Part 4

6K 730 54
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bukan sepenuhnya salah kamu. Terimakasih sudah hadir walaupun tidak lama. - Nam Rajana Mahwira
_



"Loh kok bukunya ga ada dimana-mana sih" Nara mengacak rambutnya frustasi, dia sudah niat sekali untuk belajar namun sesuatu yang dia anggap sangat penting malah menghilang.

Add | Block

+628230670****

|Nyari buku?
|Di mobil gue
|ambil aja

Hah ini siapa?|
Mobil mana?|

Nara mengernyitkan dahinya heran, hingga dia melihat seseorang dari sebrang balkon kamarnya sedang menatap tajam kearahnya.

"Buku lo di mobil, sana ambil" Jay berteriak agar gadis yang masih mengenakan piama tidur itu mendengarnya.

Setelah itu Nara langsung berlari keluar untuk segera mengambil bukunya.

"Eh non mau kemana? Kok buru-buru awas jatuh nanti non" Pak Lucas meneriaki gadis yang masih semangat berlari dan membuka pagar dengan kekuatannya sendiri.

"Mau ngambil buku pak!" Kemudian Nara tetap meneruskan acara lari paginya.

"Huh wah capek juga lari kerumah tetangga" Gadis itu mengelap keringat yang ada di dahinya.

"Permisi" Ucap gadis itu sembari memencet bel rumah Jay, dia pikir akan sangat tidak sopan tiba-tiba membuka pintu mobilnya tanpa izin terlebih dahulu dan satu lagi mustahil juga untuk dibuka karena pintu mobil itu masih terkunci.

Nara sempat membatu untuk beberapa detik saat melihat siapa yang mebukakan pintu untuknya. Wanita di depannya saat ini, benar-benar berbanding terbalik dengan penampilan Nara. Dress hitam yang melekat di tubuhnya, rambut bergelombang, make up yang masih dalam kata wajar dan wangi yang sangat membuat iri para kaum hawa sedangkan gadis yang menatap kagum masih mengenakan piama, rambut yang disanggul asal-asalan dan sendal kelincinya.

Selera Jay boleh juga. Monolog Nara dalam hati.

"Nyari Jay? Kamu siapanya hm?"

"Eh anu saya tetangganya Jay, mau ngambil buku yang ketinggalan kemarin" Setelah mengucapkan itu Nara menunduk dan memainkan jarinya.

"Nih kuncinya, ambil sendiri jangan manja"
Jay menyerahkan kunci mobilnya kepada Nara yang langsung disambut oleh gadis itu, Nara berjalan cepat ke arah mobil Jay agar cepat-cepat enyah dari sini.

Solitude | JayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang