1. Ambigu (Jensoo)

3.1K 268 56
                                    


Disini gw buat Jisoo sebagai interseks ya, karena interseks lebih masuk akal bagi gw dan ada orang-orang mengalaminya.

Jika nggak tahu interseks cari di google.

****

Pukul 06:30 pagi, Jisoo malah anteng tiduran di sofa, menonton serial animasi kesukaannya.

Yaitu Avatar The Lagend Aang. Film kartun kesukaannya yang tak boleh ia lewatkan setiap pagi setelah bangun tidur.

Istri Jisoo keluar dari kamar, ia meminum air putih dan melihat Jisoo masih seperti ayam sakit di sofa, rambut acak-acak serta tangan yang tanpa sadar terus menggaruk perut dan paha.

"Demi Tuhan mama, kenapa harus orang seperti dia yang menikahi ku."

Saat jeda iklan, Jisoo melihat istrinya sudah memakai seragam dan siap berangkat sekolah, jika istrinya sudah mau berangkat sekolah itu artinya jam waktunya Jisoo mandi.

"Jen.." Jisoo bangkit dari sofa, ia menghampiri Jennie yang bersiap kesekolah. "Mau gw anter nggak? Tunggu 5 menit ya."

Mata Jennie tentu melotot. 5 menit dari Jisoo yang belum mandi, rambut acak-acakan, belek mata dimana-mana, serta bekas iler sampai pipi. "Lo kesekolah cuma cuci muka ganti baju doang?"

"Nggak! Gw cuma ganti baju.."

"Sial!!" Jennie langsung pergi, meninggalkan Jisoo yang suka cengengesan tertawa mengerjai istri judes nya.

Setelah Jennie pergi, Jisoo masuk ke kamar mengambil handuk lalu masuk kekamar mandi. Jisoo bohong jika ia hanya cuci muka saja kesekolah, ia pasti mandi. Gengsi dong kalo nanti badannya bau, tidak bisa tebar pesona dengan cewek-cewek.

Dan Jennie ia terus mengumpat di dalam mobil, diantara begitu banyaknya orang di dunia ini, kenapa harus Jisoo yang menjadi istrinya.

Jisoo itu buruk, nakal, pemalas, pengangguran, dan juga mata keranjang. Dan orang tuanya malah menjodohkan ia pada Jisoo yang gadis bobrok.

****

Jisoo memarkirkan motor Vespanya di kantin luar sekolah, kantin biasa anak nakal berkumpul.

Dari kantin, Jisoo mendengar upacara bendera sedang berlangsung, "Emang sekarang hari senen ya."

"Gw juga baru tahu.." jawab Lisa sembari memakan soto.

Lisa teman seperguruan Jisoo sejak kelas 1 sampai kelas 3 sekarang. Persahabatan mereka tidak terpisah seperti sendal jepit yang sepasang. Jika satunya hilang, satu tidak berguna lagi. Jika Jisoo telat Lisa juga telah, itu kata Lisa sebab ia setia kawan, padahal kenyataannya memang gadis berwajah Barbie itu kebiasaan bangun siang.

Dari kejauhan Jisoo juga melihat putih-putih, maksudnya anak-anak yang ikut upacara.

Dan diluar gerbang sekolah juga ada yang ikut upacara bagi murid yang telat. Jisoo tak peduli, ia masih punya jalan lain untuk masuk kelas.

"Ke rumah nenek yuk."

"Nggak sarapan lo?"

"Nanti lah, pas pelajaran Matematika."

Jisoo berjalan ke belakang sekolah, di ikuti Lisa, mereka pergi kerumah kayu yang di huni nenek dan kakek, si kakek telah pikun dan matanya juga rabun senja sebab si kakek telah hidup dari zaman perang dunia ke 2. Jisoo tak bohong itu.

Dan nenek masih sehat terlihat belum terlalu pikun, sepasang suami istri ini hidup berdua tanpa anak. Jisoo pernah mendengar jika sepasang tua renta ini punya anak, namun ia tak tahu cerita kenapa sepasang tua renta ini hanya memilih hidup berdua digubuk tua tanpa ikut anak mereka.

What if....?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang