hari yang paling banyak orang inginkan berputar balik dengan allison. allison nggak mau sama sekali berada di aula malam ini. semua orang berdansa dengan pasangan nya, sedangkan ia? berdiri di dekat sound system.
‘memalukan’ batin nya.
“tuh kan aku bilang juga apa, kamu pasti nggak ada temen dansa” ucap lelaki yang ada di sebelah nya saat ini sambil tertawa.
“kamu bisa diem nggak? malfoy?” tanya allison. draco menggeleng, “nggak sih....”
“udah ah aku mau balik, duluan” saat allison hendak beranjak, draco menariknya ke dalam pelukan nya.
“sini aku peluk, kamu kalau dilihat-lihat dari jauh, kayak rapuh gitu, nggak ada semangat hidup”
‘kamu benar draco’ ucapnya dalam batin.
allison membalas pelukan draco, hingga draco membuka suara kembali. “ayo dansa sama aku”
“ah nggak, aku nggak bisa. aku mau ke kamar aja” tolak allison. draco nggak peduli. ia menaruh tangan kanan allison di pundak nya, lalu ia kaitkan tangan yang satu nya dengan tangan allison.
kemudian ia memberi perintah kepada allison untuk menatap nya. allison menuruti lalu berbisik, “aneh tahu aku nggak bisa dansa sama sekali, mending kamu cari orang lain”
dia geleng, “nggak. sekarang kamu maunya apa?” tanya draco. allison diam, sedang berpikir.
“um? ganti baju, terus keluar cari angin” katanya ragu.
“ayo! sama aku. ketemuan di depan asrama” perintah nya lalu meninggal kan allison diam tak berkutik di tempat.
“kok dia banyak ngatur sih?” ucap allison.
“kamu serius?” allison mengangguk, “serius. aku setiap malam kesini, nggak setiap sih, kalau lagi banyak pikiran aja”allison dan draco berjalan kearah bukit di dekat godden forest.
“aku baru tahu di dekat sini ada sekolah sihir juga”
‘aku koreksi ya draco, ini sekolah sihir khusus untuk para penyihir setengah dewa’ ucap nya dalam batin.
“iya sih, bagus tahu —dah sampe!” ucap allison antusias.
allison duduk diatas bukit bersama draco. draco ambil posisi di sebelah kanan allison.
“aku nggak pernah lihat pemandangan sebagus ini sebelumnya, ya karena memang aku nggak pernah kesini sih”
“kamu harus sering sering kesini –eh coba lihat draco ada bintang jatuh, ayo buat wishes”
“kamu aja”
“kamu aja, aku udah waktu itu” draco mengangguk. ia ucap kan satu permintaan,
‘terus buat gadis di sebelah ku ini selalu sama aku, dan jaga dia, aku cuman mau ia sehat dan terus di samping ku’ ucap draco dalam batin.
“kamu minta apa?”
“rahasia”
“permintaan terbesar kamu?” draco mengangguk, “iya, besar sekali sampai sampai susah di gapai”
“padahal kalau orang jaman dulu bilang, jangan nanggung punya mimpi itu, mimpi setinggi langit sih intinya”
“memang, tapi harus lihat diri kita sendiri sih, kita berada di posisi apa”
allison mengangguk, “memang, dari situ aku berhenti bermimpi”
“tapi kemarin kamu bilang, kamu habis membuat permintaan”
“iya, itu sekitar satu tahun lalu”
“kamu berhenti bermimpi karena? mimpi mu nggak jadi kenyataan?” allison mengangguk.
‘iya, mimpi ku cuman jadi angan angan’
“udah biasa sih, lagian ada ribuan orang juga yang sama kayak aku”
setelah itu hening, nggak ada satu pun dari mereka membuka suara. mereka menikmati dingin nya angin malam.
“aku waktu pertama kali lihat, kamu nggak seramah ini, temen main kamu juga cuman adrian sama si terence itu” allison menoleh kearah draco.
“serius?” draco ngangguk, “kamu dingin, setiap aku berpapasan sama kamu, bertatapan sama kamu, dari mata kamu tuh kayak nyimpan dendam sama aku”
allison tertawa, “iyakah?”
“tapi waktu aku pertama kali ketemu kamu, aku kira kamu yang dingin, sama angkuh, ya memang angkuh sih tapi gak sedingin yang aku bayangin malah nyebelin”
draco tertawa, “aku nggak nyebelin kalau kamu gak cari masalah sama aku aja”
“hey kamu inget waktu kamu tanya pansy ‘ini siapa pansy?’ terus pansy jawab ‘allison winston’ kamu cuman jawab ‘oh’ tau nggak sih, aku sebel sama kamu saat itu, ngapain tanya kalau cuman buat jawab ‘oh’ masih mending kalau kamu puji aku”
“kamu mau dipuji?” allison ngangguk mantap, “ya iyalah!, first impression mu ke aku jelek banget”
‘ya itu nyata, walaupun aku keturunan ares, dan selalu berapi rapi yang kata kebanyakan orang bilang itu, tapi jujur aku nggak sebegitu nya...’ lanjut allison.
“yaudah aku puji kamu”
“malam ini kamu cantik, sempurna”
“ah bohong! harus nya kamu muji aku bukan karena di suruh ih!”
“aku serius allison winston....” ucap nya. allison menatap draco tak percaya. pipi allison juga memerah, hati nya menghangat.
“you make warm my heart, draco malfoy”
“iya kah? dih malu malu, kamu mudah tersipu ya?? fix kamu suka sama aku fix”
aku geleng, “percaya diri banget sih!?”
pernahkah kalian berpikir, bahwa kalian bukan orang yang mudah tersipu? atau mudah bawa perasaan ke orang perihal hati? kalau iya, itu tanda nya kalian menaruh perasaan lebih ke orang itu, kamu percaya diri nya adalah satu satunya.
+TBC
tuberkolosis 😁becanda ✋
KAMU SEDANG MEMBACA
suffering ft. draco malfoy
Fanfiction❝𝗮𝗸𝘂 𝘀𝗮𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗸𝗮𝗺𝘂, 𝗮𝗹𝗹𝗶𝘀𝗼𝗻❞ yang selalu ada, bakal kalah sama? yang tiba tiba datang. © jaevies, 2020