O9. Graduation

204 40 310
                                    

"Akhirnya wisuda~"

Seperti biasa, Jake dan lima kawan-kawannya selalu menjadi pusat perhatian ketika melewati koridor yang mulai ramai. Diantara mereka ber enam seharusnya ada Jayden, tapi mungkin karena masalahnya bersama Savian kemarin belum selesai Jayden memilih untuk memisahkan diri dari teman-temannya.

Di hari penting ini seharusnya mereka semua datang bersama biar orang-orang tidak mengira hal-hal tidak mengenakan terjadi pada pertemanan mereka.

Benar saja, tidak lama bisik-bisik itu terdengar.

"Jayden kok gak ada ya, lagi dimusuhin kah?"

"Gue liat Jayden dateng sendirian tadi,"

Meski samar-samar tapi mereka juga bisa mendengarnya. Terutama mereka semua yang membicarakan Jayden ngomong tepat di belakang mereka berjalan.

Muak, Mahessa muak mendengar nama Jayden. Untuk kali ini ia semarah itu dengan temannya sendiri, bukan karena apa tapi Jayden memang benar-benar menyebalkan. Pria egois yang hanya ingin dituruti permintaannya.

Mereka ber enam berpenampilan rapi pada acara penting hari ini. Ya, acara besar untuk merayakan kelulusan mereka. Setelah tiga tahun belajar di sekolah di mana setiap sudut tempat memiliki kenangannya. Akhirnya, mereka harus terpaksa meninggalkan semua kenangan itu.

Dan membuat momen baru pada tempat baru.

~••••~

"Cantiknya..."

Ditatap lamat-lamat sama Juno gadis berkebaya putih di depannya, tak mampu berpaling sedetik pun dari kecantikan Dheby hari ini. Rambutnya yang lurus terurai rapi, dihiasi jepitan berkarakter di sisi kanan dan kiri, memberikan sentuhan manis pada penampilannya. Riasan wajahnya tipis, cukup untuk menonjolkan fitur-fitur cantiknya tanpa berlebihan, membuat Juno semakin terpesona. Itu membuat Dheby tampak seperti bunga yang sedang mekar, memancarkan keindahan alami yang memikat hati Juno.

"Biasa aja, kamu sering liat aku kaya gini Jun.." Dheby tersipu malu dan tersenyum sembari menunduk memegang lehernya.

"Tapi kali ini cuaaanttiikkkk bangeetttt,"

Satu pukulan pelan diterima oleh Juno setelah mengatakan itu.

"Berlebihan Jun," Dheby memilih untuk berjalan mendahului Juno, pria itu menyusulnya dari belakang.

"Sayang!"

Langkah Dheby terhalang oleh Juno yang lebih cepat darinya. Rok songket yang dipakai gadis itu membuatnya terlalu irit melangkah sehingga Juno dengan cepat bisa menarik Dheby kembali.

"Jangan tinggalin aku.." katanya merengek kemudian meraih pergelangan tangan Dheby.

Dheby berhenti melangkah, "Eh? apanih pegang-pegang,"

"Gapapa, ayo kita duduk sebelum bangkunya diambil orang lain,"

Dheby dan Juno berjalan melewati area koridor bersama, hari ini banyak dekorasi mengesankan untuk merayakan wisuda mereka. Keduanya berjalan santai menuju aula.

"Jun," panggil Dheby.

"Kenapa?"

"Soal peringkat pertama-"

Love story • Enhypen ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang