BAB 8

6 1 0
                                    

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

MEMAKAN MASAKAN KULINER BUNGA SETANGKAI

Setelah beberapa menit berjalan kaki, akhirnya sampai juga di rumah makan "KULINER DESA BUNGA SETANGKAI" ucap Putri Latifah dengan senang dan gembira sekali.

Ternyata masakan kuliner yang di gemari para pemuda dan pemudi desa bunga setangkai adalah gulai rebung.

Wah kebetulan kali putri Latifah suka Lo dengan kuliner satu ini yang di kenal dengan gulai rebung.

Dalam beberapa menit putri Latifah dan Muhammad Syaifuddin menunggu , akhirnya gulai rebung pun siap dihidangkan oleh pelayan rumah makan kuliner bunga setangkai.

Setelah di hidangkan, putri Latifah dan Muhammad Syaifuddin pun memakan gulai rebung tersebut dengan hati yang gembira ,tetapi tata Krama dalam makan tetap di laksanakan.

Salah - satu contohnya yaitu:
- membaca doa sebelum dan sesudah makan,
-saat makan ,di wajibkan posisi duduk yang sopan ,
-tidak berbicara ketika makan,
- serta mencuci tangan sebelum dan sesudah makan.

Putri Latifah dan Muhammad Syaifuddin pun menikmati hidangan itu dengan serius dan menjaga tata Krama yang baik.

Suasana pun hening saat itu, yang terdengar hanyalah suara hiruk -pikuk kendaraan yang berlalu - lalang di jalan lintas ,tepatnya di depan rumah makan kuliner bunga setangkai yang posisinya pas di tepi jalan lintas bunga setangkai.

Lagi pun rumah makan kuliner bunga setangkai ini sepi pengunjung saat itu.

Selesai menikmati sedapnya aroma rempah - rempah campuran gulai rebung , putri Latifah dan Muhammad Syaifuddin pun duduk dan beristirahat sejenak di rumah makan itu.

Setelah beristirahat,putri Latifah dan Muhammad Syaifuddin melanjutkan perjalanannya untuk pulang .

Di dalam perjalanan, putri Latifah melihat ada sebuah rumah makan kuliner yang mana bangunannya begitu indah yang di hiasi dengan corak - corak atau ukiran kayu khas Melayu.

" Syaifuddin,itu juga ada rumah makan kuliner ya !,bangunannya begitu megah dan berkhas Melayu " ucap Putri Latifah seraya menunjukkan jari telunjuk kanannya ke arah rumah makan kuliner itu.

" Di sekitar sini kan persawahan semua putri, mana ada rumah makan ,yang aneh- aneh aja kamu ini putri" jawab Muhammad Syaifuddin sambil tersenyum , dikiranya putri Latifah itu hanyalah bercanda kepadanya.

" Itu Syaifuddin rumah makannya. Yang jelas di situ ada rumah makan ,ramai lagi pengunjungnya " jawab Putri Latifah seraya menunjukkan jari telunjuknya kearah rumah makan itu.

" Mana sih putri rumah makannya?, Saya tidak ada melihat rumah makan di situ,kamu jangan berperilaku aneh- aneh putri. Saya ucap lagi,di sini hanya ada persawahan putri" jawab Muhammad Syaifuddin kesal mendengar ucapan putri Latifah seperti itu.

" Maaf ya putri.Yang jelas kamu itu bukan nunjukin rumah makan, tetapi pohon besar putri,pohon besar seperti itu kok malah di katakan rumah makan" ucap Muhammad Syaifuddin sejenak menatap wajah putri Latifah dan seraya tertawa.

" Tetapi saya tidak ada melihat pohon besar lsyaifuddin, yang jelas itu rumah makan " ucap Putri Latifah yang tidak meyakinkan ucapan Muhammad Syaifuddin.

Suasana di tapi jalan yang wilayahnya menghijau terbentang persawahan saat itu sangatlah ribut ,karena Putri Latifah tidak percaya apa yang di katakan Muhammad Syaifuddin,begitu juga sebaliknya, Muhammad Syaifuddin juga tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Putri Latifah.

Berpetualang Menuntut IlmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang