12

1K 145 1
                                    

Hari Renjun yang awalnya berjalan baik berubah menjadi buruk karena mantannya, Xiaojun, terus mengikutinya sejak mereka tiba di museum.

Bahkan sampai mereka makan siang, Xiaojun tak henti-hentinya mengajak Renjun berbicara hal-hal tidak penting.

Padahal dulu Xiaojun yang duluan mengakhiri hubungan keduanya.

Renjun juga mengutuk dirinya sendiri, kenapa ia tidak bisa keluar dari situasi awkward antara dirinya dengan mantannya yang satu itu.

"Jujur, Jun, gue nggak suka ngeliat lo sama Haechan," Xiaojun berkata pelan setelah ia menyelesaikan santapan siangnya.

Renjun diam, memilih untuk tidak membalas ucapan Xiaojun.

"Haechan nggak baik buat lo."

Cukup sudah, Renjun naik pitam. "Atas dasar apa lo ngomong begitu?"

Beberapa murid disekitar mereka mulai memperhatikan pertengkaran yang sedang terjadi.

Xiaojun menatap Renjun lalu tertawa pelan. "Inget waktu lo mergokin dia di taman? Dia pacaran sama gurunya, Jun. Makanya dia berhenti les."

"Nggak usah ngada-ngada!" Muka Renjun merah padam.

Anak-anak yang mendengar ribut-ribut dari arah meja Xiaojun dan Renjun mulai mendekat. Mereka juga sebenarnya tau masa lalu dari kedua anak Adam tersebut.

Jaemin datang menghampiri Renjun dibangkunya lalu melayangkan tatapan sinis ke Xiaojun, sebelum membawa Renjun pergi dari sana.

"Lo nggak apa-apa?" Jaemin bertanya ke Renjun lalu mengusap rambutnya.

Renjun tidak menjawab, tatapannya kosong.

"Lo pada nggak usah cepu ke guru." Jaemin mendesis pelan ke arah barisan murid kelas 10.

"Sip, Na," mereka menjawab.

Jaemin membawa Renjun duduk di sebelahnya, lalu mengeluarkan botol air mineral dari tasnya.

"Kenapa, Jun?" Jaemin menyodorkan air mineral yang sudah ia buka ke Renjun.

Renjun menggeleng. Pikirannya masih fokus ke kata-kata yang sebelumnya dilontarkan oleh Xiaojun. Apakah semua itu benar?

Seakan bisa membaca pikiran Renjun, Jaemin menjejalkan air mineral ke mulut yang lebih tua, "jangan dipikirin."

Renjun batuk-batuk, "lo ngasih airnya bar-bar, anjir!"

Jaemin terkekeh lalu melihat ke arah pintu depan, "eh, guru-guru udah masuk."

Setelah itu, para murid dipertintahkan oleh guru mereka untuk berbaris rapih, tanda bahwa mereka akan pulang kembali ke pantai.

"Lo jangan jauh-jauh dari gue," Jaemin merangkul bahu Renjun.

Renjun tertawa pelan.

"Malah ketawa," Jaemin memicingkan mulutnya. "Kalo tadi nggak ada gue gimana. Bilang 'terima kasih Jaemin'." Dia menepuk dadanya bangga.

"Cih," Renjun menggeleng.

Kini Jaemin yang tertawa, tapi tawanya berhenti saat melihat Xiaojun yang sedang berbaris di depan mereka. Jaemin muak.

***

Sesampainya di pantai, para guru memberikan kebebasan bagi murid untuk bermain di pantai dari jam 4 sampai jam 6 sore.

Yerim, Jaemin, dan Renjun sudah sejak tadi duduk-duduk di pasir putih di bibir pantai.

"Nih, pake sunblock biar nggak kebakar," Yerim memberikan sunblock ke Renjun.

Tropical Night | HyuckrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang