Surat Hogwarts.1

1K 75 18
                                    

Jan lupa vote.

------------

Sore di rumah (Name)Yang sunyi, karna semua keluarganya lagi sedang pergi entah kemana (Name) tidak peduli kemana mereka semua.

(Name) baru akan rebahan tapi terhambat karena handphone nya tiba tiba berbunyi itu membuatnya kesal dan segera mengambil handphone nya yang berada di meja dan mengangkat telpon

(Name) POV.

"Ini yang menelpon siapa lagi, gangguin aja," gerutu ku walau begitu telponnya tetap ku angkat.

"Halo, ada apa? Ini siapa? Gangguin orang aja," ucap ku dengan nada kesal dan di sebrang telpon sana hanya terdengar sebuah cekikikan kecil.

"Hehe maafin gua ya (Name), ini gua Clarissa dan sedang bosan di rumah, gua bisa kan kerumah lu?" tanya Clarissa sahabat ku yang ternyata menelpon.

"Ya ya boleh kok lagipula rumah juga sedang sepi, semuanya lagi pergi dan gua juga sedang bosan di rumah jadi kesini aja, sekalian ajakin Anisa, kita akan melanjutkan permainan kita," ajak ku sambil melihat ke luar jendela.

"Ok tunggu sebentar lagi kami bakal datang," jawab Clarissa.

Yap bener rumah kami bertiga tidak lah jauh, berjalan kaki saja bisa sampai dengan cepat.

"Yaudah iya cepetan sedikit sekalian bawain cemilan juga," ucap ku dan sepertinya di sana Clarissa hanya bisa menghela nafas kasar. "Baiklah iya iya, telponnya gua matiin ok, see u," ucap Clarissa dan mematikan telpon.

"Ya ya."

Tut...Tut..Tut..

Aku pun Kembali merebahkan tubuhku ke kasur akhirnya bisa rebahan. Aku juga memikirkan bagaimana rasanya bersekolah di sekolah sihir Hogwarts.

"Rasanya sekolah di dunia sihir itu gimana ya? Gua gak sabar menunggu surat Hogwarts," ucapku dengan penasaran dan tentunya senang. "Tapi .... katanya di sana menulisnya menggunakan pena bulu dan tinta, hadeh jadi tidak bisa pake pulpen dong kalau begitu," lanjut ku sambil cemberut.

Daripada aku memikirkan hal yang tidak penting jadi ku lebih baik tidur sebentar saja sebelum mereka datang. Diriku cukup lama menghayal hingga akhirnya saat ku akan terbawa ke alam mimpi.

Ning! Nong!!

Bel berbunyi.

"Ya Tuhan ku, bisa tidak sehari saja mereka tidak menganggu ku?"

Author Pov

(Name) pun turun dari kamarnya karna kamarnya berada di lantai dua, mereka sekeluarga memang tidak memakai peri rumah karna mereka tidak mau nyusahin para peri rumah lagipula mereka tinggal di lingkungan jarang ada penyihir atau bahkan tidak ada. Sesampainua di depan pintu dia langsung membukanya dan kedua sahabatnya langsung masuk.

"Astaga kalian dari dulu gak pernah berubah, dari dulu langsung main masuk saja," ucap (Name) sambil nyimbangin diri nya yang hampir jatuh ulah kedua bocah itu

Mereka berdua hanya bisa nyengir tidak bersalah seakan keduanya tidak melakukan kesalahan. "Maaf lah, lagipula kalau lu udah tau kami bakal seperti itu ngapain masih di depan pintu," ucap Anisa tak mau kalah.

"Nye nye nye," ejek (Name) sambil nyerigai "udah yok langsung ke kamar gua dah."

Mereka pun langsung ke kamar dan melanjutkan permainan mereka sebelumnya, apalagi kalau bukan permainan Ludo yang bahkan dari kemarin pun mereka belum bisa menyelesaikannya karena mereka saling memasukan satu sama lain ke kandang nya. Mereka sibuk bermain sambil memakan cemilan yang di bawa oleh Clarissa.

Tuk tuk tuk!

Terdengar suara jendela seperti di ketuk oleh sesuatu, fokus ketiganya langsung buyar dan dengan bersama melihat ke arah jendela. Ternyata yang mengetuk jendela adalah seekor burung hantu dengan sebuah surat di paruh nya.

"Eh?" bingung (Name) lalu mendekat ke jendela dan membuka jendela yang di ketuk oleh burung hantu tadi.

Burung hantu itu pun masuk ke kamar (Name) Dan berputar putar di atas trs hinggap di meja belajar (Name). (Name) pun menghampiri burung hantu itu di ikuti oleh dua sahabatnya.

"Eh surat? Tapi dari siapa," ucap Anisa. "Coba ambil aja mungkin itu surat dari Hogwarts yang lu sering ceritain ke kita tentang sekolah sihir yang di London," ucap Clarissa.

(Name) pun mengambil surat itu dan memberikan burung hantu itu sebuah biskuit dan burung hantu itu keluar dari kamar (Name) lewat jendela tadi.

"Eh iya beneran dari Hogwarts dong tapi kok ada dua?" ucap nya senang tapi langsung heran soalnya ada dua surat padahal yang ia tau cuman dia penyihir. "Eh ada surat untuk Clarissa juga njir," lanjut nya kaget dan memberikan surat itu ke Clarissa.

Anisa dan (Name) menatap Clarissa kaget dan yang di tatap pun jg kaget soalnya kenapa dia juga dia mendapat kan surat Hogwart, seketika pun hening hingga.

"Coba kalian buka aja, gua penasaran dah," ucap Anisa menghancurkan keheningan. (Name) dan Clarissa pun akhirnya membuka surat itu bersamaan.

"anjir oy bahasa Inggris cuk, gua mana ngerti, wah ni surat ngeremehin bahasa Inggris gw," kata Clarissa kesal sebab dia tidak mengerti sama sekali soal surat itu.

"ya emang lah kalau surat surat kek gini tu pakainya bahasa Inggris njir, sini gua bantu translate tin," kesal anisa melihat sikap sahabatnya itu.

setelah nge-transletin isi surat itu seketika ruangan itu jadi hening sebentar, ketiganya saling menatap satu sama lain dan tiba tiba keheningan di pecahkan oleh Clarissa.

"What?! Jadi maksud surat ini, gua masuk Hogwarts gitu?! Gimana bisa padahal gua kelahiran muggle, TIDAK ADA SIHIR!!" teriak Clarissa kaget yang langsung mengagetkan dan membulatkan mata (Name) Dan Anisa.(Name) pun berusaha mengendalikan kekesalannya terhadap Clarissa, kenapa ada ini tidak mengerti mengerti sih.

"Yaa itu artinya anda nona Clarissa yang terhormat ini seorang muggleborn, muggle yang punya sihir," jelas (Name) kesal dan Clarissa mengangguk polos mengerti.

"Yah berarti gua di tinggal sendirian dong sama kalian," ucap Anisa yang merasa bakal kehilangan sahabat sahabatnya. "Ya kan emang gitu, maaf nisa," ucap (Name). "Ya maaf Nisa, kami tidak bisa memaksa mu jadi muggleborn seperti ku," lanjut Clarissa.

"Sekarang tanggal berapa?" tanya (Name) menatap kedua sahabatnya.

"29 agustus," jawab barengan Clarissa dan Anisa itu seketika membuat (Name) terkejut.

"What?! Gini nih pasti tuh burung hantu kirim surat burung hantu **** ekspres makanya terlambat datang! Clarissa nanti malam siapkan semua pakaian mu, usahakan koper mu jangan terlalu penuh karena kita perlu membeli perlengkapan lain di Diagon Alley!!" teriak (Name) heboh sambil menguncang tubuh Clarissa., gimana gak kaget dan hebohkan kalau tanggal 1september itu mereka sudah harus ke Hogwarts.

"Bentar diagon alley tu apa?" tanya barengan Anisa dan Clarissa. "Tempat para penyihir pergi berbelanja keperluan letaknya di London," jawab (Name) di berhenti menguncang tubuh Clarissa.

"Ehh!! Jadi gua ke keluar negri dong?" tanya Clarissa kaget yang di anggukin oleh (Name) dengan kesal.

"Kalian bisa gak sih gak teriak teriak sakit nih kuping gua laman lama juga bakalan meledak," kesal Anisa melihat kedua sahabatnya yang sedari tadi teriak.

Mereka berdua hanya nyengir mendengar itu. "Maaf nis," ucap barengan Clarissa dan
(Name). "Oh ya juga Clar lu harus belajar bahasa Inggris, ntar di sana kita bahasa Inggris oy bukan indonesia, gua gak mau terus terusan translate ntar," suruh (Name) tiba tiba.

"iye iye ntar gua belajar, tapi gak mungkin kan satu malam gua langsung lancar," kesal Clarissa. Anisa dan (Name) hanya bisa ketawa. "Yasudah ayok di lanjut lagi, TADI GUA MENDAPATKAN ANGKA 8 BERARTI .... CLARISSA PUNYA LU KEMBALI KE KANDANGNYA."

-------------------

Ok udh dulu sampai jumpat, jangan lupa vote ya semaunya.


6, November, 2020.
(Awal publis.)

22, Oktober, 2021.
(Revisi.)

Stay With Me || Draco MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang