Part 8

6.1K 718 95
                                    

"𝚂𝚒𝚋𝚞𝚔 𝚊𝚓𝚊 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊, 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛 𝚊𝚔𝚞 𝚐𝚊 𝚋𝚞𝚝𝚞𝚑 𝚊𝚜𝚞𝚙𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐" - 𝙺𝚛𝚒𝚜 𝙹𝚞𝚗𝚐𝚠𝚘𝚗 𝙷𝚊𝚛𝚍𝚒𝚗𝚊𝚝𝚊

"𝚂𝚒𝚋𝚞𝚔 𝚊𝚓𝚊 𝚜𝚎𝚖𝚞𝚊𝚗𝚢𝚊, 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 𝚙𝚒𝚔𝚒𝚛 𝚊𝚔𝚞 𝚐𝚊 𝚋𝚞𝚝𝚞𝚑 𝚊𝚜𝚞𝚙𝚊𝚗 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐" - 𝙺𝚛𝚒𝚜 𝙹𝚞𝚗𝚐𝚠𝚘𝚗 𝙷𝚊𝚛𝚍𝚒𝚗𝚊𝚝𝚊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.














"Nek, mas ke rumah bang Jay ya, terus main sama Suno sama Niki juga"

"Iya, mas ini loh hari-hari keluyuran terus. Sesekali diem di rumah gitu kan enak"

"Enak apanya nek, sendiri terus. Itu mama sama papa jarang pulang kayaknya udah lupa kalo punya anak"

Wanita yang sudah berumur namun tidak menghilang aura cantik dari wajahnya itu menangkup pipi Jungwon lalu mengelusnya pelan.

"Ga boleh gitu mas, mereka kan kerja demi kamu, itu mobil dan semua yang mas punya, kalo mereka ga kerja ga mungkin mas bisa seneng-seneng kayak sekarang."

"Tapi mas juga perlu kasih sayang nek, kalo disuruh milih antara harta atau kehadiran mereka berdua. Mas gapapa ga punya semua ini. " Jungwon berusaha untuk menahan air matanya.

Sangat wajar di usia pubertas seperti sekarang, remaja itu membutuhkan perhatian lebih, dari kecil Jungwon sudah diasuh oleh neneknya, rumah neneknya ini adalah rumah keduanya. Tempat dia mengadu, menerima kasih sayang, tempat bersandar. Jungwon menjadi anak baik-baik sampai sekarang adalah buah hasil didikan neneknya. Dari mulai mengikuti taekwondo, seni musik, sampai kelas olimpiade ekonomi. Jungwon sekeren itu disekolah, ya walaupun suka menebar kata-kata manis kepada semua gadis yang tidak bisa ditoleransi lagi.


****










"Hari ini gue jam 2 ada kelasnya pak Jino"

"Buset enak banget, jam ngantuknya dikasih asupan segar"

Yeji, Yuna, dan Nara memanfaatkan waktu istirahat mereka yang kebetulan sama untuk sekedar menikmati ice cream di cafe dekat universitas.

"Mampus, weh itu presma kita bukan sih?" Yeji membulatkan matanya ke arah yang ditunjuk oleh Yuna.

"Kak Soobin kan ya?" Nara bertanya dengan polosnya. Sedangakan Yeji sudah berbinar-binar melihat pria yang sedang fokus mengetik dengan headphone yang tersemat di kepalanya. Sebelum seorang gadis ikut begabung dan membuat pria itu tersenyum sekaligus memfokuskan dirinya kepada gadis itu.

Solitude | JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang