Flashback 4

856 117 0
                                    

Flashback kelas 9.

-

"Renjun!"

Renjun menoleh. "Na!"

Pemuda bernama Jaeminㅡsahabatnya yang sebenarnya baru Renjun kenal sejak semester pertama kelas 9ㅡmenunjukkan senyum lebarnya.

Sekarang adalah hari pertama mereka memasuki semester kedua kelas 9, setelah satu bulan libur.

"Gimana liburan kemarin?" Tanya Renjun.

"Bosen." Satu kata terucap dari bibir yang lebih muda.

Renjun terkekeh, "kenapa?"

"Nggak ada orang di rumah. Lo nggak kerumah gue, sih," Jaemin mencebikkan bibirnya.

Renjun mengangguk. "Liburan gue juga ngebosenin, kok."

"Ayo, buruan ke lapangan," Jaemin menarik lengan Renjun agar keduanya cepat sampai di lapangan.

Renjun mengikuti Jaemin berjalan menuju lapangan. Sesekali, keduanya menunduk saat melewati para guru-guru yang berlalu-lalang.

"Ada pacar lo, tuh," Jaemin menunjuk ke arah seseorang di depan mereka.

"Ssst! Jangan keras-keras," Renjun memukul bahu Jaemin. Yang dipukul tertawa.

"Dejun..." Renjun memanggil nama kekasihnya sejak beberapa bulan yang lalu itu.

Xiaojun menoleh. "Renjun?" Ia tersenyum dan merangkul bahu yang lebih muda.

Xiaojun dan Renjun sebenernya udah tau satu sama lain sejak kelas 7, tapi pertama kali ngobrol kelas 8 akhir. Waktu itu, Xiaojun yang ngeliat Renjun kehujanan langsung buru-buru nawarin yang lebih tua payung. Alhasil, mereka payungan dan ngobrol berdua sampai Renjun tiba dirumahnya. Setelah 2 bulan, mereka mutusin buat pacaran.

"Sini, baris didepan aku," Xiaojun menuntun Renjun untuk berbaris didepannya.

"Thank you."

Jaemin merengut, guenya nggak ditawarin.

Pagi itu berjalan baik. Mulai dari pidato singkat kepala sekolah mereka hingga saat masuk ke kelas masing-masing.

"Loh?" Jaemin menepuk-nepuk lengan Renjun sesaat setelah mereka memasuki kelas, "ada anak baru." Ia menunjuk ke jendela luar kelas.

Awalnya, Renjun tidak menaruh peduli. Murid yang pindah di semester kedua? Aneh.

Tapi matanya membelalak saat melihat orang yang datang.

Haechan?

Renjun mengerjapkan matanya berkali-kali. Mau dilihat dari manapun, murid baru yang datang adalah Haechan.

Takdir sedang mempermainkan Renjun.

-

Hari-hari berikutnya, semua hal berjalan normal. Renjun memilih fokus dengan Ujian Nasional yang sudah didepan mata dan Xiaojun.

Tentang Xiaojun... Renjun merasa ada jarak yang terbentang lebar diantara keduanya. Mereka masih ngobrol pas lagi jam-jam istirahat, tapi diluar itu, Renjun dan Xiaojun sibuk dengan urusan masing-masing. Renjun yang sibuk belajar dan Xiaojun yang sibuk dengan turnamen basket.

Hingga suatu siang di belakang sekolah, Xiaojun memutus ikatan keduanya.

Saat Renjun bertanya, alasan yang diberikan oleh yang lebih tua adalah, "bosen."

Awalnya, Renjun sedih.

Hingga dua hari kemudian, terdengar simpang-siur dari teman-temannya bahwa Xiaojun menembak perempuan dari sekolah lain.

Renjun sudah tidak peduli lagi.

Hidup harus terus maju, kan? Renjun masih punya Jaemin, juga Yerim, kakak kelas yang akhir-akhir ini sering mengajaknya mengobrol.

Renjun malas mengakui hal ini, tapi... Sepertinya, hubungannya dengan Haechan mulai membaik. Awalnya semua berjalan canggung. Walaupun sekelas, keduanya nggak pernah ngobrol sepatah kata pun.

Ada banyak pertanyaan di benak Renjun. Kemana pemuda itu dulu pergi? Padahal Haechan juga tahu, Renjun nggak ada teman kecuali dirinya. Mana pergi nggak bilang-bilang. Kesel.

Tapi sekarang, dengan fakta bahwa Haechan kembali disisinya, cukup untuk membuat Renjun merasa tenang.

-

A/N: AAAaAAAaaaaA gue 2 minggu lagi udah uas aAAAAaAa tolong pls materi gaada yg masuk pusing :( btw ini flashback terakhir wow ^_^ bingung gasi sama cerita ini kalo ada kritik pls kasitau gue 🥺🥺🥺🥺🥺

201122

(481 words)

Tropical Night | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang