A story that remains so cold, even though
it's all over but I will not let it go
Taehyung berdiri di dekat jendela kaca yang langsung menghadap ke kolam renang samping kamarnya. Dari sana dia tidak melihat apa apa selain malam yang gelap dan tenang. Menghembuskan asap rokoknya ke udara, Taehyung merogoh saku celananya mengambil ponselnya yang bergetar.
21.30
Min sugaKe club sini bosss. Kita tunggu!
Taehyung memasukan kembali ponselnya di saku celana, dia bahkan masih mengenakan seragam sekolah karena baru saja sampai dirumah. Tak ada yang tahu habis dari mana saja dia pergi karena anak bangtan pun tidak tahu menau tentang itu.
Suara pintu terbuka membuat Taehyung mengalihkan pandangannya. Melihat siapa yang datang merupakan sebuah kejutan bagi Taehyung. Ada sebab mengapa Taehyung tidak suka melihat kedatangan ibunya.
Mungkin karena menyadari raut wajah Taehyung yang jelas tidak suka dengan kehadirannya, Yeojin membuka mulutnya.
"Mama mau bicara"
Entah apalagi sekarang yang pasti Taehyung tidak ingin berbicara kepada ibunya. Makanya belum sempat Yeojin sampai mendekati anaknya itu, Taehyung sudah berjalan melewatinya.
"Taehyung mama ingin bicara denganmu!" Yeojin berjalan menyusul langkah Taehyung, mencengkram pergelangan cowok itu agar berhenti melangkah.
Yeojin mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. "Apa ini?"
Pertanyaan yang dilontarkan ibunya itu otomatis membuat Taehyung terkejut. Ia tidak menyangka Yeojin menemukan obat obatannya.
"Obat apa ini? Kenapa banyak sekali, kamu sakit apa?" Tanya Yeojin lagi membuat Taehyung semakin terdiam bingung menjawab apa.
"Kenapa kamu pergi ke psikiater? Mama juga menemukan hasil tes darah dan---"
"Kenapa sekarang mama perduli padaku?" Potong Taehyung. "Bukankah bisnis dan lelaki keparat itu jauh lebih berharga bagi mama? Kenapa mama repot repot kesini hanya untuk berbicara omong kosong seperti ini?"
"Taehyung jaga mulutmu!"
Taehyung tertawa getir. "Lihat. Mama bahkan masih bisa membelanya"
Cowok itu terlihat menghela napas, Taehyung hendak berlalu dari sana tetapi Yeojin meraih lengannya lagi dan Taehyung langsung mengibaskannya ke udara.
"Jangan buat aku marah mama"
"Apa kamu akan terus seperti ini? Mau sampai kapan kamu membenci mama? Apa kehilangan papa tidak cukup untukmu? Apa kamu benar benar ingin hidup sendiri?" Kali ini Yeojin tidak bisa menahan unek unek di dalam hatinya.
"Melihatmu seperti ini apa itu tidak membuat mama sedih? Kamu itu anak mama. Meskipun mama mungkin tidak memperlakukanmu dengan baik tetap saja kamu itu Taehyung anak mama"
"Benarkah? Apa aku masih hidup di hati mama?"
"Taehyung---"
"Aku sibuk" tandas Taehyung kemudian berbalik pergi. Baginya masih selalu sama, percuma berbicara dengan ibunya, hanya membuang waktunya saja.
Melihat kepergian Taehyung tak ada yang bisa Yeojin lakukan kecuali diam membiarkan. Ia menunduk menatap beberapa obat yang ia temukan di kamar anaknya itu.
Yeojin merasa ia gagal menjadi seorang istri dan juga ibu. Mengerti tentang kondisi anaknya saja dia tidak tahu. Yeojin tidak tahu apa sebenarnya yang Taehyung sembunyikan darinya. Mengapa cowok itu memiliki banyak sekali obat dan yang lebih heran kenapa Taehyung melakukan psikoterapi? Yeojin yakin sekali bahwa Taehyung masih mempunyai banyak rahasia yang belum ia ketahui.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME
FanfictionMenceritakan tentang Kim Taehyung (tokoh utama dalam cerita ini) yang kehilangan seorang panutan dalam hidupnya. Hidupnya tidak seperti yang di bayangkan orang lain. Meski bergelimang harta, Taehyung merasa hidupnya sepi dan tidak berarti. Belum la...