamu yang kemarin ketiduran saat jam kerja itu, kan?!" terka Taehyung dengan wajah tak suka sambil menunjuk Jungkook. "Apa pekerjaan kamu selalu gak becus seperti ini?! Kalau mau suka-suka kamu lebih baik bikin perusahaan sendiri sana! Untuk apa kamu bekerja di sini hah?! Siapa yang meninggalkan bahan presentasi kalian? Kamu atau asisten kamu?"
Eunha mau angkat bicara tapi Jungkook menahannya saat Eunha mau mengangkat tangannya.
"Ini salah saya, Pak," jawab Jungkook dengan berdusta. Di belakang Jungkook Eunha mulai gelisah. Ini kan salah Eunha kenapa Jungkook yang harus menanggungnya?
Taehyung menghela napas gusar. Dia lelah sendiri mendengar ocehan bawahannya itu. "Oke-oke, untuk sekarang saya maklumi. Lain kali jangan diulangi. Baiklah, mari kita mulai meeting-nya."
***
Eunha masih mengikuti Jungkook sampai meja kerja mereka. Jungkook duduk lalu mengusap wajah kusutnya sampai ke ujung rambut. Pria itu kelihatan stres dan semua ini diakibatkan oleh Eunha. Eunha merasa tidak enak tapi dia takut untuk mengajak Jungkook bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shit, Bos!
FanfictionBertemu dengan Jungkook sangat menyenangkan. Apalagi menjadi 'murid kecil' pria itu di tempat kerja membuat Eunha merasa beruntung. Jungkook adalah pria yang begitu perhatian, lembut, dan sopan. Eunha ingin Jungkook menjadi bosnya selamanya. Sementa...