O4. Take a Chance With Me

275 58 103
                                    

“ Kadang aku cuma anggap dia teman, tapi teman mana yang bisa buatku seberdebar ini? ”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ Kadang aku cuma anggap dia teman, tapi teman mana yang bisa buatku seberdebar ini? ”

—Mahessa Lenandra

Happy Reading 🩶

Di depan rumah Kayisha, Jayden tiba-tiba muncul dalam keadaan yang sulit dijelaskan. Kayisha bisa melihat dengan jelas luka merah di kening dekat pelipis Jayden yang masih sangat baru. Kekhawatiran segera menyelimuti dirinya saat melihat kondisi Jayden yang tampak lelah dan terluka.

"Jay astaga kamu kenap—"

Tiba-tiba saja Jayden memeluknya dengan erat. Kayisha tentu saja terkejut, hatinya berdegup kencang. Pelukan Jayden begitu kuat, seolah-olah pria itu tidak ingin Kayisha pergi kemanapun. Tangan Kayisha menggantung di udara, masih mencerna apa yang terjadi. Tapi ia bisa merasakan ketulusan dan keputusasaan dalam pelukan itu, membuatnya ragu untuk melepaskan diri.

Saat Jayden memeluknya, seolah dirinya adalah magnet yang bisa menarik semua perasaan yang dirasakan Jayden. Kayisha tanpa ragu membalas pelukannya.

"Sakit Kay..." lirih Jayden di sela pelukan mereka.

"Aku gabisa baik-baik aja tanpa kamu, aku..."

"Rasanya kaya mau mati..."

Kayisha melepas pelukannya menatap Jayden dengan tatapan sendunya.

"Kenapa ngomong kaya gitu?" Kayisha menghentikan kalimatnya, kemudian ibu jarinya menyentuh luka pada kening Jayden.

Tatapan mereka saling bertemu, Jayden melihat kekhawatiran pada wajah Kayisha.

"Ini kenapa banyak luka? kamu jatuh?"

Jayden mengangguk terpaksa berbohong, hanya saja ia tidak ingin membuat Kayisha khawatir padanya. Apalagi ini sudah mendekati tengah malam Jayden sadar, seharusnya ia tidak mengganggu gadis itu.

"Tunggu disini, aku ambilin kotak obat di dalam,"

Kayisha kembali masuk ke dalam rumahnya. Sembari menunggu, Jayden duduk di kursi panjang halaman rumah Kayisha. Suatu momen kembali teringat dipikiran Jayden.

Dimana dulunya tempat ini terisi suara tawa bahagia mereka. Ya, tempat Jayden duduk saat ini.

Momen mereka terlalu melekat, akan sulit dilupakan bahkan jika mereka sudah berpisah.

Tiba-tiba, Kayisha datang membawa kotak obat. Tanpa ragu ia langsung duduk di samping Jayden dan membuka kotak itu, memperlihatkan isi-isinya yang lengkap. Kayisha mulai menyiapkan segala yang diperlukan untuk merawat luka Jayden.

Jayden hanya diam menatap Kayisha begitu perhatian padanya. Saat tangan Kayisha mengarah pada kepalanya, Jayden ikut mendekat pada Kayisha.

Sakit, tapi Jayden masih bisa menahannya. Ini baru luka di kepalanya, Kayisha mungkin akan sangat terkejut melihat semua luka memar di seluruh tubuhnya. Jayden tidak ingin semakin membuat gadis itu khawatir.

Love story • Enhypen ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang