04 < Pura-pura Lupa >
^ selamat membaca cerita Senja di Ujung Sendu, jangan lupa mengikhlaskan orang yang sudah menyakiti kita.
Now Playing = Pura-pura Lupa – Mahen🎶
.
.
.Sedari tadi Rara sibuk dengan benda elektronik miliknya. Rara dengan serius dan telaten merangkum materi yang sudah hampir selesai. Dia mengorbankan jam tidur dan istirahatnya hanya demi mengerjakan tugas yang super banyak ini. Rara pusing, ini karena efek begadangnya.
Ceklek
Ibu Rara datang dengan membawa nampan yang berisi makanan. Meletakkan di pinggir meja lalu membelai rambut putrinya ini.
“Makan dulu nduk, lanjutkan nanti. Ingat jangan sampai kecapekan lho.” Ujar Ibu Rara.
Rara capekkk sekali Bu! Batin Rara tapi enggan menjawab seperti itu, takut akan membuat Ibu yang sangat Ia sayangi khawatir dan pasti ujung-ujungnya menasihati.
“Iya Bu, Rara makan ini,” jawab Rara sambil mengambil nasi dan langsung memakannya.
“Yaudah Ibu mau pergi ke rumah budhe, kalau nanti mau keluar jangan lupa kunci pintu.” Pinta Ibu.
“Siap komandan!” kekeh Rara.
Setelah menyelesaikan makannya, Rara melanjutkan mengerjakan tugas. Rara kesal, ingin sekali menyobek buku ini. Ingin rasanya membanting notebook miliknya, tapi sayang.
Kurang lebih empat puluh menit, Rara akhirnya selesai. Ia rebahan dan ingin melanjutkan tidurnya.
Drtt
Drtt DrttBuru-buru Rara mengecek ponselnya.
-----------------------------------------------------------------
Kak Gannie Jo
Selamat Pagi Tuan Putri
Jangan lupa makan, jangan lupa mandi, jangan lupa nafas heheh
O iya, jangan lupa rindu juga ya ckck
09.32Selamat Pagi Kembali Kak
Hehehe Rara sudah nafas kok. Kak Gannie gimana?
Iya Rara rindu huhuhu
09.34-----------------------------------------------------------------
“Haduhh, Kak Gannie memang mood banget si.” Racau Rara sambil tersenyum tidak jelas.
Rara menunggu balasan dari Kak Gannie hingga tertidur, sampai suara abangnya yang mengedor-gedor pintu Rara pun tidak terdengar saking capek dan lelahnya Rara.
***
Rara terbangun dengan terpaksa karena ingin pergi ke kamar mandi. Selesai dari kamar mandi Rara terkejut, ini sudah jam lima. Bukan apa-apa, Rara sudah ada janji dengan Pak Alam untuk bertemu pukul enam sore. Jangan tanya siapa yang menghubungi duluan, ya jelas Rara lah. Dia meminta nomor Pak Alam keseluruh temannya, dan untungnya Rara berhasil mendapatkan.
“MAMPUS TELAT!” ujar Rara dan langsung segera mandi dan bersiap-siap.
Setelah selesai Rara segera memesan ojek online dan keluar dari rumah. Tak lupa juga mengunci pintu sesuai perintah ibunya. Setelah menunggu hampir 10 menit, ojol yang dipesan Rara datang. Dengan segera Rara naik dan memakai helmnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arunika dan Senja
Fiksi UmumKau adalah senja untukku. Sejauh apapun kita, aku maunya kamu. Di buku ini, jangan dulu kau izinkan perempuan lain menuliskan tentang kamu ya? Tunggu aku :)