Part 23, Arti kehidupan.

286 47 19
                                    

#3 point penting:
-Vote and Comment
-Masukin ke perpustakaan
And...
-Follow akun WP author @_Alpeen, diusahakan ya hehehe

Happy reading♡

~...oo0♡👑♡0oo...~

"Kalau kakak terus liat ke atas, kakak enggak akan pernah ngerasa bersyukur atas apa yang kakak miliki. Tapi kalau kakak liat kebawah, kakak pasti bisa bersyukur atas apa pun atau sekecil apapun milik kakak saat ini!"
-Galen Time Fabiano.

.

.

.

~...oo0👑0oo...~

Libur panjang ujian kenaikan kelas telah dimulai, yang akan berlangsung selama dua minggu. Pagi ini Alvin harus mulai pergi mencari pekerjaan untuk mengisi waktunya selama, liburan. Tidak mungkin pemuda itu diam saja dikontrakkan selama liburan, bagaimana nantinya? jika itu benar terjadi.

"Kak Alvin!"

Lagi-lagi langkah pemuda itu terhenti ketika seseorang memanggilnya, 'Pasti Time' pikirnya, dan benar saja. Itu memang Time.

"Pagi kak!" sapanya sambil tersenyum manis, seperti biasa.

Alvin balas tersenyum menanggapinya, "Pagi juga Time."

Entah kenapa, sejak mengenal Time senyum manis lebih sering terukir dibibir manis Alvin. Remaja manis itu memberikan energi positif pada Alvin dan sering kali menjadi mood booster Alvin jikalau mood pemuda itu down.

"Eum Kakak, mau kemana?" tanyanya, sambil berjalan mengimbangi langkah Alvin.

"Mau nyari pekerjaan buat ngisi waktu selama liburan, Time." jawabnya.

"Kak Alvin, perlu lowongan pekerjaan?"

"Hm."

"Kak, aku kerja jadi pelayan kafe, dan kebetulan lagi buka lowongan. Kalo kakak mau, kakak bisa kerja sama aku. Ntar aku bilangin Kak Bos aku, dia orangnya baik kok!"

"Beneran buka lowongan pekerjaan, Time? Kamu nggak lagi becanda kan?" sahutnya penuh antusias.

"Beneran kak! Nggak lucu kali' becanda soal ginian, mau nggak?" jawab Time sambil terkekeh pelan.

"Mau, mau!" sahut Alvin antusias. "Kita ke kafe kerja kamu sekarang?

"Enggak kak, mulai kerjanya itu set sembilan pagi sampai jam sebelas malam!" jawab Time.

"Oh gitu, terus kamu udah rapi jam segini mau ngapain?" tanya Alvin seraya mengerutkan keningnya.

"Eum, Time ada urusan kak," ucap remaja itu sambil tersenyum manis. "Kak Alvin mau ikut? atau mau balik ke kontrakan aja? biar nanti Time, jemput waktu mau ke kafe?" tawarnya.

"Eum, aku ikut kamu aja Time. Bosen di kontrakan lama-lama,"

"Oke! malah bagus kalau gitu!" sahut Time kemudian menarik tangan Alvin. "Ntar sambil bantuin aku ya kak," ucapnya.

"Hah? Bantuin apa Time? Kamu nggak aneh-aneh kan?!" sahut Alvin seraya mengikuti arus tarikan Time yang menariknya paksa.

***

The Nerd BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang