Flashback 2

1K 151 0
                                    

Flashback kelas 6.

Setelah les Bahasa Inggris hari ini, Haechan sudah berjanji akan mengajari Renjun beberapa materi yang belum dimengerti oleh si pemuda Jilin.

Haechan bergegas menarik Renjun keluar dari ruangan gedung les, "mau kemana dulu?!" Yang lebih tua bertanya.

"Indomaret," Haechan menjawab singkat sambil sesekali mengecek pergelangan tangannya.

Jam 5 sore.

"Kamu mau beli apa?" Renjun menyahut saat keduanya sudah sampai di pintu depan supermarket yang dituju.

"Tunggu disini aja," bukannya menjawab, Haechan malah melepaskan tautan jarinya dengan Renjun, menyuruhnya untuk duduk di bangku. "Kamu mau minum apa?"

Renjun berpikir sebentar, lalu mengeluarkan selembar uang sepuluh ribu, "susu stroberi." Ia memberikan uangnya ke Haechan.

Haechan menggeleng, menolak duit yang Renjun berikan, memasuki supermarket.

Renjun mendengus.

Sejak kemarin, Haechan kerap memberitahunya untuk menemaninya sehabis les. Katanya, "kamu masih kurang ngerti pembagian pecahan, kan? Besok aku ajarin."

Renjun yang mendengar itu menatap Haechan aneh. Sejak kapan teman lesnya yang satu ini peduli dengan nilainya? Namun ia tetap mengiyakan ajakan Haechan, dan berakhir disini.

"Yok," Haechan tiba-tiba sudah berada di sampingnya, membawa kantong kresek yang berisi beberapa cemilan dan susunya.

"Mau belajar dimana?" Renjun berkata riang, menikmati daun yang berguguran dan angin sepoi-sepoi di jalanan yang mereka lewati.

"Rumah aku aja. Ada di depan situ," Haechan menunjuk salah satu rumah berwarna coklat yang berada tidak jauh didepan mereka.

Renjun mengangguk, menyamakan langkahnya dengan Haechan yang sudah berada di depannya.

Hari itu, kedua anak Adam tersebut belajar一 yang sebenarnya tidak sampai 30 menit, namun cukup bagi Haechan untuk mengajari Renjun yang cepat memahami pelajaran.

Sisanya, mereka mengobrol diatas ranjang milik Haechan, tertawa saat melihat-lihat majalah yang ditemukan diatas nakas, dan membangun lego.

Sudah jam 7 malam, Renjun pulang kerumahnya. Ia melambaikan tangan kearah Haechan yang berada di pekarangan rumahnya, "dadah!"

Haechan ikut melambaikan tangan, diikuti oleh ibunya yang muncul kemudian. "Dadah, Nak Renjun! Kapan-kapan main lagi, ya!"

Renjun mengacungkan jempolnya, lalu mulai berjalan pulang ke rumahnya.

"Anaknya baik, ya."

Haechan yang mendengar pujian yang dilontarkan ibunya kepada Renjun mengangguk pelan.

"Mama seneng deh liatnya," sang Ibu tersenyum pelan lalu menutup pintu pagar. "Udah sana masuk. Bengong terus kamu."

Haechan hanya bergumam pelan, lantas kembali memasuki rumahnya.

Sementara ibunya yang sudah selesai menutup pintu pagar menatap punggung Renjun yang perlahan menjauh.

***

A/N: book ini udah 1k reads?? 💘💓🥺💞💝

201030

(372 Words)

Tropical Night | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang