Kaki Deo terhenti pada malam yang masih basah tanahnya. Menaruh buket bunga mawar berwarna merah di atas pusara itu.
Tangannya tergerak mengusap nisan, nisan bertuliskan nama orang yang pernah bahkan sampai saat ini mengisi hatinya.
"Jawaban lo jelek, An. Padahal tinggal bilang enggak sama gue," ucap Deo masih berusaha terkekeh.
Banyak hal yang Deo mengerti dengan pergi nya Senja. Tentang keikhlasan, tentang arti pengorbanan.
Kesabaran, mungkin sore ini atau sore di esok hari senja masih akan tetap datang menyapa Deo.
Tapi, Senja Anjani tidak akan pernah kembali untuknya.
Hanya bisa menyampaikan pesan lewat sebuah doa, berharap Tuhan masih mengizinkan dua hati yang sudah berbeda dunia untuk masih saling mencintai, atau justru hanya perihal melepaskan.
"Gak apa-apa, An. Deo ikhlas kalau kamu udah gak sakit lagi."
Tentang rasa yang masih tersisa di hati, biar pencipta yang menghapusnya sendiri.
"Apa yang harus Deo kasih tau lagi sama kamu, An. Kehancuran Deo?"
Deo tidak menyesal mengenal gadis bernama Senja Anjani.
Yang Deo sesali hanyalah, terlambat mengenal gadis baik hati itu.
Deo berterima kasih, secara tidak langsung Anjaninya telah memberi tahu Deo tentang satu hal.
Ayahnya adalah laki-laki yang tetap mencintai sang ibu hingga kini.
Ayah Deo adalah dokter Dipta, Pradipta. Dokter yang sempat menangani Senja.
Setelah kepergian sang ibu, Deo berfikir Pradipta sudah melupakan mereka.
Deo sempat membenci ayahnya karena telah gagal menyelamatkan sang ibu dari kanker.
Tapi hari di mana Anjani pergi, Deo menyadari jika takdir yang telah membawa ibunya pergi.
"Terima Kasih, An. Karena kamu Deo tidak larut dalam rasa benci yang Deo ciptain sendiri."
Deo pergi, meninggalkan tempat yang mungkin akan sering ia kunjungi nanti.
Karena cinta pertamanya ada di sini. Anjaninya.
The End.
***
Maaf Gaje, ini udah 23.59
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja [TAMAT]
Novela JuvenilSenja sosok wanita cantik dan kuat, yang bertekad Ingin menyatukan kembali keluarganya. Namun, Tuhan berkata lain, ia harus melawan penyakit yang baru ia ketahui saat ini. Hampir menyerah dengan keadaan, sampai dia bertemu dengan sesosok makhluk Tu...