EPISODE.23

714 74 12
                                    

Laahh author bck!

Happy reading!!!!!!!

.............................

"Ekhmm! Jisoo kenalkan ini adalah Seulgi, dan Seulgi kenalkan ini adalah Jisoo" ucap Jungkook sembari menunjuk Seulgi lalu bergantian menunjuk Jisoo.

Seulgi menatap sinis kearah Jisoo sementara itu Jisoo yang diberi tatapan seperti itu oleh Seulgi hanya diam saja, Apa Seulgi tak menyukaiku?.

"Seulgi ini---"

"Kekasih, ya aku adalah kekasih Jungkook. Benar kan sayang" Seulgi melirik Jungkook sekilas lalu dibalas cengiran oleh Jungkook "duduklah!" Printah Jungkook yang langsung dituruti oleh Seulgi, dirinya segera mendudukkan bokongnya dikursi tepat disamping Jungkook.

Jisoo yang awalnya ingin menyendok makanannya menjadi mengurungkan niatnya itu, entah kenapa ada rasa tak suka dilubuk hati Jisoo saat mendengar bahwa Seulgi ternyata kekasih Jungkook.

Kenapa ini? Kenapa aku tak suka jika Seulgi dan Jungkook adalah sepasang kekasih.

Suasana menjadi hening, tiba tiba saja Jisoo melihat adegan yang tidak ingin dirinya lihat sama sekali. Jisoo melihat Seulgi membersihkan mulut Jungkook dengan tisu, "Jung, astaga kau ini kalau makan selalu blepotan". Jungkook terkekeh.

Jisoo meminum minumannya, dirinya rasanya ingin cepat cepat pergi dari tempat ini. Entah kenapa Jisoo tak nafsu makan "Emm, aku izin ke toilet sebentar ya Jung, Seulgi" pamit Jisoo yang langsung diangguki oleh Jungkook dan Seulgi.

Jisoo berjalan keluar dari restoran mewah nan glamor tersebut dirinya berjalan dengan grusah grusuh bahkan Jisoo meremas dompetnya yang tak bersalah, entah kenapa Jisoo merasa sangat kesal melihat kejadian tadi.

"Ahh menyebalkan sekali, maksudnya apasih tadi pakai mesra mesraan segala didepanku. Memangnya aku ini nyamuk apa".

"Lagian kenapa sih si Seulgi itu harus datang, menganggu acara makan malamku saja. Duh aku tak jadi makan makanan di restoran tersebut, padahal aku sangat lapar".

"Kenapa juga aku harus merasa kesal begini sih". Jisoo berhenti dan mendengus kesal "Apa aku cemburu? Ahhh tidak tidak Jisoo tidakkk!".

"Aaaaa aku benar benar kesal sekali!!!". Jisoo menghentak hentakkan kakinya diaspal yang tidak bersalah.

Jisoo melihat kesana kemari, nampaknya dirinya tersesat pasalnya Jisoo tak tahu dia berada dijalan apa "Duh, mati aku bagaimana ini? Ini jalan apa sih?" Jisoo tak henti hentinya menggerutu kesal.

Jisoo memilih untuk terus berjalan saja karna terlihat jalanan yang begitu sepi, Jisoo takut kalau ada orang jahat yang menganggunya.

•Pengkhinatan•

Sementara itu di restoran Jungkook dan Seulgi telah selesai menyantap hidangannya. "Jung, tadi itu siapa mu?" Tanya Seulgi sembari menatap Jungkook dengan tatapan penasaran.

"Siapa? Jisoo? Oh dia adalah—"

"Apa dia adalah wanita pemilik perusahaan Sooya crop yang sekarang sudah bangkrut karna hangus terbakar?" Seulgi memotong pembicaraan Jungkook. Jungkook menganggukan kepalanya "Iya" jawab Jungkook singkat.

"Kenapa dia bisa bersamamu?"

"Panjang critanya, aku malas untuk menceritakannya. Initinya dia sekarang ini adalah tanggung jawabku, sudah menjadi kewajiban ku untuk menjaga Jisoo dari bahaya yang akan menimpannya" Jelas Jungkook. Dirinya teridam sejenak "Jisoo kemana? Kok ketoiletnya lama sekali?" Ucap Jungkook.

"Iya juga ya, masa toilet lama sekali, Jung coba kau cari dia. Aku khawatir padannya" Seulgi memberi saran yang langsung disetujui Jungkook.

Jungkook segera berdiri dan meninggalkan Seulgi sendirian, Seulgi tersenyum tipis "Sepupuku sudah besar, aku yakin bahwa Jungkook memiliki rasa pada Jisoo".

Jungkook menelusuri toilet perempuan dirinya menunggu didepan pintu karna sepertinya ada wanita yang sedang didalam toilet tersebut. Saat wanita itu keluar ternyata itu bukanlah Jisoo, Jungkook memilih masuk kedalam toilet tersebut. Jungkook mengedarkan pandangannya dan ternyata tidak ada hidung batang Jisoo sama sekali didalam toilet tersebut.

Jungkook merasa ada yang tidak beres, dirinya pun memilih keluar dari toilet tersebut dan menelfon Jisoo "Angkatlah Ji, aku sangat mengkhawatirkanmu".

Sementara itu disisi lain Jisoo tampak mengecek hpnya dan ternyata ada notifikasi bahwa Jungkook tengah menelfonnya, Jisoo mendengus dirinya lebih memilih tak mengangkat telfon dari Jungkook. Entahlah saat ini Jisoo sedang sangat kesal dengan pria Jeon itu.

"Huh.. malas sekali mengangkat telfonnya" Jisoo kembali melanjutkan perjalanannya, dirinya berencana akan mencari taxi yang bisa mengantarkannya kembali ke apartemen Jungkook.

...

"Akhh Jisoo kenapa tidak di angkat, benar benar membuatku khawatir saja" Jungkook pun segera pergi menghampiri Seulgi yang masih setia menunggu dirinya.

"Bagaimana Jung? Jisoo ada?" Tanya Seulgi antusias. Jungkook menggeleng "Tidak, Jisoo tidak ada ditoilet" jawab Jungkook dengan raut wajah khawatirnya.

"Coba kau cari dia Jung, sepertinya dia sudah tidak ada direstoran ini" saran Seulgi. Jungkook mengangguk cepat "Tapi bagaimana dengan kau?" .

"Tenang saja, aku bisa pulang sendiri. Sekarang yang terpenting adalah kau harus menemukan kekasihmu itu" Jungkook membulatkan matanya mendengarkan penuturan dari Seulgi, pipinya merah bak kepiting rebus "Di-dia bukan kekasihku" gugup Jungkook yang membuat Seulgi terkekeh.

"Aku pergi dulu".

......

"Kenapa tidak ada taxi yang lewat sih?" Jisoo terus terusan menggerutu, dirinya mengedarkan padangannya ke seluruh jalan, sepi. Jalanan begitu sepi, Jisoo mengecek jam menggunakan hpnya dan ternyata ini sudah jam 11 malam, pantas saja tidak ada taxi yang lewat sama sekali.

"Damn!!" Jisoo mengumpat.

Udara terasa semakin dingin, langit bahkan terlihat lebih gelap. Membuat bulu kuduk Jisoo berdiri karna saking kedinginannya, Jisoo duduk dikursi jalan, sendiri ditempat yang begitu sepi. Jisoo menggigit bibir bawahnya "Dingin shh".

Jisoo menutup matanya, badannya sudah seperti menjadi es balok saja. Jisoo menggigil tiba-tiba ada seseorang yang memakaikan jas di badan Jisoo, Jisoo lantas membuka matanya dan melihat ternyata Jungkook lah yang memasangkan jas dibadannya.

"Jung—"

"Sttt! Kau pasti sangat kedinginan kan, kenapa kau tadi pergi begitu saja dari restoran tanpa menghabiskan makanan mu terlebih dahulu? Dan kenapa kau juga tak mengangkat telfon dariku?"

Suara bariton Jungkook terasa ditelinga Jisoo yang membuat Jisoo merinding seketika, dirinya tampak glagapan dan bingung untuk menjawab pertanyaan dari Jungkook "A-aku".

"Sudahlah tak perlu dijelaskan, ayo kita pulang".

Apakah kau tahu Jung? Aku tadi pergi karna aku merasa sesak ketika melihatmu bermesraan dengan Seulgi, aku cemburu Jung.

..................................

Eyyoww author back, wkwk satu minggu kaga up karna pusing mikirin alur nya dungs.

Kalo mau author tetep lanjutin ini FF jangan lupa spam komennya yah, spam komen apa aja terserah, boleh juga ko cuma spam Jisoo, Sookook, atau Jungkook. Intinya spam komenಥ‿ಥ.

Vote nya juga jangan lupa yahhh :)

PENGKHIANATAN ||Kim JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang